Sukses

Parenting

Ibu Merokok, Bayi Menderita Asma

Sekitar 65 bayi menderita penyakit asma karena semasa hamil ibu si bayi itu merokok, demikian satu penelitian sebuah perguruan tinggi di Stockholm seperti dikutip Daily Mail.

Efek terburuk untuk calon bayi yang belum dilahirkan terjadi pada masa trisemester kehamilan. Ibu yang merokok pada masa tiga bulan kehamilan memiliki efek negatif paling besar dalam pertumbuhan bayi. Penelitian ini mengambil sampel 21.600 anak yang ditemukan sesak napas terkena asma karena semasa hamil ibu mereka suka merokok.

Suara bengek dan bunyi pernapasan terus terdengar dari penderita asma karena gangguan pada saluran pernapasan.

"Anak berpotensi terkena asma pada masa balita dan usia dini," kata peneliti dari Sekolah Tinggi Karolinska di Stockholm, Swedia, Dr Asa Neuman, seperti dikutip Daily Mail.

Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menyusul penemuan sebelumnya yang menyatakan merokok semasa hamil bisa merusak struktur DNA bayi dan melemahkan sistem kekebalan tubuh bayi.

Menariknya, dalam penelitian ditemukan bahwa risiko asma tidak ditemukan pada bayi yang ibunya merokok pada masa kehamilan tua atau setelah melahirkan. Analisis penelitian tersebut menemukan anak umur 4- 6 tahun sudah memiliki gejala asma sejak lahir, 39% di antaranya menderita napas berdenging dan 65% lainnya positif asma.

Namun, merokok selama kehamilan sama buruknya dengan merokok setelah melahirkan.

"Penelitian kami menegaskan merokok selama kehamilan menimbulkan risiko besar pada kesehatan janin yang berkembang dalam rahim. Biasanya napas berdenging pada usia prasekolah."

"Remaja dan perempuan muda harus didorong untuk berhenti merokok sebelum hamil."

Tahun lalu peneliti dari Amerika Serikat menemukan akar keterkaitan potensi genetik merokok saat hamil dengan penderita asma pada anak.

Hasilnya menunjukkan gen dapat diubah oleh pengaruh lingkungan sehari-hari melalui proses biologis normal yang dikenal sebagai metilasi DNA. Tim dari Universitas California Selatan menemukan kalau anak dari ibu yang merokok saat hamil lebih mungkin mengalami metilasi DNA lebih dari gen AXL yang sangat penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh.

"Ini adalah bukti paparan menarik kalau asap dari tembakau dapat mengubah tingkat metilasi DNA."

(Ant/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading