Sukses

Lifestyle

Berpuasa di Negara Minoritas Muslim, Aku Sering Ditanya Soal Ini

Menjalankan ibadah puasa di negara yang warga muslimnya minoritas pastilah jadi pengalaman unik sendiri. Berpuasa di tengah orang-orang yang kebanyakan tak puasa seringkali membuat kita jadi pusat perhatian sendiri. Mereka yang tak tahu soal bulan puasa atau bulan Ramadan biasanya akan melontarkan sejumlah pertanyaan pada kita karena penasaran.

Buat kamu yang pernah tinggal di luar negeri minoritas muslim, saat puasa kamu pasti pernah mendapat pertanyaan-pertanyaan seputar ibadah puasa hingga aturannya. Tapi mungkin juga pernah ditanya soal sejumlah hal yang bahkan membuatmu bingung sendiri. Seperti pertanyaan-pertanyaan soal ini.

    Kamu Juga "Ramadan"?

    Ternyata masih banyak yang sering menganggap "Ramadan" itu artinya "puasa". Alih-alih ditanya, "Apakah kamu juga puasa?" kamu malah ditanya, "Apakah kamu juga Ramadan?" Nggak perlu langsung sebal saat ditanya hal ini, Ladies. Kamu hanya perlu memberi pengertian bahwa Ramadan itu nama bulan suci dalam Islam.

    Kalau Nggak Boleh Makan, Berarti Masih Bisa Minum Dong?

    Saat kamu menjalankan ibadah puasa saat musim panas, orang di sekitarmu mungkin juga heran dan bertanya-tanya apakah bisa melewati hari yang panas dengan puasa. Apalagi puasa di sini tak hanya soal tak makan tapi juga tak minum.

    Tapi Boleh Mengunyah Permen Karet? Kan Permennya Nggak Ditelan?

    Memang sih permennya tidak ditelan, tapi tetap saja rasa manis dan "sari permen" itu akan melewati tenggorokan dan membatalkan puasa.

    Bukannya Puasa Itu Membahayakan Kesehatanmu?

    Untuk anak kecil yang belum baligh, orang yang mengidap penyakit parah, ibu hamil dan menyusui, puasa memang tak diwajibkan. Ada pengecualian khusus untuk kondisi-kondisi tertentu tentang berpuasa. Hanya saja memang tak semua orang tahu itu. Saat tinggal di negara minoritas muslim, orang-orang mungkin menganggap puasa itu bisa membahayakan kesehatan karena tak makan dan tak minum seharian.

    Kenapa Kamu Puasa?

    Nah, pertanyaan ini juga mungkin akan sering kamu dapatkan saat berpuasa di negeri orang. Mereka penasaran dengan alasanmu puasa. Benarkah hanya untuk sekadar memenuhi kewajiban saja? Atau mungkin karena ada alasan dan niat lainnya?

    Apa Itu Makan Sahur dan Berbuka Puasa?

    Saat mendengar kata puasa, mungkin orang-orang di sekitarmu saat itu menganggap kalau kamu benar-benar tak makan dan tak minum selama 24 jam. Padahal kan ada waktu sahur dan berbuka. Di sini kamu perlu menjelaskan lebih detail lagi soal aturan dalam berpuasa di bulan suci Ramadan.

    Serius? Sebulan Penuh?

    Buat kita yang sudah terbiasa berpuasa di bulan Ramadan, waktu sebulan penuh untuk berpuasa sebenarnya tak terlalu lama. Kalau dijalankan dengan niat dan kesungguhan untuk beribadah, rasanya juga cukup ringan. Tapi bagi mereka yang tak pernah tahu soal puasa Ramadan bakal agak syok mengetahui bahwa kewajiban muslim selama bulan Ramadan adalah berpuasa sebulan penuh.

Buat kamu yang akan bersiap untuk menjalankan ibadah puasa di negara minoritas muslim, persiapkan dirimu dengan berbagai pertanyaan tak terduga yang mungkin akan kamu dapat dari orang sekitarmu nantinya. Yang penting jangan langsung tersinggung saat ditanya hal-hal yang menurutmu aneh. Tetap tersenyum dan jawablah dengan bahasa yang ringan.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading