Sukses

Lifestyle

Dulu Dibully karena Terlalu Tampan, Sekarang Terobsesi Dandan

Efek bullying yang dialami saat masih anak-anak atau remaja biasanya masih akan terus terbawa hingga dewasa. Korban bullying pun bisa butuh waktu yang sangat lama untuk memulihkan dirinya dan kembali percaya diri seperti sedia kala. Pengalaman dilecehkan, diejek, hingga disiksa tak bisa hilang dengan mudah dari ingatan.

Junaid Ahmed, pria berusia 21 tahun asal Peterborough ini dulunya punya kisah kelam. Dilansir dari dailymail.co.uk,obsesi Junaid berdandan dan merawat diri saat ini merupakan akibat dari dirinya dulu yang dibully di sekolah. Sebelum pindah ke Peterborough, Junaid menghabiskan waktu tiga tahun tinggal di London sebagai mahasiswa jurusan fashion. Sebelumnya saat di bangku sekolah, Junaid pernah jadi korban bullying karena wajahnya yang dianggap terlalu tampan.

"Itu adalah masa paling kelam dalam hidupku. Aku dibully. Mereka tak suka dengan wajahku. Aku memang salah satu pria paling tampan di sekolahku dan mereka tidak menyukainya," kata Junaid. "Itulah sebabnya hidungku bengkok karena mereka mematahkan hidungku tak hanya sekali tapi dua kali. Mereka ingin membakarku agar aku tak tampan lagi. Aku masih heran sampai sekarang 'kenapa harus aku? apa salahku? kenapa orang-orang membenciku?' Jahat sekali. Mereka bahkan tak setampan diriku dan tak akan pernah bisa," katanya lagi.

Foto: copyright instagram.com/modeljunaid

Junaid kini ikut membintangi sebuah acara "Obsessed With My Body" yang menampilkan perubahan kebiasaan berdandan dan merawat diri yang dilakukan para pria. Ia sendiri sangat menyukai facial, blow dry, dan wax alis mata. Dia rela jauh-jauh pergi ke London dari Peterborough sebulan sekali demi mendapatkan gaya rambut yang diinginkannya. "Bagiku setiap hari adalah catwalk, setiap hari adalah photo shoot," ujarnya.

Melalui akun Instagramnya, Junaid menampilkan banyak sekali foto selfienya. Tak tanggung-tanggung dia pun menyebut dirinya sendiri sebagai si raja selfie. "Aku menyebut diriku sendiri seleb instagram. Aku punya 50 ribu followers... ," ucapnya.

Menurut program "Obsessed With My Body", pria sekarang menghabiskan waktu 30 persen lebih banyak di kamar mandi dibandingkan wanita. Tahun lalu para pria Inggris membuat foto selfie lebih dari 600 juta foto. Program ini juga menguak betapa bullying dan siksaan secara mental sangat mempengaruhi tren ini, dengan para remaja laki-laki yang jadi korbannya.

Foto: copyright instagram.com/modeljunaid

Selain jadi korban bullying, Junaid juga masih menyimpan rasa sedih saat ketika kakak laki-lakinya meninggal karena tenggelam saat berlibur tiga tahun lalu. "Dia melindungiku dari apapun. Dia dulu sering bilang kalau aku adalah separuh jiwanya, kami punya ikatan yang dekat. Rasanya saat itu seperti kehilangan belahan jiwa," kata Junaid.

Hobi berdandan dan merawat diri jadi cara Junaid untuk berdamai dengan apa yang dirasakannya di dalam hati dan jiwanya. Dia fokus memperindah apa yang tampak dari luar demi menyembunyikan kesedihan dan kerapuhan yang tersembunyi di dalam jiwanya.

Ketika ditanya apa yang ia lihat setiap kali menatap cermin, Junaid menjawab, "Aku melihat bocah yang terluka, berusaha mencari pijakan kakinya yang sering terjatuh. Tapi aku punya persona dan aku punya karakter yang bisa menyembuhkan dan bilang, 'kamu baik-baik saja, kamu berhak bahagia'."

Setiap orang punya masa lalu. Kita semua pasti dulu pernah mengalami sesuatu yang membuat kita trauma. Tapi selalu ada cara untuk kembali berdamai dengan diri kita sendiri dan membuat kita merasa nyaman dengan cara kita sendiri. What do you think about that, Ladies?

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading