Sukses

Lifestyle

Lagi-Lagi, China Larang Penduduk Muslim Untuk Puasa Selama Ramadan

Banyak sekali konflik yang terjadi terkait tentang agama Islam atau umat muslim di berbagai negara, salah satunya adalah negara China. Negara dengan penduduk terbesar di dunia ini memang bukan negara dengan penduduk muslim yang banyak, namun sikapnya terhadap penduduk muslim bukanlah hal yang patut dipuji.

Seperti dikutip dari independent.co.uk, pemerintah China tepatnya di distrik Xinjiang barat, sekali lagi melarang penduduk muslim baik partai, PNS, siswa dan guru untuk berpuasa di bulan Ramadan. Mereka memerintahkan toko-toko dan restoran untuk tetap buka di siang hari selama Ramadan jika usaha mereka tidak ingin ditutup.

Pemerintah tidak main-main dan memaksa penduduk muslim komunitas Uighur (dan di seluruh distrik China), yang memang menjadi populasi minoritas diancam untuk tidak berpuasa di bulan suci tersebut. Dilxat Raxit, pemimpin Uighur mengatakan bahwa hal ini dilakukan pemerintah untuk mengontrol kepercayaan Islam di China sekaligus sebagai peringatan kepada orang-orang Uighur.

Cina larang puasa umat Islam/ copyright by independent.co.uk

Namun tentu saja komunitas muslim ini tidak tinggal diam dan tetap akan menolak keinginan pemerintah China ini. Dilxat Raxit menambahkan bahwa Islam Uighur sudah sering dikritisi dan aksi seperti ini semakin menghimpit penduduk muslim.

Menurut situs pemerintah China, restoran halal dekat perbatasan Kazakhstan juga dipaksa untuk tetap buka pada siang hari di bulan Ramadan. Toko-toko dan restoran lainnya juga telah diperintahkan untuk terus menjual rokok dan alkohol selama bulan Ramadan atau kalau tidak toko mereka ditutup selamanya.

Dilxat Raxit bahkan mengatakan bahwa pemerintah China memaksa orang tua untuk menjamin anak-anaknya untuk tidak puasa. Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang China telah menuduh separatis Uighur melakukan serangkaian serangan teroris di lingkungan sipil dan lembaga pemerintah, namun kelompok ini secara konsisten membantah keterlibatan mereka.

Isu di wilayah Xinjiang antara Muslim Uighur dan pemerintah Cina sudah ada selama bertahun-tahun dan sepertinya juga semakin memanas. Beijing juga terus menggertak untuk melawan 'ekstremisme agama' seperti ini dan menambahkan bahwa pihak berwenang ingin mencegah umat Islam "menanamkan" ajaran agama mereka ke publik.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading