Sukses

Lifestyle

Sungguh Kejam, Pria Ini Memperkosa Bayi Yang Masih Berusia 1 Hari

Sudah menjadi kewajiban setiap orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk melindungi dan merawat anak-anak. Namun, nampaknya tidak sedikit orang tua yang justru melukai bahkan menghancurkan masa depan anak dengan apa yang ia lakukan terhadap sang anak.

Dilansir dari laman bbc.com, seorang pria berasal Edinburgh, Skotlandia dinyatakan terbukti bersalah karena telah memperkosa dua balita dan juga seorang bayi laki-laki yang masih berusia 1 hari.

Diketahui, perbuatan kejamnya ini dilakukan antara bulan November 2008 dan Desember 2013. Lebih kejam, ia memperkosa bayi usia 1 hari hingga usia sang bayi mencapai 3 bulan. Pada sidang yang dilakukan selama sepekan di Pengadilan Edinburgh mengungkap kekejaman dan kejahatan yang dilakukan Stuart.

Stuart | Photo: Copyright bbc.com

Pada bulan November 2008, Stuart memperkosa seorang anak berusia 6 bulan dan pemerkosaan ini berlangsung hingga sang anak berusia 5 tahun. Perilaku kejamnya sendiri diketahui setelah korban mengungkap kejahatan yang menimpanya. Atas keberanian korban yang memberikan laporan pada pihak berwajib, kini Stuart dikenai sangsi bersalah atas perbuatan tercela yang ia lakukan.

Meski hukuman pasti belum diberikan padanya, diperkirakan ia akan mendapatkan hukuman berat dan setimpal dengan apa yang ia lakukan.

Hakim Paul Arthuson QC di Pengadilan Edinburgh terlihat meluapkan kegeramannya atas apa yang dilakukan Stuart. Hakim mengatakan "Anda dipidana karena sejumlah kejahatan yang benar-benar bejat dan tercela. Anda patut mendapat hukuman (berat) yang sepadan dengan kejahatan Anda."

Ladies, semoga kejadian seperti ini tidak pernah terjadi lagi ya. Sebagai seorang yang lebih dewasa, sudah menjadi kewajiban untuk kita semua melindungi dan merawat anak-anak dengan baik serta penuh ketulusan. Semoga Stuart mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah perbuat.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading