Sukses

Lifestyle

Pria Turki dan Azerbaijan Pakai Rok Sebagai Protes Terhadap Kasus Kekerasan Perempuan

Para pria di Turki dan Azerbaijan rela memakai rok, sebagai bentuk protes atas kasus pembunuhan seorang mahasiswi.

Seperti dilansir dari independent.co.uk, kematian seorang gadis Turki bernama Ozgecan Aslan, (20), pada tanggal 11 Februari 2015, memicu reaksi luas di media sosial.
Para pria Turki melakukan aksi protes dengan memakai rok di jalanan Istanbul | foto: copyright independent.co.uk
Ozgecan, meninggal setelah seorang pria asing di bus berusaha memperkosanya. Gadis malang ini tubuhnya penuh luka tusuk dan memar-memar karena dipukul. Tak sampai disitu, mayatnya dibuang ke sungai, sebelum akhirnya ditemukan.

Para wanita Turki kemudian membuat status di twitter dengan hashtag  #sendeanlat yang berarti 'ceritakan kisah Anda.' Sebagai bentuk solidaritas, para pria di negara tetangga, Azerbaijan, pun lalu memposting foto mereka memakai rok mini dengan hashtag #ozgecanicinminietekgiy, yang diterjemahkan sebagai 'memakai rok mini untuk Ozgecan, dari hari Rabu 18/02/2015 hingga Senin, 23/02/2015.
Pakaian tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan terhadap wanita | foto: copyright independent.co.uk
Aksi protes ini juga mendapat dukungan dari selebriti dunia seperti Emma Watson, yang memposting bentuk keprihatinannya pada status twitternya.

Sebuah akun Facebook yang mendukung kampanye #ozgecanicinminietekgiy menjelaskan, "Jika rok mini bertanggung jawab untuk segala sesuatu, jika [memakai] rok mini berarti amoralitas dan ketidaksucian, jika seorang wanita yang memakai rok mini seakan mengundang terjadi kekerasan terhadap perempuan, maka kami pun memakai rok yang sama."
Aksi protes mengecam kekerasan terhadap wanita di twitter | foto: copyright independent.co.uk
Pada hari Sabtu, 21/02/2015, ratusan pria berkumpul dengan memakai rok mini dan gaun, untuk melakukan konvoi di jalan-jalan Istanbul.
Para pria memakai rok menjadi TT di twitter dengan hashtag  #ozgecanicinminietekgiy | foto: copyright independent.co.uk
Gerakan solidaritas ini, ingin mencoba memberitahu masyarakat bahwa pakaian bukan alasan untuk tindakan pemerkosaan atau pelecehan seksual.
Raut sedih tampak di wajah para pengantar jenazah, saat pemakaman Ozgecan Aslan | foto: copyright independent.co.uk
Kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan Turki terus meningkat. Sejak tahun 2002 telah dilaporkan jika kasus ini meningkat 14 kali lipat.

Yuk kita berdoa Ladies, semoga para perempuan dijauhkan dari tindak kekerasan dan kejahatan orang yang tidak bertanggung jawab.

(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading