Sukses

Lifestyle

Zaman Makin Gila, Kisah Nyata 5 Anak SD Bunuh Diri

Bunuh diri, dua kata itu bukan lagi kata yang asing untuk anak-anak. Terbukti dengan banyaknya anak-anak yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Entah karena masalah yang ia miliki atau karena tekanan yang ia rasakan dari orang lain.

“Did you really want to die?"
"No one commits suicide because they want to die."
"Then why do they do it?"
"Because they want to stop the pain.”
― Tiffanie DeBartolo, How to Kill a Rock Star

Ada kisah mengharukan sekaligus tragis di balik setiap kejadian bunuh diri yang dilakukan dan dialami oleh anak-anak. Seperti lima kisah nyata anak-anak yang bunuh diri ini. Ada beragam alasan kenapa anak-anak sampai memutuskan untuk bunuh diri. Mulai dari mendapat nilai jelek di sekolah hingga tindakan bullying yang dialami di sekolah.

Ladies, it's time for us to open up my eyes and find ways to prevent this tragedy from happening again.

(vem/nda)

Gantung Diri karena Dapat Nilai Jelek di Sekolah

Xiao Huan (10 tahun) ditemukan gantung diri di kamarnya setelah pulang dari sekolah. Bocah yang tinggal di kawasan Guangzhou Panyu ini hidup bersama neneknya sementara kedua orang tuanya pergi bekerja. Dan penyebab bunuh dirinya ini rupanya berkaitan dengan nilai jelek yang ia dapat dari sekolah.

Saat itu pukul 16.30 hari Kamis, Xiao baru pulang dari sekolah. Ketika ia memperlihatkan hasil ujian bahasa Inggrisnya kepada neneknya, neneknya langsung marah, "Semestinya kamu bisa dapat nilai lebih dari 60. Kok bisa cuma dapat nilai 39? Kamu tidak boleh main setelah pulang sekolah. Kamu harus tetap di rumah mengulang lagi pelajaran sekolah selama dua jam sehari." Mendapati amarah neneknya, Xiao hanya tersenyum lalu masuk ke dalam kamarnya untuk mengerjakan PR.

Dan tragedi itu pun terjadi. Ketika nenek Xiao membuka pintu kamar Xiao untuk mengajaknya makan malam, betapa terkejutnya ia karena Xiao ditemukan gantung diri di ambang jendela dengan seutas tali terlilit di leher Xiao dan bibirnya pun sudah membiru. Benar-benar sangat disayangkan sekali, anak sekecil itu harus tewas karena bunuh diri.

Dua Anak SD Bunuh Diri Bersama

Dua murid SD di Tokyo ditemukan tewas setelah melompat bersama dari gedung apartemen di Ota Ward, Tokyo. Murid yang berusia 11 dan 12 tahun yang masih dirahasiakan identitasnya tersebut bahkan sempat meninggalkan pesan kematian dan menata sepatu mereka berjejer rapi sebelum bunuh diri.

Kedua anak SD tersebut rupanya adalah teman sekelas. Anak pertama (11 tahun) tinggal bersama kedua orang tuanya di apartemen lokasi kejadian sementara anak kedua (12 tahun) tinggal di dekat lokasi tersebut. Belum diketahui apa yang membuat kedua anak itu bunuh diri karena pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Sementara pihak sekolah menjelaskan bahwa kedua anak tersebut sebenarnya adalah anak yang ramah dan tak ada tanda-tanda mereka menjadi korban bullying.

Kasus bunuh diri kedua anak SD di Jepang tersebut sontak menggegerkan negara tersebut. Bukan hanya orang dewasa tetapi kini anak-anak pun bisa dengan mudahnya memutuskan untuk bunuh diri atas permasalahan yang ia hadapi.

Bunuh Diri karena Di-Bully

Mustafa Ahmad Abu Osheibeh (8 tahun) ditemukan tewas setelah gantung diri dengan menggunakan ikat pinggang di dalam kamarnya pada hari Selasa (31/12/2013). Penyebabnya tak lain adalah karena aksi bullying yang ia terima di sekolah. Ejekan dari teman-temannya membuat Mustafa merasa tertekan hingga memutuskan untuk bunuh diri.

Mustafa memang berbeda dari anak kebanyakan. Ia lahir dengan mengalami kecacatan di tangan kanannya. Kekurangan yang ia miliki itulah yang membuat teman-temannya sering mengejeknya dan memanggilnya "bocah tanpa jari". Ejekan tersebut sering membuat Mustafa mengadu serta menangis kepadanya ibunya. Dan puncaknya, Mustafa memutuskan untuk bunuh diri karena sudah tak tahan lagi dengan ejekan yang ia dapatkan.

Mencoba Bunuh Diri karena Tontonan di Televisi

Xiao Wei (10 tahun) memberikan jawaban mengejutkan ketika ditanya kenapa ia nekat bunuh diri. "Saya melihat orang dewasa melakukannya di TV," ujarnya dengan polos. Xiao nekat duduk di ambang jendela lantai 3 apartemen rumahnya dan berteriak, "Aku akan lompat." Saat itu alasan ia nekat mau bunuh diri adalah karena ayahnya terlambat memberikan uang saku

Beruntung pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran segera datang ke lokasi kejadian. Setelah berhasil dibujuk dan dipaksa, Xiao pun akhirnya turun dan aksi bunuh diri tersebut bisa digagalkan.

Namun, ternyata itu bukanlah aksi bunuh diri pertama yang pernah dilakukan oleh Xiao. Ia pernah mengancam akan bunuh diri dengan pisau jika ibunya tak mau membuatkan PR. Xiao pun pernah mencoba bunuh diri dengan melompat langsung dari gedung apartemen, beruntung ia masih selamat karena tersangkut di kabel listrik dan tak mengalami luka parah.

Bunuh Diri karena Dikucilkan Teman-Teman

Rebecca Sedwick (12 tahun) ditemukan tewas bunuh diri setelah lompat dari atas sebuah gedung di Florida. Sebuah SMS sempat ia kirimkan kepada seorang temannya di negara bagian lain, "Aku sudah tak tahan lagi. Aku akan lompat." SMS itu pun menjadi SMS terakhir sebelum ia akhirnya meregang nyawanya sendiri.

Pihak kepolisian pun menjelaskan bahwa Rebecca dikucilkan oleh sekelompok gadis di sekolahnya. Detektif juga menyimpulkan bahwa bullying yang dialami Rebecca adalah penyebab utamanya. Hingga seorang gadis bernama Katelyn dijadikan tersangka. Katelyn ini sendiri dulunya adalah teman Rebecca tetapi hubungan pertemanan mereka sempat renggang karena ada masalah yang berkaitan dengan pacar.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading