Sukses

Lifestyle

Detik-Detik Mengharukan, Dimaafkan Sesaat Sebelum di Eksekusi Mati

Sebuah kata maaf merupakan hadiah yang sangat berharga. Terlebih bagi pria yang satu ini.Kata maaf menyelamatkan nyawanya hitungan menit sebelum dirinya hanya tinggal sebuah nama.

Pria Iran bernama Balal (20) menghadapi eksekusi mati yang dijadwalkan (15/4) kemarin. Balal dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan terhadap temannya yang bernama Abdolah Hosseinzadeh. Sesuai hukum yang berlaku di negara Iran yaitu qishas, Balal harus dihukum mati di tiang gantung.

Saat detik-detik dirinya akan dieksekusi, bahkan tali gantung pun sudah melingkar di lehernya. Pada saat itulah terjadi hal yang mengharukan. Ibu dari Abdolah datang ke tiang gantungan dan memaafkannya. Sang ibu sempat menampar keras wajah Balal sebagai tanda dirinya memaafkan pembunuh putranya itu. Dalam hukum qishas, pemaafan dari keluarga dapat membatalkan hukuman mati sang pembunuh. Sehingga akhirnya Balal tak jadi menghadapi hukuman gantung yang sudah di jadwalkan itu.

Sang ibu, Samereh Alinejad, memilih untuk memaafkan pembunuh putranya karena telah bermimpi putranya itu sudah tenang di tempat yang baik. Samereh bahkan membantu Balal melepas tali gantung yang melingkar di lehernya.
"Saya orang beriman. Saya bermimpi putra saya kini telah tenang di tempat yang baik... Setelah itu keluarga saya, bahkan ibu saya, menyuruh saya untuk memaafkan pembunuhnya,"

Pembunuhan itu terjadi di tahun 2007, saat Abdolah dan Balal masih berusia belasan tahun. Balal akhirnya divonis hukuman gantung atas perbuatannya. Beruntung, kejadian mengharukan ini terjadi dan menyelamatkan nyawanya.

(vem/cha)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading