Sukses

Lifestyle

Anda Takkan Menyangka, Benda-Benda Remeh Ini Memiliki Museum Sendiri, Lho!

Setiap orang memiliki benda yang dianggapnya sebagai benda berharga yang tak ternilai harganya. Biasanya benda tersebut memiliki kenangan yang bahkan tak terbeli oleh uang triliunan sekalipun. Benda-benda seperti itu umumnya terhubung dengan sejarah hidup seseorang, misalnya surat, kalung, gelang hingga buku.

Namun, tahukah Anda, di dunia ini ada benda-benda yang tampaknya sepele, tetapi mereka diperlakukan bak benda bersejarah yang tak ternilai harganya. Benda-benda ini bahkan dibuatkan museum khusus, lho. Anda tak menyangka, tapi memang benar-benar ada. Dilansir oleh listverse.com, berikut 8 benda-benda tak umum yang dimuseumkan.

(vem/wnd)

Pemanggang Roti

Jika Anda berpikir pemanggang roti hanya layak dipajang di dapur dan digunakan untuk memanggang roti atau bagel, maka Anda pasti terkejut mendengar benda ini memiliki museum sendiri. Museum ini bernama The Toaster Museum Foundation yang terletak di Seatlle, Amerika.

The Toaster Museum Foundation sebenarnya merupakan organisasi non-profit yang mendedikasikan dirinya untuk memperkenalkan sejarah pemanggang roti dari seluruh dunia. Namun sayang, museum ini telah ditutup.

Rambut

Jika Anda berkunjung ke Turki, jangan lupa pergi ke sebuah studio bernama Galip Pottery studio. Studio yang menyerupai museum ini menyimpan hingga 16.000 contoh rambut pengunjung dari seluruh dunia, lho! Wow!

Selain Galip Pottery Studio, masih ada Leila's Hair Museum di Independence, Missouri. Museum ini menyimpan ribuan perhiasan dan karya seni yang terbuat dari rambut manusia. Bahkan, museum ini menyimpan rambut Ratu Victoria dan Michael Jackson. Hmm, apakah Anda berminat menyumbangkan rambut Anda ke tempat-tempat ini, Ladies?

Air Seni

The William P. Didusch Center for Urologic History. Nama yang cukup panjang dan unik untuk sebuah museum yang juga sama-sama uniknya. Pasalnya, museum ini menyimpan berbagai jenis buku, peralatan kateter dan ilustrasi tentang air seni dari seluruh dunia.

Tahukah Anda, di abad 19 peralatan kateter dibuat menggunakan bahan kayu dan besi. Ouch, pasti rasanya sakit sekali ya. Anda dapat menemukan benda-benda aneh dan unik seperti ini di museum yang dibangun oleh American Urological Association pada tahun 1971 ini. Apakah Anda tertarik mengunjungi museum ini?

Pensil

Benda yang sehari-hari Anda temui ini juga punya museum sendiri lho. The Cumberland Pencil Museum merupakan rumah bagi pensil-pensil di seluruh dunia. Di sini Anda dapat melihat ilustrasi bagaimana pensil pertama di dunia dibuat hingga kini menggunakan bantuan mesin.

Uniknya, museum ini juga mengadakan lomba mendesain menggunakan grafit, pertunjukan seni drama bercerita tentang kisah diciptakannya pensil bahkan ada juga kedai kopi bertemakan pensil. Seru banget ya, Ladies.

Menstruasi

Museum yang satu ini sangatlah unik meskipun terlihat aneh. Sebuah museum online bernama The Museum of Menstruation and Women's Health 'menyimpan' berbagai informasi kesehatan tentang siklus bulanan wanita hingga tradisi budaya yang diadakan di seluruh dunia saat wanita mengalami menstruasi pertama kali.

Museum online ini juga menunjukkan cerita legenda tentang menstruasi yang berasal dari Yunani. Anda juga dapat melihat iklan-iklan pembalut dari jaman ke jaman. Walaupun banyak orang yang mengirimkan komentar kurang menyenangkan atas museum online ini, para pengelolanya justru memasang komentar tersebut di websitenya. Hihihi.

Makanan Sisa Orang Terkenal

Jangan terkejut, Ladies, museum ini benar-benar ada. Museum ini dinamakan The Museum of Celebrity Leftover. Museum ini memajang makanan sisa dari orang-orang terkenal di seluruh dunia. Sebut saja kemasan gula sisa milik Mark McGann, gigitan cone es krim aktor Eddie Marsan hingga puding roti sisa milik the Prince of Wales yang diberi mahkota di atasnya.

Ide awal museum ini berasal dari pemilik cafe The Old Boatstore Cafe yang dikunjungi oleh fotografer David Bailey. Mereka bertiga sepakat untuk mengabadikan momen-momen yang tak dipikirkan orang lain sebelumnya. Sayangnya kini museum tersebut telah ditutup karena sang pemilik menutup cafenya tersebut.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading