Sukses

Lifestyle

Jangan Tertipu Ketika Melihat 6 Hal Ini di Cina

Kini Cina hampir berhasil menguasai berbagai industri manufaktur di dunia. Mungkin Anda juga termasuk orang yang terkejut ketika menjumpai ternyata barang-barang yang ada di rumah adalah buatan Cina. Meskipun saat ini Cina telah ikut serta dalam perdagangan internasional, namun Cina sepertinya kurang begitu memperhatikan dan kurang menghormati hak cipta yang dihasilkan negara lain.

Ladies, yang lebih gila lagi, nama Cina sangat populer karena diidentikkan sebagai pusat pembajakan berbagai jenis barang mulai dari elektronik hingga fashion. Namun di sisi lainnya, kehadiran barang bajakan yang dibuat Cina menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk mensiasati mahalnya harga barang yang menggunakan teknologi barat atau Jepang. Berikut dilansir dari kizaz.com bangunan-bangunan tipuan yang berdiri di Cina.

(vem/hyn)

Museum palsu

Jika selama ini banyak orang yang mengidentikkan Cina sebagai pencipta barang elektronik palsu, ternyata konsumen barang elektronik bukan satu-satunya target pasar Cina. Pada bulan Juli 2013 lalu sebuah museum yang sebelumnya berdiri kokoh di Cina mendadak ditutup setelah diketahui ternyata barang-barang di dalam museum tersebut adalah palsu.

Pemilik museum yang terletak di propinsi Hebei ini diduga menghabiskan dana jutaan dolar yang diberikan oleh pemerintah untuk membuat membangun museum tersebut. Salah satu benda palsu yang ditemukan yaitu vas dari dinasti Qing yang digambari dengan tokoh kartun pada abad ke-20. Pemilik museum pada awalnya menolak jika vas tersebut palsu, namun pada akhirnya pemilik museum tidak dapat memberikan fakta yang sebenarnya.

Apple store

Produk Apple buatan Cina memang bukan hal baru lagi di dunia gadget, tetapi ada hal lain yang sangat mengejutkan tentang keberadaan produk apple store yang benar-benar sangat mirip dengan aslinya. Bahkan para karyawan yang bekerja di sana juga mengira bahwa mereka bekerja untuk Apple yang sesungguhnya. Di Cina, setidaknya tercatat ada 22 gerai berlogo Apple, lengkap dengan tatanan yang mirip seperti Apple store pada umumnya, dan memiliki karyawan yang menggunakan seragam sama dengan para karyawan di Apple store yang sesungguhnya. Banyak juga yang menjuluki bahwa Cina menjual iFake bukan iPhone dan sebagainya.

Monumen palsu

Ketika diklaim sebagai pembuat barang palsu, Cina mengatakan dengan tegas bahwa mereka bukan membuat barang palsu. Tetapi ini adalah salah satu cara mereka untuk mengembangkan teknologi di Cina agar kelak nanti bisa menciptakan teknologi yang sesungguhnya. Yang menarik lagi mereka lebih suka menyebutnya sebagai cloning atau replika. Di kota Wuxi dan Fuyang menjadi kota yang lebih spesial dari kota-kota lainnya di Cina karena kota ini banyak sekali dipenuhi dengan replika bangunan atau monumen yang ada di ibu kota US. Selain itu juga terdapat monumen lainnya seperti Eifel, Venice, London Tower Bridge, dan sebagainya.

Memalsukan kematian

Konsep seperti pura-pura mati atau kecelakaan memang bukan hal baru lagi yang juga sering dilakukan oleh penduduk di negara Barat. Namun untuk berita yang satu ini mungkin akan mengundang gelak tawa Anda. Pada awal Agustus 2013 lalu, di propinsi Hubei seorang pedagang jalanan ditutupi selembar kain dan orang-orang membentuk kerumunan kemudian menyatakan bahwa ada seorang pejabat yang memukuli pria tersebut hingga tewas. Mereka menuntut ganti rugi sejumlah uang.

Namun tiba-tiba mayat itu bangkit dan mengambil sebotol minuman. Ternyata orang itu hanya berpura-pura mati kemudian mengatakan bahwa udaranya sangat panas dan dia tidak kuat lagi meneruskan sandiwaranya. Akhirnya pria tersebut ditangkap dan kerumunan orang-orang dibubarkan.

Mobil palsu

Bisnis mobil kini menjadi salah satu tren bisnis global, banyak vendor yang berebut untuk memasuki berbagai segmen pasar dunia. Namun yang sering kali menjadi masalah adalah ketika konsumen menginginkan mobil mewah yang memiliki kualitas prima, kebanyakan akhirnya terganjal oleh harga yang ditawarkan oleh teknologi barat. Pada tahun 2008, replika Mini Cooper dijual di Cina dengan harga 33 persen lebih murah daripada Mini Cooper yang asli. Yang membedakan antara Mini Cooper asli dengan buatan Cina adalah penambahan pintu belakang untuk Mini Cooper buatan Cina.

Restoran cepat saji palsu

Tidak hanya barang atau bangunan yang memerlukan teknologi tinggi saja yang dibuat replikanya oleh Cina. Beberapa pengusaha nekat untuk membuat restoran cepat saji yang menyerupai restoran cepat saji di Barat seperti Mcd, KFC, Pizza Hut, dan sebagainya. Alasan mereka saat itu adalah untuk membuka kawasan yang awalnya sepi menjadi kota yang lebih hidup dan juga bisa meningkatkan margin perekonomian. Namun sayang, ketika restoran ini sudah sangat terkenal, pihak yang memiliki kewenangan menilai mereka melanggar hak cipta dan akhirnya menutup restoran tersebut untuk selamanya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading