Sukses

Lifestyle

Ya Ampun, Ini Lho 6 Kisah Pertemanan di Facebook Yang Menggemparkan Dunia

Saat ini keberadaan social media telah mendobrak batas ruang dan waktu. Berkat social media, kita dapat menemukan informasi bahkan bertemu dengan orang-orang yang lama tak kita jumpai. Tetapi, keberadaan social media juga memiliki dampak psikologis yang cukup besar. Apalagi dalam hal pertemanan.

Apakah Anda pernah mendengar kisah hanya karena di-unfriend di Facebook, seseorang tega menghabisi nyawa pasangan dan bayinya? Dilansir dari oddee.com, berikut kisah-kisah tragis seputar pertemanan di Facebook. Semoga Anda tak mengalaminya juga ya, Ladies. 

(vem/wnd)

Pertengkaran Dengan Pengiring Pengantin

Bulan November 2011, seorang perempuan asal Iowa ditangkap dengan tuduhan serangan dan pembakar terhadap rumah seorang teman yang telah bertengkar dengannya. Sang teman yang diketahui meng-unfriend-nya di Facebook menjadi sasaran kemarahan perempuan yang akan menikah ini.

Jennifer Christine Harris, 30 tahun didakwa karena kasus pembakaran terhadap rumah Jim dan Nikki Rasmussen. Jennifer yang adalah seorang pengiring pengantin di pernikahan pasangan Rasmussen terlibat dalam pertengkaran dengan pasangan Rasmussen karena masalah perbedaan pendapat dalam merencanakan pesta pernikahan. Akibatnya, Jennifer di-unfriend oleh Nikki dan berimbas pada aksi pembakaran rumah.

Pertengkaran Pasangan Transgender

Seorang perempuan transgender menyerang kekasihnya dengan pisau, gunting dan garpu makan setelah kekasihnya meng-unfriend-nya di Facebook dan mengganti statusnya menjadi "single". Willian Hanz De Veyra Arriesgado, laki-laki yang mengganti kelaminnya menjadi perempuan ini akhirnya harus mendekam di penjara. Pertengkaran mereka diawali dari status Facebook Colin James Peady, sang kekasih yang diubah setelah mereka berdua beradu argumen. Naasnya, saat Colin pulang menuju apartemennya, William menghabisi nyawanya dengan pisau sepanjang 20 cm. 

Dibunuh Sang Ayah Karena Status Facebook

Pada tahun 2012, Billy Payne dan kekasihnya, Billie Jean meng-unfriend Jannele Potter yang berusia 30 tahun di Facebook. Jenelle merasa sedih kemudian menceritakannya kepada sang ayah, Marvin Potter. Tak disangka, sang ayah merasa tersinggung dan merencanakan pembunuhan kepada pasangan tersebut.

Pasangan Billy dan Billie ditembak di rumah mereka. Billy ditemukan teman di kamar tidurnya sementara Billie meninggal di kamar bayinya. Mereka berdua tewas ditembak di kepala. Diketahui, beberapa minggu sebelum pembunuhan ini, Jenelle telah melakukan teror kepada pasangan ini melalui telepon dan pesan-pesan di Facebook. Astaga!

Bunuh Diri Karena Di-unfriend Seorang Gadis

Simon Foxley, 21 tahun, gantung diri setelah seorang gadis meng-unfriend-nya di Facebook. Diketahui, Simon telah lama diam-diam menyukai gadis ini. Tetapi, setelah ia mengungkapkan perasaannya, sang gadis malah meng-unfriend-nya.

Simon berusaha untuk menghubungi gadis ini tetapi teman-temannya malah menerornya dengan pesan-pesan yang mengancam. Setelah menerima pesan bertuliskan "Go and Die" (Pergi dan mati), Simon menggantung dirinya di taman belakang rumahnya. Tubuhnya ditemukan tidak bernyawa oleh ayah dan adik laki-lakinya.

Dibayar $ 200 Untuk Menonaktifkan Facebook

Para orang tua yang merasa kesulitan mengendalikan kecanduan Internet pada anak remajanya, mungkin bisa menjadikan kisah ini inspirasi. Paul Baier, seorang konsultan, membayar anak perempuannya yang berusia 14 tahun sebanyak $ 200 atau sekitar Rp. 2 juta rupiah agar ia menonaktifkan Facebooknya selama 2 bulan.

Agar sang anak tidak melanggar janjinya, sang ayah membuat surat pernyataan dan ditandatangi secara resmi oleh mereka berdua. Surat ini diposting di blog sang ayah. Wah, ide yang unik dan sepertinya cukup manjur juga untuk sang pecandu social media, nih.

 

Pencuri Yang Mem-block Akun Facebook Ibunya

Charlie Cooper tertangkap karena kasus pencurian. Saat kisah dan fotonya diliput oleh sebuah surat kabar lokal, Charlie mengajukan komplain karena surat kabar tersebut tidak meminta persetujuannya.

Ternyata, komplainnya yang disampaikan melalui Facebook itu dibaca oleh sang ibu. Kontan, sang ibu ikut berkomentar, "Mereka tak perlu meminta izinmu untuk mengambil gambar karena pengadilan lah yang akan melakukannya untukmu". Tak disangka komentar sang ibu membuat Charlie semakin marah. Ia membalas pesan sang ibu dengan menulis di wallnya, "Ibu, kau menuliskan hal yang tak ingin kudengar. Karena alasan inilah aku tak ingin Ibu menjadi teman di Facebook-ku. Aku akan mem-block-mu, Ibu. Oke?". Aneh-aneh saja!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading