Sukses

Lifestyle

Kisah Inspirasi: Tarpin Sukses ke Puncak Semeru Dengan Berjalan Mundur

Setiap orang bisa melakukan sebuah aksi yang menginspirasi dan membuka hati banyak orang. Siapa saja bisa mengajak orang lain untuk menjadi lebih baik, dan Tarpin menyuarakan kampanye nya untuk menjaga kebersihan gunung dengan cara yang unik. Pada tanggal 24 Agustus 2013, Tarpin yang kesehariannya bekerja menjadi porter (membantu membawa barang dari para pendaki) di Gunung Semeru ini mendaki ke Puncak Semeru dengan berjalan mundur.

Aksi unik Tarpin ini membuat banyak orang penasaran, mampukah pria asal Tumpang, Malang ini mendaki hingga ke Puncak dengan berjalan mundur? Berbekal pengalaman hampir setiap hari mendaki dan mencapai Puncak Semeru, Tarpin memulai aksi mendakinya. Tarpin memasang kaca spion agar bisa melihat ke belakang, dengan begitu dirinya tidak 'buta' dan tahu bagian rute mana yang terjal dan susah untuk 'ditaklukkan'.

Tarpin sudah siap untuk mendaki ke Puncak Semeru | (c) merdeka.com

Hari Selasa (27/8) Tarpin turun dari Puncak Semeru dan membawa berita gembira. Pria ramah ini sukses mendaki ke Puncak Semeru dengan berjalan mundur lho! Teman-teman Tarpin dengan antusias mendengarkan cerita Tarpin mengenai pendakiannya kali ini. Anda pasti juga penasaran bukan?

Tarpin memulai perjalanannya dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo yang jaraknya sekitar 17 km. Kemudian dilanjutkan menuju Kalimati. Biasanya para pendaki akan beristirahat dulu sebelum melanjutkan pendakian. Tarpin bersama tim beristirahat dan camping di Kalimati. Esok harinya, yaitu hari Minggu (25/8) pagi Tarpin dan timnya melanjutkan pendakian ke etape tiga yakni Kelik (di atas Arcopodo). Di sini prejalanan mulai menanjak.

Perjalanan Tarpin menuju Puncak Semeru | (c) merdeka.com

Kemampuan mendaki Tarpin mulai 'diuji' dari sini. Tarpin harus ekstra hati-hati saat mendaki dan tidak jarang dirinya hampir saja terpeleset karena terjal dan sulitnya medan yang harus ditempuh. Setelah itu, Tarpin dan tim kembali membangun tenda dan menginap satu malam lagi karena Puncak Semeru hanya boleh dikunjungi waktu Subuh hingga pukul 10.00 pagi saja karena gas beracun yang keluar dari Puncak Semeru akan mulai keluar pukul 11.00 siang hari. Hari Senin Subuh (26/8) Tarpin dan tim kembali mendaki untuk menuju Puncak Semeru.

Jalan menuju Puncak Semeru jauh lebih sulit daripada jalan menuju Kalimati atau Kelik. Dengan keadaan jalan yang menanjak sekitar 45 derajat, Tarpin tetap semangat untuk mendaki. Jalanan yang tidak rata, penuh pasir tidak membuat Tarpin menyerah. Akhirnya Pria kelahiran tahun 1968 ini sukses mencapai Puncak Semeru yang berada di ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu. Walau sudah sering mencapai Puncak Semeru namun baru kali ini Tarpin melakukannya dengan berjalan mundur.

Tarpin dan tim sudah sampai di Puncak Semeru | (c) merdeka.com

Setelah sampai Puncak, Tarpin dan tim turun sembari melakukan aksi bersih gunung. Apa itu bersih gunung? Rupanya Tarpin dan timnya memunguti sampah yang berceceran di sepanjang rute mendaki Gunung Semeru. Fakta menyedihkan adalah ternyata banyak sekali sampah di Gunung Semeru yang ditinggalkan oleh para pendaki.

Lewat gerakan ini, Tarpin ingin mengingatkan untuk menjaga kebersihan gunung. Tarpin berharap esok hari tidak ada lagi sampah berceceran dan para pendaki membawa sampah mereka ke bawah dan tidak ditinggalkan begitu saja. Kesuksesan Tarpin ini semakin menggoda banyak orang untuk ikut menikmati keindahan karya Tuhan di Puncak Semeru. Selamat untuk Tarpin! Yuk ladies kita naik gunung!

BACA JUGA

Kisah Cinta Inspiratif Pemuda Buruk Rupa Julaybib

Kisah Cinta Zainab bint Muhammad dan Abu El'Ass ibn Rabee'

Hebat, Pria Ini Buta Dan Mampu Pecahkan Rekor Berkendara Tercepat

Cerita Inspirasi Deden, Menjadi Tukang Ojek Demi Biaya Kuliah

Di Balik Foto Para Ayah Yang Tertangkap Kamera Saat Konser One Direction

Dua Anak Manis Ini Selamatkan Nyawa Ibunya di Pendakian

(vem/sya)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading