Sukses

Lifestyle

Wah, Sebentar Lagi Akan Ada Peraturan Jenis Kelamin Ketiga Untuk Transgender

Memutuskan menjadi transgender adalah pilihan hidup. Tidak semua orang bisa menerima tapi tidak sedikit yang mempersilahkan para pelakunya untuk menjalani hidup mereka sendiri. Entah mengubah diri menjadi wanita ataupun pria, keputusan yang diambil para transgender sudah pasti diikuti dengan resiko-resiko yang harus dihadapi. Mulai dari memberi keberanian diri sendiri dan juga memberi keyakinan kepada orang terdekat. Keputusan menjadi seorang transgender juga harus menghadapi norma, agama dan juga peraturan negara.

Tapi karena semakin banyak pelaku transgender, hal ini memberi pro kontra tersendiri bagi pelakunya. Semakin keras ancaman akan keberadaan mereka atau malah bayaknya fasilitas dan juga keringanan beban untuk mereka yang memutuskan pilihan hidup yang dijalani. Faktanya, beberapa negara dunia ada yang memperbolehkan pernikahan para transgender ataupun melegalkan proses pergantian jenis kelamin ini.

Uniknya, Australia adalah negara pertama di dunia yang memberikan tambahan pilihan jenis kelamin kepada seorang anak. Hal ini terjadi dan sudah dilegalkan menjadi bagian dari akte kelahiran para bayi di Australia. Dilansir oleh huffingtonpost (17/8/2013) mulai bulan November tahun ini Jerman akan menjadi negara pertama di Eropa yang menawarkan jenis kelamin ketiga di akte kelahiran para bayi yang lahir di sana. Mengikuti langkah besar yang diambil oleh Australia, akte kelahiran di Jerman juga akan memberikan kotak kosong untuk pengisian jenis kelamin. Undang-undang terbaru negara ini memperbolehkan para orang tua untuk mengosongkan kategori gender untuk anak mereka.

Ketika bayi lahir ia memiliki bentuk fisik yang termasuk dalam 'laki-laki' atau 'perempuan' namun tujuan adanya peraturan ini adalah ketika sang anak mulai beranjak dewasa ia diberi kebebasan menentukan jenis kelamin yang ia inginkan. Ia bisa memilih dirinya ingin dikenal sebagi pria, wanita atau transgender. Cukup mengagetkan ya ladies? Apalagi dengan norma dan juga tradisi yang menyudutkan pilihan hidup satu ini. Tapi kini kebebasan menjadi diri sendiri juga adalah bagian dari hak asasi manusia. Kita sebagai sesama manusia tidak bisa menentukan hak hidup yang benar ataupun salah bagi orang lain.

Ternyata inovasi ini kabarnya juga akan diberlakukan di Nepal loh! Beda lagi dengan negara Swedia. Negara ini malah memasukkan istilah baru untuk menamai jenis kelamin pilihan ketiga ini dalam kamus bahasa mereka, 'han' untuk pria dan 'hon' untuk wanita. Bagaimana ladies, sudah siap untuk perubahan dunia?

(vem/eve)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading