Sukses

Lifestyle

Ibu Wafat dan Ayah Hidup dengan Keluarga Barunya, Inikah Akhir Hidupku?

Kisah sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Ayah Aku Rindu ini memberi pesan penting. Pesan bahwa ayah tetaplah akan jadi sosok yang tak tergantikan dalam hidup.

***

Gemercik hujan adalah salah satu keadaan yang menenangkan dan secara perlahan selalu berhasil menarikku pada sebuah ingatan, tentang satu proses perjalanan hidup yang menakjubkan sebelum aku memahami arti cinta dalam sebuah diam. Dahulu aku sempat merasa asing kepada sosok ayah. Mungkin karena jarak kami yang memang berjauhan setelah perpisahan ayah dan ibu, di mana ayah dengan keluarga barunya, dan aku memilih tinggal bersama nenek di sini setelah tak lama saat aku menginjak kelas 3 SD, ibu pergi kembali pada dekapan sang Illahi setelah perpisahan itu.Waktu terus berjalan dari mulai aku menginjak sekolah menengah pertama hingga pada akhirnya aku sudah mulai belajar di perguruan tinggi, masih saja aku belum dapat meraba hati ayah. Aku selalu dengan prasangkaku, aku selalu dengan sifat ketusku saat berbicara dengan ayah, bahkan ketika ayah sesekali datang untuk menengokku aku selalu memperlihatkan sifat keras dan acuh. Hingga sampai pada satu waktu, aku mulai berpikir mau sampai kapan aku bersembunyi di balik sikap kerasku terhadap ayah? Bukankah sekarang hanya tinggal ayah satu-satunya orang tua yang aku punya setelah ibu pergi kembali pada pemilik-Nya? Bukankah aku hanya akan membuat bongkahan sesal pada suatu waktu jika aku terus memendam kesal pada ayah?

Sifatku berubah ketus./Copyright pixabay.comSetelah cukup lama aku bergelut dengan pikiran dan perasaanku, pada akhirnya aku menemukan satu titik. Nampaknya menerima lalu belajar berdamai dengan hati dan keadaan akan lebih menenangkan daripada terus menuntut gejolak amarah pada ayah. Saat itu aku pun mulai menempatkan posisiku sebagai anak yang memang sepatutnya bersifat lembut dan hormat kepada orang tua. Dari sana perlahan aku bukan hanya bisa meraba hati ayah, tapi seiring berjalannya waktu aku bisa menyelami hati ayah yang penuh dengan kasih sayang tanpa batas, cinta sejati sosok pria yang tidak bisa tertandingi.

Memilih berdamai./Copyright pixabay.comSekarang, dengan ayah, hujan selalu menjadi hal yang menyenangkan ketika pada saat bepergian dengan sepeda motor menyusuri jalanan dengan sejuta kisah yang diceritakan ayah padaku. Dengan ayah, ketika rasa lelah yang tadinya mulai mengganggu gerak langkahku menuju mimpi menjadi pecutan untuk aku tidak mudah menyerah dan berupaya menjadi wanita tangguh.Ayah, maafkan aku sempat menjadi orang asing bagi ayah karena egoku yang belum bisa menerima keadaan yang sebenarnya pada waktu itu. Ayah, tetaplah bersamaku agar kita bisa menikmati waktu lagi untuk menyusuri kota dengan sepeda motor dan gemercik suara hujan yang menambah irama dalam tenang. Ayah aku akan selalu rindu, bahkan jika hujan tidak turun sekalipun, kenangan tentang perjalanan bersama ayah selalu menarikku untuk memutar kembali tiap potret menyenangkan bersama ayah.Dara, 25 November 2017

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading