Sukses

Lifestyle

Jajanan Tradisional, Kuliner Asli Yang Harus Dilestarikan

Selain keragaman budaya dan seni, kuliner Indonesia juga perlu dilestarikan, apalagi jajanan tradisional yang beraneka ragam, misalnya seperti kue Mata Kebo dari Yogyakarta. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang berisi unti (parutan kelapa bercampur gula merah) berwarna merah dan hijau kemudian disiram dengan adonan putih yang terbuat dari tepung beras.

Adonan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus. Dinamakan mata kebo lantaran bentuknya yang seperti mata kerbau. Namun, di Jawa Timur, kue ini lebih dikenal dengan sebutan cocor bebek.

Berbeda dengan kue Grendul Cilacap, kue khas dari Cilacap-Jawa Tengah ini selain untuk pelipur dahaga juga mengandung unsur filosofi hidup orang Jawa. Jenang grendul berbahan tepung gaplek, air santan kelapa dan gula tebu. Tepung gaplek (pati telo) dibuat brendul-brendul atau bulat-bulat yang selanjutnya diisi gula dan disebut grendul.

Kue Rintak Bangka/ copyright by Vemale.com/Gulaku

"Apabila diaduk grendulnya berputar mengikuti arah adukan. Disinyalir hal tersebut memiliki makna untuk memutar roda kehidupan. Jadi jenang grendul ini menggambarkan makna kehidupan itu seperti cakra penggilingan atau seperti roda yang berputar, kadang di atas dan di bawah atau naik turun," ucap Fiter Cahyono sebagai Communication Officer Gulaku di kawasan Jakarta Kamis 19 Mei 2016.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, hampir setiap daerah memiliki makanan khas. Itulah mengapa masyarakat harus mempromosikan sendiri untuk mengkonsumsi jajanan tradisional di tengah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) karena kuliner warisan leluhur dapat bersaing dengan makanan asing lainnya.

copyright by Vemale.com/ Gulaku

"Jajanan tradisional tidak sekadar nikmat dan mengenyangkan, namun mengandung filosofi adiluhung. Gulaku sebagai salah satu produk nasional kebanggaan Indonesia, melihat betapa pentingnya melestarikan kekayaan bangsa yang salah satunya terwujud dalam keanekaragaman kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan cerita," jelasnya.

Jajanan Manis Bersama Gulaku dengan kegiatan gebrak pasar tradisional dan komunitas perempuan lainnya. Acara ini berlangsung selama bulan Mei–Agustus 2016 di sejumlah pasar tradisional di Jabodetabek seperti Pasar Lenteng Agung, Pasar Ciracas, Pasar Embrio, dan Pasar Musi dan juga beberapa kelurahan di sekitar pasar. Yuk datang ladies.

(vem/yun/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading