Sukses

Lifestyle

3 Oleh-Oleh Pilihan Blue Band Master Oleh-oleh 2016, Patut Dicoba

Saat berpergian keluar kota, oleh-oleh merupakan tradisi yang wajib dibawa untuk keluarga bahkan teman-teman. Karena itulah, industri oleh-oleh di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

Inovasi baru pun terus dilakukan untuk menjawab keinginan setiap pelancong yang datang. Melihat hal ini, Unilever Food Solution (UFS), berkomitmen untuk terus mendukung industri oleh-oleh di dalam negeri, khususnya untuk produk makanan dan kue, dengan mengadakan Blue Band Master Oleh-oleh 2016.

"Sejak September lalu, ada 3.667 pelaku industri bakery dan pastry yang berpartisipasi dalam kompetisi ini. Dari banyaknya peserta, mayoritas oleh-oleh yang berpartisipasi berupa cake, cookies, roti dan bolen," kata Thomas Agus Pamudji, Managing Director UFS di Jakarta.

Setelah diadakan seleksi sejak bulan September lalu, Blue Band Master Oleh-oleh 2016 akhirnya memilih tiga oleh-oleh terbaik yang berasal dari berbagai kota. Yang pertama ialah Bagelen Bekatul kreasi Toko Super Roti dari Semarang, Jawa Tengah. Penganan unik ini, memang memanfaatkan bekatul beras merah yang selama ini dikenal sebagai makanan ternak. Ismi, sebagai pemilik Toko Super mengatakan, dirinya memilih bekatul dikarenakan bahan satu ini memiliki manfaat bagi kesehatan yang luar biasa.

"Bekatul itu mengandung antioksidan dan mineral yang tinggi. Agar lebih sehat, kami juga menggunakan fruktose atau gula buah," Paparnya

Sedangkan untuk posisi kedua, ialah Cake Salak Kilo dari Toko Cake Salak Kilo, Kalimantan Timur. Di tangan Sriwahyuni, salak asli Balikpapan yang memiliki rasa sepat, asam, dan tak terlalu enak untuk dikonsumsi, bisa menjadi penganan yang begitu lezat, legit dan dipadukan dengan potongan buah salak yang menggugah selera.

"Salak Balikpapan itu asam dan sepat. Banyak yang tidak suka. Kalau salak tidak laku terjual, petani biasanya membuang ke kebun mereka, supaya bisa jadi kompos. Saya pikir, apa yang bisa saya lakukan? Akhirnya bikin cake. Ini bisa mengecoh, yang tadinya nggak suka salak, bisa suka," tambah dia.

Dan yang terakhir ialah Nutsafir Cookies dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memanfaatkan beragam biji-bijian hasil bumi Pulau Lombok, seperti kacang hijau, kacang kedelai, lebui, melinjo, kopi, jagung, hingga kacang merah menjadi sebuah kue kering yang istimewa.

Menurut Chef Rahmat Kusnedi, Pastry Chef sekaligus salah satu juri, ketiganya terpilih menjadi yang terbaik, karena memiliki tiga kriteria utama dalam penjurian. Tidak hanya rasa, akan tetapi tampilan bentuk dan keunikan yang dimiliki.

(vem/asp/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading