Sukses

Beauty

Kenali Psoriasis, Penyakit yang Jago Bikin Malu Penderitanya

Hei, apa itu yang ada di kulitmu?

Coba cek, apakah bersisik, ada lapisan berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan, dan lengkap dengan rasa gatal atau perih? Waspada, Ladies, itu artinya kamu terkena psoriasis.

Namanya mungkin terdengar sulit diucapkan, tapi nyatanya dia ini paling jago membuat penderitanya merasa malu. Bagaimana tidak, psoriasis membuat kulitmu terlihat jorok, seperti kurap, dan tak sedap dipandang. Dijelaskan dr.Githa Rahmayunita, SpKK, Staf Divisi Dermatologi Pediatrik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM, bahwa psoriasis merupakan kelainan kulit berupa bercak merah bersisik, bisa terjadi menahun dan kerap kambuh, serta dapat mengganggu kualitas hidupnya.

Psoriasis biasanya terjadi di usia 15 - 30 tahun, hanya sepuluh persen yang terjadi pada anak di usia kurang dari sepuluh tahun. Namun demikian, psoriasis bukanlah penyakit menular dan bisa dikontrol dengan penanganan yang baik.

Seminar World Psoriasis Day 2016/Indonesia Communications

"Meskipun tidak menyebabkan kematian, namun psoriasis sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi penderitanya, mulai dari gangguan tidur, menimbulkan rasa malu, merasa tidak percaya diri, hingga mengalami depresi dan bahkan menyulitkan kehidupan bekerja mereka," papar dr.Githa dalam seminar Peringatan Hari Psoriasis Sedunia 2016, 'Mengenal Psoriasis Lebih Dekat,' di Hotel Le Meridien Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2016.

Namun demikian, ada beberapa penyebab psoriasis yang wajib kamu ketahui. Di antaranya faktor genetika, autoimun, dan faktor lingkungan. Faktor terakhir yang disebut disebabkan oleh infeksi Streptococcus, cedera fisik, obat-obatan, dan stres psikologis.

Gejala psoriasis yang paling sering terjadi adalah tipe psoriasis vulgaris/tipe plak. Di mana akan muncul bercak merah, bersisik kasar, warna putih transparan, seukuran biji jagung hingga sebesar telapak tangan. Jumlahnya beragam, bisa hanya satu atau hingga tak terhitung. Biasanya ada di kulit kepala, siku, dan lutut.

Ditambahkan dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK, selaku Ketua Psoriasis Nusantara, 89 persen penderita psoriasis menderita malu, 42 persen lagi mengalami krisis kepercayaan diri, bahkan sebesar 62 persen sampai merasa depresi.

Psoriasis/Pixabay

"Meskipun ada berbagai metode untuk mengukur tingkat keparahan psoriasis, cara mudah yang dapat dipahami pasien adalah dengan mengklasifikasikannya berdasarkan area tutupan. Luasan satu persen sama dengan ukuran satu telapak tangan orang dewasa. Klasifikasi ringan apabila tutupan kurang dari tiga persen, sedang apabila tutupan antara tiga hingga sepuluh, dan berat apabila menutupi lebih dari sepuluh persen permukaan tubuh," kata dr.Danang.

Tak ada satu pun orang yang mau menderita penyakit macam ini. Maka itu, apabila kamu menemui orang dengan psoriasis, janganlah kamu singkirkan mereka. Sebaliknya. kamu bisa menyebarluaskan informasi seputar psoriasis kepada lingkungan terdekat sehingga semakin banyak orang dengan psoriasis mendapatkan pengobatan yang tepat.

"Mari kita bersama-sama menghilangkan hambatan bagi orang dengan psoriasis, dengan cara berbagi pengetahuan, berbagi kisah inspiratif dan pengobatan yang tepat, dan saling mendukung; karena pada dasarnya orang dengan psoriasis layak hidup normal seperti orang umum lainnya," kata Vishnu Kalra, President Director Johnson & Johnson Indonesia, yang turut mendukung seminar publik mengenai psoriasis ini.

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading