Sukses

Beauty

Perut Kram Tanda Masalah

Vemale.com - Kram pada saat berolahraga maupun sesudahnya? Jangan anggap remeh kondisi ini, bisa jadi pertanda ada yang tak beres dengan tubuh Anda. Yuk, cari tahu penjelasannya di sini. Akhir pekan lalu Susi dan ‘gank rumpi’-nya menghabiskan waktu di sebuah water park. Setelah selesai bersenang-senang berenang, menikmati berbagai fasilitas di kolam renang, Susi kerap bersendawa atau menepuk-nepuk perutnya yang terasa kembung. "Tadi sebelum ke sini, saya makan cuma sedikit. Sekarang rasanya saya masuk angin," tuturnya dengan lemas. "Tapi, kondisi seperti ini sering terjadi setiap kali saya selesai berenang," tambahnya. Lain lagi problema yang dialami Rani setiap kali usai berlari. "Saya sering mengalami kram di bagian perut pada saat berlari. Awalnya, saya kira karena sedang PMS, tapi ternyata bukan," keluhnya. Mengapa kondisi semacam ini bisa terjadi? FITNESS punya informasi penting untuk Anda. Gangguan Pencernaan Menurut Bob Murray, Ph.D pendiri Sports Science Insights, sebuah grup konsultan spesialis olahraga dan nutrisi di Fox River Grove, Illinois, AS, meski memiliki kondisi kesehatan yang lebih bagus, para atlet atau orang-orang yang aktif berolahraga merupakan kelompok yang cukup sering mengalami masalah gangguan pencernaan. Ini bukan karena pola makan yang salah melainkan karena efek gerakan yang dilakukan kadang menimbulkan sedikit gangguan pada pencernaan atau disebut gastrointestinal. "Biasanya gangguan pencernaan saat berolahraga diawali dengan munculnya gejala perut kram. Jika Anda sering mengalami kondisi semacam ini pada saat sedang mengolah tubuh atau sesudahnya, segeralah konsultasi dengan dokter ahli," jelas Bob Murray. Gangguan ini bisanya muncul ketika sedang berolahraga. Dua di antara aktivitas olah tubuh itu antara lain berlari dan berenang. Silakan simak detailnya di bawah ini: LARI Gangguan: perut kram, diare, linu pada seputar perut samping. Mengapa terjadi?: Berdasarkan riset tahun 2008 atas 1200 pelari, maka 45% di antaranya merasakan perut kram dan ingin BAB (Buang Air Besar) saat sedang berlari. "Gerakan lari yang menentang gravitasi memang berefek membuat otot perut menjadi tegang," kata Murray. Pertolongan pertama: Turunkan kecepatan lari Anda hingga detak jantung terasa normal kembali. Aksi ini membantu aliran darah berjalan lebih baik untuk membantu sistem pencernaan. Lakukan gerakan twist atau memutar badan dan pinggang berlawanan arah untuk melenturkan perut. Jika tak berhasil, segeralah ke toilet umum, jangan menahan keinginan untuk BAB berlama-lama. Pencegahan: Minum 2-3 gelas air setiap 15-20 menit pada saat berolahraga. "Elektrolit dari air membantu pencernaan agar bisa bekerja lebih baik dan mengembalikan sistem tubuh," ujar Ilana Katz, R.D., ahli nutrisi. Cobalah untuk menghindari makan 4 jam sebelum berlari, terutama yang mengandung lactose (produk susu), sorbitol (permen tanpa gula), dan kafein. RENANG Gangguan: Perut kram, jadi sering bersendawa, perut kembung dan mual. Mengapa terjadi?: Menurut Mike Norman, pendiri Chicago Endurance Sports perkumpulan dan pelatihan para perenang dan atlet triathlon, mereka yang sering atau aktif berada di dalam air memiliki kecenderungan mengalami gejala gangguan pencernaan. "Beberapa perenang cenderung menahan napas tanpa melepaskan udara saat wajah mereka berada di dalam air. Ini berarti ketika mereka memutar kepalanya ke atas atau samping untuk menghirup udara, secara bersamaan perenang melepaskan dan menghirup udara dalam waktu singkat. Itu menyebabkan udara dan air terhirup dan tercampur dalam jaringan fungsi tubuh," ujar Mike. Menelan udara dan air secara bersamaan menyebabkan rasa kembung dan perut kram. Apalagi bagi para atlet triathlon atau perenang di laut yang berair asin, gangguan ini bisa cukup sering terjadi. Pertolongan pertama: Jika merasa kram atau mual pada perut saat masih di air (umum terjadi pada perenang gaya bebas atau dada), cobalah berbalik sehingga tubuh menghadap ke atas atau posisi telentang. Kurangi kecepatan ayunan tangan. Atur napas teratur dan usahakan wajah berada di atas permukaan air agar air tak masuk lebih banyak ke dalam tubuh. Pencegahan: Lakukan latihan pernapasan dengan baik sehingga ketika Anda mengambil atau melepas napas tidak secara bersamaan. Latih pembuangan napas secara perlahan ketika Anda mulai memalingkan muka ke dalam air. "Gunakan topi renang yang menutupi hingga kuping. Atau gunakan sekaligus pelindung kuping untuk mencegah air lebih banyak masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga bisa membantu keseimbangan kita dalam air," saran Mike Norman. [initial] Source: Fitness Edisi Desember 2010, Halaman 91 Kram Setelah Berhubungan Intim, Normalkah? Mengapa Perut Kram Saat Haid? Tips Meredakan Kram Perut
(Fitness/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading