Sukses

Beauty

Jinakkan Hormon Gemuk I

Vemale.com - Selama ini Anda sudah berdiet ketat. Tapi mengapa nafsu makan tak kunjung padam? Riset mengungkap ternyata hormon ikut picu problem kegemukan. Inilah cara 'menjinakkan' hormon tersebut agar tubuh Anda bisa segera melangsing! HORMON TUBUH GHRELIN MENJADI PETAKA BILA PANGKAS PROTEIN DASAR ILMIAH: Ghrelin adalah hormon yang diproduksi dalam susu. Normalnya hormon ini akan muncul menjelang waktu makan dan menstimulasi nafsu makan Anda. Makin kuat rangsangannya maka makin laparlah Anda. Mengasup protein bisa menekan produksi ghrelin. Para peneliti di University of Washington, Seattle, AS, memberikan kepada tiga partisipan mereka milkshake dengan jumlah kalori yang sama selama tiga minggu. Grup pertama diberikan minuman dengan 80% kandungan lemak, grup kedua minuman berisi 80% karbohidrat dan yang ketiga mengandung 80% protein. "Protein shake ternyata mampu menurunkan ghrelin dan menekan nafsu makan paling lama. Sekitar enam jam," ujar David Cummings, M.D, kepala penelitian tersebut. Kebalikannya, karbohidrat dicerna tubuh sangat cepat. Hal ini yang menyebabkan hormon ghrelin anjlok sangat cepat namun kemudian menanjak lebih tinggi dari sebelum mengonsumsi minuman berkarbohidrat. Akibatnya, Anda jadi rakus makan. SIASAT CERMAT: Tambahkan porsi protein tanpa lemak dalam menu sehari-hari hingga 25%. jika diet harian Anda 2000 kalori, maka 500 kalorinya berasal dari protein. "Hampir semua diet yang tinggi protein akan menuai hasil," urai Dr. Cummings. Jika Anda ingin langsing, ngemillah makanan tinggi protein seperti keju rendah lemak atau kacang kedelai rebus. HORMON TUBUH CORTISOL MENJADI PETAKA BILA HADIR BERSAMA STRES DASAR ILMIAH: Saat Anda tegang, kelenjar adrenalin akan melepaskan cortisol, yang tidak lain tidak bukan adalah hormon stres. Tubuh mengenali pelepasan hormon ini sebagai reaksi yang dikenal sebagai kondisi fight or flight. Nah, ini berbahaya karena situasi seperti ini menyebabkan Anda jadi ngidam makanan tinggi lemak dan tinggi gula. Ketika cortisol terlepas, sistem tubuh akan menganggap situasi ini sebagai keadaan bahaya. Tubuh mengira Anda kehabisan energi untuk bertarung atau ingin kabur dari situasi bahaya tersebut. Akibatnya tubuh mengirim sinyal agar mengasup makanan tinggi lemak dan gula guna mengganti energi yang dianggap hilang tersebut. Kenyataan paling buruk lainnya, cortisol dipercaya penyebab lemak yang menumpuk di bagian perut. Perut buncit meningkatkan risiko terserang penyakit jantung dan diabetes. Begitu fakta yang dipercaya para peneliti asal University of California. "Area perut merupakan reseptor cortisol terbesar. Maka stres sangat berpengaruh pada jaringan otot bagian perut serta organ tubuh," papar Emily Newman PhD, dosen psikologi kesehatan, University Edinburgh SIASAT CERMAT: Ayo olahraga! Mengapa? Atlet cenderung memiliki level cortisol lebih rendah ketimbang mereka yang malas bergerak. Fakta ini terungkap dari University of Zurich. "Aktivitas fisik memicu pelepasan endorphin yang mengirimkan sinyal ke otak bahwa Anda berada dalam keadaan aman. Aksi ini mampu menekan pelepasan hormon cortisol," tutur Louann Brizendine, neuropsychiatrist, sekaligus penulis buku The Female Brain. Anda tak perlu jadi pelari maraton untuk memiliki level cortisol rendah. Rutin beryoga atau tai chi juga bisa menekan kadar cortisol. Centre of Intregative Medicine di Thomas Jefferson University membeberkan, mereka yang rajin yoga selama 50 menit mengalami penurunan hormon cortisol hingga 25%. HORMON TUBUH LEPTIN MENJADI PETAKA BILA DIGABUNG HIGH FRUCTOSE CORN SYRUP DAN GULA DASAR ILMIAH: High fructose corn syrup terdapat di hampir seluruh produk makanan manis, mulai dari soda hingga jus apel. Unsur high fructose corn syrup ini bisa menurunkan level hormon leptin dalam tubuh. Celakanya hormon inilah yang memberi sinyal kenyang ke otak. Begitu fakta yang disampaikan para peneliti di Monell Chemical Senses dan University of Pennsylvania, Philadelphia, AS. Studi teranyar dari University if California menunjukkan saat hormon leptin menurun, tubuh mencari asupan gula. Kita pun jadi ingin makan sesuatu yang manis. Minuman manis bisa memicu kegemukan. "Cairan lebih mudah membebani lever daripada makanan karena lebih mudah diproses dalam tubuh," urai Karen Teff, Ph. D. Para ahli juga percaya proses yang cepat ini akan meningkatkan triglycerides partikel lemak gula darah yang berbahaya. SIASAT CERMAT: Cek kandungan gizi pada label makanan dan minuman, sebelum membeli. "Bila unsur high fructose corn syrup masuk urutan tiga teratas dari item tertulis, sebaiknya pilih produk lain," saran Teff. Masih ada 3 hormon penyebab kegemukan yang harus Anda intip pada artikel Jinakkan Hormon Gemuk II. [initial] Source: Fitness Magazine, Edisi September 2010, Halaman 81 Makanan-Makanan Untuk Perpanjang Umur Hati-Hati Tipuan Pada Label Makanan! Makanan Yang Baik Untuk Jantung Sehat
(Fitness/wsw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading