Sukses

Parenting

Baterai Masuk Hidung, Awalnya Dikira Biji Beras

Benda sekecil apapun bisa membawa masalah jika berada tidak pada tempatnya. Anak karena ketidaktahuan mereka, cenderung memasukkan benda apapun ke dalam mulut, dan mereka juga memasukkan benda kecil atau potongan makanan ke dalam hidung atau telinga.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Arif Miah seorang balita berusia 4 tahun di Bedford Amerika Serikat hidungnya tersumbat baterai jam. Awalnya petugas media mengatakan jika benda yang menyumbat hidungnya adalah biji beras.

Baterai penyebab hidung Arif mengeluarkan cairan | foto: copyright dailymail.co.uk

Sebulan kemudian dari telinga dan hidung Arif keluar cairan hitam. Cairan hitam tersebut ternyata adalah cairan yang bocor dari dalam baterai jam.

Arju dan Shipa Miah, kedua orang tua Arif takut jika anaknya mengalami gangguan pernafasan. Mereka sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Rumah Sakit Bedford.

Kelalaian pihak rumah sakit karena menolak memberikan rontgen dan tetap bersikeras bahwa penyumbatan itu disebabkan oleh biji beras. Orang tua Arif membawanya ke rumah sakit setelah adik Arif mengatakan bahwa dirinya menaruh baterai di hidung kakaknya.

Rumah Sakit Bedford | foto: copyright dailymail.co.uk

Kedua orang tua Arif benar-benar marah dengan pihak rumah sakit. Karena tidak dilakukan rontgen sehingga keluar cairan hitam dari hidung bocah malang tersebut.

Gurpreet Singh Ahuja, MD, spesialis otolaringologi dari Children’s Ear, Nose & Throat Surgeons, California mengatakan para dokter kini sangat khawatir ketika anak bersentuhan dengan baterai kecil berbentuk bulat (sering disebut baterai kancing), yang kerap digunakan pada mainan elektronik dan kamera. Benda tersebut bisa membawa bencana karena kelembaban memicu korosi dan mengeluarkan senyawa kimia yang bisa terbakar. Baterai jam di hidung anak bisa melubangi dinding pembatas lubang hidung kanan dan kiri dalam waktu beberapa jam.

Untuk para Bunda, berhati-hati dalam memilihkan permainan untuk buah hati sangat diperlukan. Semoga saja, kasus seperti ini tidak menimpa anak-anak kita.

(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading