Sukses

Beauty

Mana Yang Lebih Baik, Cukur Atau Waxing?

Memiliki kulit halus dan cerah memang idaman setiap wanita. Namun, adanya bulu halus di sekitar kulit kadang mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri kita. Biasanya, rambut halus ini dihilangkan dengan mencukur atau datang ke tempat waxing.

Lantas, sebenarnya metode mana yang lebih baik cukur atau waxing? Mari kita lihat perbedaannya!

Dijelaskan oleh MeetDoctor.com, saat mencukur, Anda hanya perlu membasahi kaki dan mengoleskan krim cukur, lalu mencukur dan membilas rambut halus yang telah dicukur di kamar mandi. Jika melakukan waxing, Anda harus memanaskan wax hingga dicairkan, lalu dioleskan ke kaki atau bagian yang ingin di-wax. Kemudian, tunggu hingga lapisan wax mengeras dan cabut dengan kertas waxing.

Pada dasarnya, kedua cara tersebut hanya bersifat sementara. Sebab rambut halus bisa muncul beberapa waktu ke depan. Namun, rambut halus baru bisa tumbuh sekitar 3 – 9 minggu bila Anda memilih waxing. Akan tetapi, jika dicukur, rambut halus kaki dapat tumbuh dalam waktu 3 hari.

Dilihat dari segi biaya, mencukur rambut halus kaki lebih hemat dibandingkan waxing. Pasalnya, metode waxing dilakukan di salon khusus waxing yang terkadang tidak murah. Namun, baik waxing ataupun cukur, memiliki risiko menimbulkan kulit kemerahan dan iritasi. Kulit pun bisa terluka bila Anda tidak berhati-hati.

Selain itu, waxing dan cukur dapat menimbulkan ingrown hairs atau rambut yang malah tumbuh ke dalam kulit dan tidak keluar dari folikel rambut. Risiko lain yang timbul adalah bekas berupa scar atau keloid. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, waxing atau bercukur akan menyebabkan luka pada kulit. Sementara itu, luka pada kulit dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri penyebab penyakit. Terlebih lagi, lokasi waxing seperti ketiak atau Miss V berada di lipatan dan tempat yang tertutup pakaian sehingga faktor gesekan dan kelembapan terbilang tinggi.

Oleh karena itu, perawatan sesudah tindakan bercukur maupun waxing yang disarankan adalah mengoleskan salep antibiotik.

Sumber: MeetDoctor.com

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading