Sukses

Parenting

Bidan Desa Jangan Mau Kalah dari Dukun

Sudah menjadi rahasia umum jika di daerah pedesaan pamor bidan desa kalah dari dukun beranak. Bukan saja karena dukun beranak yang jauh lebih dulu eksis dibandingkan bidan desa, namun juga karena dukun beranak dianggap lebih berpengalaman dibandingkan para bidan desa yang rata-rata baru lulus dari akademi kebidanan.

Namun, melahirkan dengan bantuan jasa dukun beranak tidak selamanya aman. Faktanya, seperti dilangsir dari situs carikabar.com, jumlah kematian ibu atau bayi saat melahirkan masih tinggi. Contohnya di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, setiap tahunnya ada 7 sampai 8 kasus kematian ibu yang melahirkan di dukun beranak.

Kenyataan ini harus membuat para bidan desa memikirkan strategi yang pas untuk merebut hati masyarakat pedesaan. Bukan bermaksud untuk menyingkirkan dukun beranak, namun hal ini dimaksudkan agar pelayanan kesehatan, terutama proses persalinan berlangsung dengan lebih aman sehingga tidak ada lagi kasus kematian ibu atau bayi.

Salah satu strategi yang pas untuk diterapkan bidan desa adalah dengan jemput bola. Artinya, para bidan desa harus pro aktif mendatangi masyarakat desa yang akan melahirkan—seperti yang biasa dilakukan oleh dukun beranak.

Seperti dikutip dari situs jamsosindonesia.com, teknologi SMS bisa dimanfaatkan oleh para bidan desa untuk memperlancar strategi jemput bolanya. Jadi, masyarakat cukup mengirim pesan singkat kepada bidan desa apabila mereka membutuhkan pertolongan dan jasanya.

Oleh: Pravianti

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading