Sukses

Parenting

Pertimbangan Sebelum Mengonsumsi Obat Perangsang Untuk ADHD

Mengatasi anak yang memiliki ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) memang tak mudah. Orang tua harus sabar dan cermat dalam memilih obat yang dapat membantu sang anak untuk berkembang sebaik mungkin. Obat perangsang otak biasanya digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak untuk memperhatikan. Beberapa contoh obat ini antara lain adalah Methylphenidate atau Dextroamphetamine.

Obat tersebut kerap digunakan, karena memang terbukti efektif, dengan tingkat kesuksesan yang cukup tinggi. Setidaknya pada 70% anak dengan ADHD, obat perangsang dapat membuat anak lebih lebih tenang, lebih teratur dan keras kepalanya berkurang. Namun dalam setiap kesuksesan obat, tak boleh diremehkan pula efek sampingnya.

Turunnya nafsu makan (hingga cukup drastis) dan kesulitan tidur biasanya terjadi pada 2 hingga 3 minggu awal penggunaan obat tersebut. Sakit kepala dan sakit perut adalah hal lain yang mungkin terjadi. Pada anak laki-laki berkulit hitam, ada kemungkinan kenaikan tekanan darah. Obat perangsang otak ini mungkin juga berkaitan dengan perlambatan pertumbuhan anak. Namun anak-anak ini rata-rata berkembang tinggi dan berat badannya secara normal saat mulai dewasa.

Methylphenidate dan dextroamphetamine biasanya mulai bereaksi pada satu jam setelah dosis pertama. Konsultasikan dengan dokter terkait jam-jam terbaik untuk memberikan obat ini pada anak. Biasanya anak-anak dengan ADHD takkan merasakan ketergantungan ataupun ketagihan terhadap obat ini. Selain itu, tak ada bukti penderita ADHD akan cenderung menyalahgunakan obat ini.

Oleh: Chrysant Kirana

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading