Sukses

Beauty

Menyembuhkan Aneka Penyakit Lewat Terapi Warna

Pernahkah Anda mendengar soal terapi penyembuhan dengan warna?

Sebenarnya terapi warna ini sudah ada dan dipraktekkan selama berabad-abad. Namun, hingga sekarang terapi warna masih menjadi praktik pengobatan alternatif yang kontroversial.

Terapi warna pertama kali diperkenalkan pada jaman Mesir kuno. Di mana saat itu, orang Mesir kuno menyembah matahari dan menyadari peran sentral cahaya matahari bagi kemanusiaan. Warna tersebut dipercaya dapat memberikan efek penyembuhan bagi tubuh.

Kemajuan penyembuhan terapi warna oleh seorang bernama Avicenna, pemikir Islam yang hidup di abad ke-11 makin diperkenalkan ke seluruh dunia dan disebarkan. Ia datang dengan membawa bagan yang terkait warna, suhu, dan kondisi fisik tubuh manusia. Grafik ini bahkan masih digunakan hingga sekarang, yang merinci chakra atau pusat-pusat energi di dalam tubuh manusia.

Setiap chakra diberi warna berbeda. Terapi warna ini menggunakan warna-warna sesuai bagan untuk menyembuhkan penyakit tertentu di bagian tubuh.

Tokoh lain dari terapi warna adalah seorang ilmuwan dan pengacara terkenal, Edwin Babbitt, yang kemudian menghasilkan kesimpulan terapi warna, sebagai berikut:

Warna merah: untuk stimulan darah
Warna oranye dan kuning: untuk stimulan syaraf
Warna biru: memiliki kemampuan menyembuhkan peradangan dan jerawat

Pada pertengahan abad ke-20, ilmuwan bernama Dinshah Ghadiali mempelajari penggunaan warna dalam ilmu kedokteran. Kemudian, ia menulis buku 'The spektrofotometri- Chrome Encyclopedia'. Buku tersebut dianggap sebagai karya komprehensif pertama atas terapi warna. Selain itu, ia juga menemukan spektrofotometri-chrome, sebuah kotak cahaya yang memungkinkan dokter menunjukkan salah satu dari sejumlah warna yang berbeda pada pasiennya. Karena mendapatkan kontroversi, Ghadiali kemudian diperintahkan menutup praktiknya pada tahun 1974 oleh Mahkamah Agung, New York.

Terapi warna jaman modern

Karena masih jadi kontroversial hingga saat ini, terapi warna hanya boleh dijalankan pada praktik pengobatan alternatif saja. Terapi warna dijalankan sebagai obat penyembuhan dengan getaran yang menggunakan zat alami di sekitar seperti batu, permata, kristal, tanaman, rempah-rempah serta cahaya berwarna khusus untuk menyembuhkan.

Pun demikian, tak sedikit orang yang setuju bahwa sinar matahari alami dapat memberikan pengaruh positif bagi kesehatan. Sebagai faktanya, sinar matahari dapat menjadi sumber vitamin D secara alami. Inilah sebabnya bayi juga disarankan untuk dijemur di pagi hari untuk menghilangkan penyakit kuning yang menunjukkan bilirubin dalam darahnya terlalu tinggi.

Kekurangan sinar matahari juga dapat menyebabkan penurunan serotonin, di mana zat kimia tersebut mempengaruhi naik turunnya mood seseorang.

(vem/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading