Sukses

Beauty

Opium, Boleh Kenal Tak Boleh Sayang

Vemale.com - Opium dikenal juga dengan nama poppy. Opium adalah sejenis getah yang menjadi bahan baku narkoba dan dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Tinggi tanaman ini sekitar satu meter, daunnya bergerigi, bunganya bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Sekilas jika Anda melihatnya, Anda akan kagum pada keindahannya. Apalagi mahkota bunganya ada yang berwarna putih dan ungu. Karena bunganya indah, opium kerap dijadikan sebagai tanaman hias. Sayangnya opium ini malah disalahgunakan dan dijadikan sebagai bahan narkoba. Pasalnya jus bunga opium ini mengandung kira-kira 20 alkaloid, sejenis morfin, seperti dikutip dari bnn.go.id. Pada awalnya (3400 SM) bunga opium (candu) dikembangkan di Mesopotamia. Bangsa Sumeria menyebutnya Hul Gil (tanaman kegembiraan) yang kemudian menularkan pengaruh dan efek tanaman tersebut pada bangsa Assyrians. Seni mengumpulkan dan meramu opium ini berlanjut dan menyebar dari Assyrians ke Babylonia sampai ke tangan bangsa Mesir. Lantas bagaimana cara kerjanya? Opium, yang mengandung morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Pada umumnya morfin ini digunakan saat melakukan operasi kepada pasien yang sakit, untuk menghilangkan rasa sakit ketika tubuhnya dibedah. Efek samping: Efek samping kecanduan opium antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Opium juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan menyebabkan konstipasi. Opium menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya, pasien opium dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Pelambatan dan kekacauan saat berbicara, kerusakan penglihatan saat malam hari, kerusakan pada liver dan ginjal, serta meningkatkan resiko terkena virus HIV dan penyakit infeksi lainnya. Keturunan Opiad atau opium yang seringkali disalahgunakan: Seperti dikutip dari bnn.go.id, beberapa keturunan opium ini seringkali disalahgunakan. Dijual di pasar dengan sembunyi-sembunyi dan menimbulkan kecanduan yang membahayakan tubuh. 1. Candu Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap 2. Morfin Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. 3. Heroin (putaw) Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. 4. Morfin Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. 5. Demerol Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. 6. Methadon Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih. Sumber: bnn.go.id (vem/bnn/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading