Sukses

Beauty

Si 'Jahat' Yang Lezat

Vemale.com - Cosmopolitan
Zaman sekarang, sepertinya kata "praktis" mendominasi nyaris seluruh aspek kehidupan Anda. Semuanya berpangkal dari waktu yang makin lama makin berharga saja. Misalkan target Anda hari ini mengerjakan sepuluh hal di kantor. Dengan adanya layanan email dan Mobile internet, Anda bisa langsung memberikan laporan perkembangan kepada bos yang kala itu tengah berlibur di Hawaii. Dan seakan turut mengerti betapa berharganya waktu yang Anda punya, berbagai produsen makanan pun berlomba-lomba menyajikan makanan instan yang begitu praktis karena bisa langsung dimasak. Tak hanya itu, rasanya juga lezat! Ya, Anda tak perlu jadi koki profesional untuk bisa menghidangkan makanan nan lezat itu. Cukup campurkan ke semua bumbu dan dimasak dengan air panas, lalu voila! Langsung siap disantap. Atau Anda termasuk orang yang malas memasak? Tak usah pusing-pusing, tinggal beli jadi saja di restoran atau tukang nasi goreng langganan. Gampang, kan? Memang benar, tapi kalau kebiasaan ini diteruskan Anda harus hati-hati. Karena tak sedikit dari makanan instan atau yang Anda beli jadi itu memiliki kandungan MSG yang tinggi. Anda tentunya sudah sering mendengar tentang Monosodium Glutamate ini. Dan Cosmo juga yakin kalau Anda tahu MSG tidak bagus untuk tubuh. Nah sekarang, tahukah Anda kalau terlalu sering mengonsumsi makanan dengan MSG akan membuat indra perasa jadi "kebal"? Tak heran kenapa ketika Cosmo bertanya pada sepuluh orang tentang pendapat mereka soal makanan sehat, kalimat pertama yang diucapkan selalu, "Kalau makanan sehat itu rasanya selalu tidak enak, ya!" Yup, itu karena indra perasa Anda sudah terbiasa dikasih bumbu "palsu" yang memberikan sensasi rasa lezat. Jadi begitu diberikan bumbu alami tanpa MSG dan penyedap rasa tambahan akan terasa tak sedap di lidah. Awal Mula Monosodium glutamate ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1908. Sang ilmuwan penemu, Dr. Kikune Ikeda, berhasil menemukan sebuah substansi yang bisa menyedapkan rasa makanan yang didapat dari rumput laut. Pada masa itu, rumput laut merupakan bumbu yang kerap digunakan masyarakat Jepang untuk memasak. Namun jauh sebelum itu, bumbu masak yang kaya akan glutamat ini ternyata sudah digunakan untuk memasak. Misalnya saja kecap ikan yang menjadi bumbu wajib di daerah Asia Tenggara, ternyata sudah dipakai untuk melezatkan makanan oleh orang-orang Yunani dan Romawi sejak 2500 tahun yang lalu. Lalu pada bulan April 1968, seorang pria bernama Robert Ho Man Kwok, menulis surat kepada New England Journal of Medicine, yang akhirnya memulai istilah Chinese Restaurant Syndrome (istilah yang digunakan untuk menyebut gejala yang sering ditemui kalau kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung MSG). Di suratnya itu ia menulis kalau setiap ia menyantap chinese food, sekitar 15 hingga 20 menit setelahnya ia selalu saja mengalami gangguan berupa rasa kebas di bagian belakang leher, yang secara perlahan-lahan menjalar ke punggung dan kedua tangannya. Ia juga merasa lemas dan jantung berdebar kencang. Dampak Buat Tubuh Anda perlu tahu kalau efek yang diakibatkan oleh MSG bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Beberapa ada yang kerap mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuhnya (biasanya bibir dan lidah), hingga jantung berdebar tadi. Tapi ternyata ini baru sebagian kecil dari efek yang ditimbulkan kalau Anda mengonsumsi MSG. 1. Alzheimer Hai-hati kalau Anda adalah penggemar makanan cepat saji yang banyak mengandung MSG, karena ternyata bisa menyebabkan alzheimer. "Ketika memeriksa otak orang yang gemar mengonsumsi makanan cepat saji, kami menemukan adanya kemunduran fungsi syaraf otak yang sama dengan yang ditemukan pada otak para penderita alzheimer," kata Ralph Roachman, Kepala The U.S. Food and Drug Administration (FDA). 2. Migren Dr. James Braly, seorang ahli alergi di Hollywood, Florida, mengatakan kalau 90% dari kasus migren disebabkan oleh alergi makanan atau merupakan reaksi yang timbul dari ketergantungan. Nah, meskipun migren bukanlah penyakit fatal, namun kalau disertai dengan gejala lain yang tak biasa dapat mengakibatkan kejang-kejang. 3. Gangguan tidur Kalau kerja syaraf sudah terganggu, jangan heran jika kerja hormon pun akan terusik. Akibatnya, pola tidur Anda bisa jadi tak karuan. 4. Kanker Ah ya, kalau yang satu ini Cosmo yakin Anda pasti sudah bisa menduga. Jadi begini, DNA yang secara konstan dibombardir dengan radikal bebas, lama-kelamaan bisa memicu aktifnya sel kanker, terutama kalau Anda punya riwayat kanker. Nah, begitu sel-sel ini sudah teraktivasi, maka penyakit kanker tak bisa lagi dihindari. 5. Kebutaan Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Hiroaki University, Jepang, menemukan bahwa tikus-tikus percobaan yang kerap diberi makanan dengan kandungan MSG yang tinggi cenderung memiliki retina yang lebih tipis dan penglihatan yang tidak sempurna. Menurut para peneliti di universitas itu, MSG dapat menghancurkan reseptor pada sel-sel di retina dan menurunkan kemampuan syaraf untuk menerjemahkan sinyal yang diberikan. Yang Bisa Membantu Fungsinya saja untuk menyedapkan rasa, maka sudah pasti makanan yang diberi MSG rasa sedapnya pun ekstra. Lalu bagaimana sesekali Anda ingin menikmati makanan yang begitu menggoda itu? Well, sebenarnya sudah pasti Anda harus menghindari junk food karena memiliki kandungan MSG yang tinggi. "Tapi kalau sekali-sekali saja, sebelum makan junk food sebaiknya Anda mengonsumsi sayur atau buah terlebih dahulu. Buah beserta kulitnya, ya! Begitu saran Dr. Samuel Oetoro M.S. SpGK dari Semanggi Spesialis Klinik, pada dasarnya serat itu bisa mengganggu proses penyerapan bahan makanan, termasuk MSG. Jadi kalau Anda sudah makan buah dulu sebelum mengonsumsi hotdog nan lezat itu, maka setidaknya MSG yang terserap oleh tubuh jadi bisa diminimalkan. Namun yang paling sehat memang selalu memasak sendiri. Membutuhkan effort yang sedikit lebih banyak memang, tapi demi kesehatan apa sih yang tak akan Anda lakukan? Atau kalau mau dibikin lebih menyenangkan, ketimbang berkencan di salah satu restoran mahal, lebih baik Anda ajak si dia memasak di rumah dan menikmati hasilnya berdua, lengkap dengan lilin aromaterapi dan lantunan musik dari Strauss. Sudah sehat, romantis pula! Eit, satu lagi, jangan buru-buru senang melihat label "bebas MSG" yang terdapat pada makanan instan. Lihat dulu kandungan garam yang tercantum di daftar nutrisinya. "Kalau makanan tersebut mengandung sodium (garam) dalam kadar yang tinggi, jadinya sama saja," kata Dr. Samuel lebih lanjut. Perhatikan Nutrition Facts Kalau makanan instan yang Anda beli mengandung zat-zat berikut, maka bisa dipastikan juga mengandung MSG. * Glutamate (vetsin) * Glutamic acid (asam glutamat) * Calcium caseinate * Sodium caseinate * Yeast nutrient * Hydrolyzed protein ( protein apa pun yang dihidrolisis) * Gelatin Tahukah Anda? Yang belum Anda ketahui tentang MSG, hingga sekarang 1. Sekitar 30 hingga 40% dari Anda mengalami efek buruk yang ditimbulkan oleh MSG, namun banyak yang bahkan tidak sadar akan hal itu 2. MSG yang terdapat di dalam makanan jumlahnya dua kali lipat lebih banyak setiap sepuluh tahunnya sejak tahun 1945 3. Aspartame dan L-cysteine adalah dua zat yang juga bisa menyebabkan kerusakan seperti MSG. Namun, aspartame baru akan berbahaya untuk tubuh kalau dicampur dengan air panas yang suhunya di atas 60 derajat Celcius. 4. Glutamat natural juga terdapat di dalam sayur-sayuran dan sebenarnya juga bermanfaat untuk tubuh, tapi hanya dibutuhkan dalam dosis yang sedikit saja. Fungsinya adalah sebagai neurotransmitter, zat kimia yang berfungsi untuk melancarkan "komunikasi" di antara sel-sel otak. Namun MSG buatan manusia memiliki kadar glutamat yang jauh lebih tinggi ketimbang yang terdapat pada sayuran. 5. Selalu percaya dengan apa yang "dikatakan" tubuh Anda. Jadi kalau Anda merasa suatu gejala yang tidak biasa beberapa saat setelah mengonsumsi suatu makanan, artinya ada reaksi alergi dari tubuh Anda terhadap apa pun yang terkandung di dalam makanan itu. [initial] Source: Cosmopolitan, Desember 2009, halaman 282 Provided by:
(Cosmo/meg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading