Sukses

Beauty

Iklan Junk Food untuk Psikologi Makan Anak

Ibu, apakah putra putri Anda sangat senang mengonsumsi junk food dari pada makan di rumah? Jangan buru-buru menyalahkan diri Anda karena masakan Anda kurang memuaskan dulu! Sebuah penelitian di University of Michigan menyumbangkan sebuah penemuan baru!

Dilansir dari situs psychcentral.com, dilakukan sebuah penelitian yang membandingkan kebiasaan keluarga yang sering menonton tv beriklan dengan yang tidak. Hal ini kemudian dihubungkan dengan kebiasaan mereka mengonsumsi junk food.

Ibu, menurut Kristen Harrison dan Mericarmen Peralta yang telah melakukan interview dengan lebih dari 100 orang tua dan anak pre-school, mengemukakan adanya hubungan antara tv dan obesitas pada anak. Anak dalam masa pre-school masih belajar tentang makanan.
Penelitian ini menemukan bahwa keluarga yang menonton tv beriklan cenderung lebih sering mengonsumsi junk food yang muncul di tv dari pada keluarga yang menonton tv tanpa iklan.
Jika sebagai orang tua, Ibu sedang tidak bisa memberikan penjelasan atau bimbingan kepada anak mengenai makanan apa saja yang boleh atau tidak boleh dia makan, tv sangat mempengaruhi gambaran mereka tentang makanan.

Hal ini menjadi penting karena di Amerika, anak yang terlalu sering mengonsumsi junk food cenderung akan mengalami obesitas bahkan pada usia 5-6 tahun. Prosesnya diawali sangat dini sejak anak berusia 3 tahun.

Obesitas pada anak sangatlah berbahaya karena mempengaruhi kerja jantungnya. Maka hingga kini, penelitian ini masih terus dilanjutkan untuk mendapatkan faktor lain yang mempengaruhi obesitas pada anak. Nah Ibu, mulailah berhati-hati dengan makanan si kecil ya!

Kustin Ayuwuragil D.

(vem/ova)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading