Sukses

Parenting

Menghadapi Bayi yang Sering Muntah

Apakah anak anda menunjukkan gejala muntah setelah ia makan? Apakah anda tahu apa penyebabnya? Ada baiknya anda menyimak penjelasan dari mayoclinic.com berikut ini.

Anak yang sering mengalami muntah biasanya berumur 3 bulan pertama setelah kelahirannya. Muntah ini disebabkan karena sistem pencernaan bayi masih beradaptasi dengan air susu atau makanan padat. Hal ini juga dapat disebabkan karena bayi makan terlalu banyak atau terlalu cepat.

Untuk muntah yang tidak terjadi secara terus menerus, muntah ini tidak akan menyebabkan batuk dan ketidaknyamanan ketika tidur. Muntah ini akan berhenti pada usia 4 bulan namun dalam beberapa kasus sebagian besar bayi berhenti muntah pada umur 12 bulan.

Lebih jauh, mayoclinic.com melansir tips untuk mengatasi muntah-muntah ini sebagai berikut.

1. Dudukkan bayi pada saat menyuapi.

Setelah itu suapi bayi anda 15 hingga 30 menit dengan mendudukkannya. Hindari anak bermain aktif selama anda menyuapinya.

2. Gunakan porsi suapan yang lebih sedikit.

Muntah yang dialami anak dapat disebabkan oleh porsi suapan yang terlalu besar.

3. Buat bayi mengeluarkan sendawa.

Angin yang berada di dalam perut bayi dapat menyebabkan muntah sehingga anda dapat membuat bayi mengeluarkan sendawa untuk mengatasi muntah.

4. Cek dot botol susu anak.

Dotbotol anak yang terlalu besar membuat air susu mengalir terlalu besar yang dapat menyebabkan bayi mengalami muntah.

5. Konsultasikan makanan anda dengan dokter.

Apabila anda menyusui, dokter anda mungkin akan meminta anda mengurangi konsumsi produk olahan susu karena hal ini dapat menyebabkan muntah pada anak.

Oleh: Nastiti Primadyastuti

(vem/ova)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading