Sukses

Parenting

Komplikasi yang Muncul Setelah Transplantasi Hati pada Anak

Masalah yang sering terjadi setelah operasi transplantasi hati adalah penolakan tubuh terhadap organ hati yang baru. Pernahkan anda mendengar sistem kekebalan tubuh? Sistem ini lah yang dapat mengganggu proses pemulihan anak anda.

Seperti dijelaskan kidshealth.org, pada dasarnya sistem kekebalan tubuh sangat bermanfaat bagi tubuh. Sistem ini lah yang akan menyerang segala bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh manusia. Apabila bakteri dan virus tersebut mati karena sistem kekebalan tubuh, maka kesehatan tubuh seseorang dapat terjaga.

Pada transplantasi hati, sistem kekebalan tubuh menolak hati yang baru karena belum mengenal organ yang baru ditransplantasikan tersebut. Lalu bagaimana nasib transplantasi hati anak anda?

Sebuah pengobatan yang disebut immunosuppressants dapat membantu mengontrol reaksi penolakan sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran organ hati yang baru. Pengobatan ini disebut pula sebagai anti-rejection medication atau pengobatan untuk mencegah adanya penolakan terhadap organ baru.

Sayangnya, pengobatan ini dapat menjadikan anak rentan terhadap infeksi. Anak akan mudah terinfeksi oleh virus atau bakteria. Sebagai solusinya, dokter akan memberikan obat yang dapat mengurangi resiko anak terinfeksi oleh virus atau bakteri.

Pengobatan yang diberikan, baik pengobatan yang berfungsi untuk pencegahan penolakan sistem kekebalan tubuh terhadap organ baru maupun pengobatan untuk mengurangi resiko infeksi, diberikan oleh dokter. Dokter lah yang menentukan  pengobatan apa yang terbaik untuk anda anda.

Seiring berjalannya pengobatan ini, dosis obat yang diberikan akan berkurang. Hal ini dikarenakan keadaan tubuh yang mulai menerima organ baru, seperti organ hati hasil transplantasi.

Oleh: Ninuk Retna Sumiarsih
   

(vem/sfg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading