Sukses

Beauty

Operasi Ini Sakit atau Tidak Ya?

Vemale.com-

Entah karena kemauan sendiri atau berdasarkan diagnosa sang dokter, tapi pasti hal pertama yang Anda ingin tahu adalah: Bakal sakit ngga sih? Cosmo bertanya kepada para dokter dan wanita yang pernah mengalaminya langsung.

By Esther Crain

LASER RAMBUT KEMALUAN

Sesi ini dilakukan di dokter kulit atau salon. Anda tinggal rebahan sementara pancaran laser akan merusak setiap folikel rambut. Proses ini butuh waktu, tergantung dari seberapa banyak rambut yang Anda ingin hilangkan, tapi kemungkinan besar Anda butuh tiga sampai enam kali perawatan.

“Beberapa wanita memerlukan sedikit touch up nantinya, tapi biasanya rambut yang tumbuh tidak sebanyak sebelumnya,” ujar Ranella Hirsch, dermatologis dari Boston. Efek samping termasuk iritasi, rasa panas atau perubahan warna kulit. Tapi hal ini jarang terjadi kalau Anda mendapatkan dokter yang kredibel.

Mau tahu rasa sakitnya seperti apa? Coba deh jepretkan karet ke kulit Anda – itulah “sensasi” yang akan Anda dapatkan. “Saya merasa nyeri setiap kali laser diarahkan ke kulit,” kata Liana, 25 tahun. “Tapi sakitnya tak terlalu terasa di area bikini dan paha atas.”

MELAKUKAN KOLPOSKOPI

Kolposkopi adalah langkah berikutnya jika tes papsmear Anda keluar abnormal. “Ketika mendengar kata ‘abnormal’, maka Anda pasti akan langsung berasumsi Anda terkena kanker serviks,” ucap Mary Jane Minkin, profesor ob-gyn di Yale University School of Medicine. “Tapi sebenarnya hasil papsmear yang abnormal kerap terjadi, dan potensi kanker serviks justru kecil.” Proses kolposkopi dimulai dengan Miss Cheerful dibuka dengan spekulum. “Jika ia melihat sesuatu di bagian luar serviks Anda, ia akan menggunakan alat khusus untuk mengambil sampel jaringan. Untuk bagian dalam serviks, ia akan menggunakan alat lain,” ujar Dr. Minkin. Setelahnya hari Anda pun akan berjalan seperti biasanya, dan sampel tersebut dikirim ke lab.

Elisabeth, 34, yang pernah melaluinya mengalami rasa nyeri biasa sampai rasa seperti ditusuk ketika sang dokter mengambil sampel. “Tapi setelahnya tidak ada rasa sakit lagi kok,” ujarnya. Proses kolposkopi memang tidak menyenangkan, tapi, thank heavens, berlangsung lumayan cepat.

MEMASUKKAN IUD

Metoda birth-control ini lebih merepotkan dibandingkan pil, cincin, atau kondom. “Alat ini akan ditempatkan di uterus Anda, untuk mencegah sperma bertemu dengan sel telur,’ je;as Dr. Minkin, “tapi dokter Anda mesti memasukkannya secara manual.”

Ketika Anda berbaring di meja pasien, dokter Anda akan secara manual merasakan serviks Anda dan uterus bagian bawah untuk mengetahui posisi dan ukurannya. Berikutnya, ia akan memasukkan spekulum untuk membuka kanal va-jay-jay Anda. Setelah ia mengetahui bagaimana memosisikan alat IUD yang supermini (berbentuk T dan sama besarnya dengan korek api) ini, ia akan mencengkeram serviks Anda dengan semacam alat penjepit dan menggunakan tangannya untuk meletakkan IUD dengan benar. Setelah posisi IUD berada tepat di dinding uterine, ia akan mengeluarkan aplikator lalu menyesuaikan benang IUD supaya ukurannya tidak lebih dari satu inci di luar serviks Anda. Benang ini akan ditarik oleh sang dokter untuk mengeluarkan IUD nantinya.

Manuver dokter Anda pada serviks bisa mengakibatkan kram selama beberapa hari, seperti yang dialami oleh Heni, 31 tahun. “Mereka bilang saya akan merasa kram, tapi ketika IUD dimasukkan ke dalam, saya kaget sekali karena mendadak saya merasa rasa sakit yang amat sangat. Dan dokternya pun sampai kaget rasa sakitnya bisa sebegitu besarnya.” [initial]

Bagaimana dengan operasi pasca keguguran dan operasi payudara? Silakan baca: Operasi Ini Sakit atau Tidak Ya? II

Source: Cosmopolitan Edisi Mei, halaman 294

(cosmo/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading