Sukses

Beauty

Rahasia Perut Rata

vemale.com-

Ini pengalaman nyata semua orang: ada hari-hari saat Anda merasa perut kembung, seolah membesar seperti balon raksasa. Karena Anda juga paham bahwa makan pie buah peach tiga potong dalam sekali waktu santap bukan ide bagus, jadi, pasti bukan itu penyebabnya. Lalu apa? Mengapa setelah teratur berolahraga dan makan dengantertib Anda masih mengalami kesulitan saat mengancingkan celana?

"Penyebab utama perut buncit bukan besar kecilnya porsi makanan. Yang harus diperhatikan adalah jenis makanan yang diasup. Mengonsumsi bahan makanan tertentu yang sulit dicerna oleh lambung dan usus bisa membuat perut jadi penuh gas hingga membengkak," kata Christine Gerbstadt, M.D, R.D., ahli diet dari Sarasota, Florida, yang juga juru bicara the American Dietetic Association. "Bahan-bahan tertentu yang sulit dicerna tersebut saat melewati usus besar akan bersentuhan dengan bakteri usus yang kemudian menyebabkannya memproduksi gas dan bisa membuat perut jadi terasa tak nyaman." Sebuah penelitian dari University of Utah di Salt Lake City menyimpulkan bahwa kira-kira 20 persen orang dewasa mengalami sensasi perut kembung ini. “Dan angka itu bisa saja menjadi makin besar. Pengalaman saya, pasien perempuan mengeluhkan pernah mengalami perut kembung paling tidak sekali dalam jangka waktu tertentu,” tutur dr. Gerbstadt. “Berita baiknya, dengan pola makan sederhana dan sedikit perubahan gaya hidup, perut buncit bisa dihindari.”

Ikuti beberapa tip berikut dan dapatkan perut rata...selamanya!

Jangan malas bergerak

Jika merasa baju di bagian pinggang menyempit setelah makan malam, keluarlah dari rumah, lakukan jalan santai sekitar 10 menit. “Aktivitas fisik menolong organ perut mengeluarkan gas dari pencernaan dengan lebih cepat,” kata Dr. Gerbstadt. Nah, gas inilah yang akan sangat mengganggu jika Anda santai-santai di sofa seusai makan. Jadi, lebih baik bergerak daripada diam. Jangan lupa, saat hari-hari pesta yang membuat Anda makan besar, menghindari olahraga adalah ide terburuk. Para peneliti Swedia meyakini bahwa olah tubuh ringan, seperti 30 menit bersepeda tiga kali seminggu, akan membasmi rasa tak nyaman di perut dan mempermudah proses pembuangan.

Akrabi probiotik

Kadangkala perut kembung disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di dalam usus. “Hal ini mungkin terjadi saat Anda harus mengonsumsi obat-obatan antibiotika, terutama untuk penyakit di saluran kemih atau infeksi sinus,” demikian penjelasan Sita Chokhavatia, M.D, seorang gastroenterologist di Mount Sinai School of Medicine di New York City. Probiotik bisa menjaga keseimbangan bakteri usus. Menurut penelitian di Nortwestern University, bifidobacterium infantis adalah jenis probiotik yang sudah terbukti bisa meredakan kembung. Dr. Chokhavatia menyarankan mengonsumsi probiotik selama dua minggu sebelum membuktikan keampuhannya.

Batasi susu

Satu dari sepuluh orang dewasa tidak bisa mencerna laktosa, dan perut kembung bisa disebabkan oleh hal ini. Demikian hasil penelitian di Baylor College of Medicine pada 2009. jika Anda mencurigai bahwa susu, yoghurt, dan produk berbahan susu sapi lain sebagai biang keladi perut kembung, tidak perlu lalu serta merta menghentikan konsumsinya, karena tentu saja Anda masih membutuhkan kandungan vitamin susu, misalnya kalsium dan protein. Setelah diteliti oleh National Institute of Health, terbukti bahwa seseorang yang lactose-intolerance tetap bisa mencerna 12 gram laktosa yang setara dengan secangkir susu, tanpa harus mengalami efek samping. “Seseorang yang alergi terhadap laktosa sebaiknya mengatur waktu konsumsi susu sepanjang hari. Misalnya, setengah gelas susu untuk sarapan dengan sereal di pagi hari, lalu sepotong keju dengan biskuit di sore hari,” demikian Tara Gidus, R.D., ahli nutrisi dari Orlando, Florida. Ditambahkannya, “Pilih produk yang merupakan olahan yoghurt atau keju,s eperti cheddar atau provolone, karena jenis ini lebih mudah dicerna.” Jika memang tubuh Anda sama sekali tak bisa menerima laktosa yang dibuktikan dengan perut kembung setelah mengonsumsinya meski sedikit saja, segera beralih ke produk bebas laktosa.

Bernapas perlahan

Pernah mengalami hal ini: merasa sangat ingin ke toilet sesaat sebelum marathon dimulai? Rasanya seperti saat harus memulai presentasi penting. Nah, artinya, Anda sedang mengalami kecemasan yang lalu mempengaruhi saluran pembuangan. “Saat dilanda kecemasan, tubuh mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin, yang kemudian memicu pencernaan bekerja lebih giat,” penjelasan dari Yuri Saito, M.D., pakar kesehatan di the Mayo Clinic Rochester, Minnesota. Akibatnya, perut terasa penuh gas, kembung, dan rasanya penuh hingga mendesak Anda segera ke toilet. Faktor tambahan yang perlu diperhatikan: saat stres, seseorang bisa saja ingin mengunyah tanpa henti atau lalu makan sesuatu yang ‘salah’ yang tentunya seperti menambah tenaga pada pencernaan agar bekerja lebih keras.

Akibatnya perut jadi bermasalah. Jika memang stres yang memicu perut Anda jadi tak nyaman, cara mencegahnya bisa dilakukan lewat terapi tingkah laku atau hypnotherapy. Sebuah penelitian di Kanada tahun 2009 membuktikan bahwa terapi penyelarasan pikiran dan tindakan efektif mengatasi sindrom pencernaan, misalnya sulit buang air besar dan kembung. Meditasi juga bisa jadi pilihan. Yang lebih mudah lagi adalah mengatur napas. Bernapas perlahan melalui hidung bisa menenangkan pikiran. Latihlah pernapasan setiap hari. Caranya: duduk di tempat yang sepi dan tenang, tutup mata, tarik napas perlahan lewat hidung, pelan saja sampai sepuluh hitungan, hembuskan lewat mulut, juga perlahan. Ulangi hingga sepuluh kali. Pusatkan perhatian pada napas dam posisi duduk tegak.

Jangan lupa serat

Banyak sekali iklan sereal yang mengklaim produknya tinggi serat. Wajar jika Anda lalu berpikir produk tersebut tepat dikonsumsi. “Sayangnya, pada kenyataannya, beberapa produk menambahkan kandungan serat dari olahan akar chicory, atau inulin, yang lebih sulit dicerna usus,” kata Kristin Kirkpatrick, R.D., wellnes manager untuk Cleveland Clinic Lifestyle 180. seseorang yang mengonsumsi sejumlah besar inulin dalam sekali asup, misalnya 10 gram, akan mengalami kondisi perut kembung lebih sering dibanding yang mengonsumsi lebih sedikit inulin. Inilah penelitian dari University of Minnesota di saint Paul. Solusinya: konsumsi serat alami, dari sayur dan buah, atau dari beras yang tidak disosoh. Konsumsi roti gandum atau pasta gandum lebih sehat dibanding produk tinggi serat hasil olahan pabrik. Mulai sekarang, selalu baca teliti label makanan di kemasan sereal favorit Anda, jika mengandung serat chicory, kemungkinan besar produk itu mengandung inulin. [initial]

Artikel Selanjutnya: Rahasia Perut Rata II

 

Source: Fitness Magazine, Edisi Maret 2012, Halaman 62

(fitness/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading