Sukses

Beauty

Mengenal Penyakit Pembesaran Prostat Jinak

Vemale.com - Oleh: Pande Made Wisnu Tirtayasa Prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang letaknya di bawah kandung kemih dan membungkus bagian belakang uretra (saluran kencing bawah). Prostat berukuran kira-kira 4 x 3 x 2,5 cm dengan berat kurang lebih 20 gram. Prostat memproduksi cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulat. Cairan yang diproduksi oleh prostat ini dikeluarkan bersama cairan semen yang lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat ini kurang lebih sebesar 25% dari seluruh volume ejakulat. Selama dalam perjalanan hidup seseorang, prostat dapat mengalami pembesaran jinak yang dapat menyumbat saluran kencing. Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada salah satu hormon yaitu hormon testosteron. Hormon testosteron akan diubah di dalam prostat menjadi dihidrotestosteron. Dihidrotestosteron inilah yang memacu sel-sel dalam kelenjar prostat untuk memproduksi protein tertentu yang berujung pada pembesaran kelenjar prostat. Pembesaran jinak pada kelenjar prostat sudah dapat terjadi pada usia 30-40 tahun. Keadaan ini dialami oleh 50% pria berusia 60 tahun dan sekitar 80% pria berusia 80 tahun. Pembesaran kelenjar prostat mengakibatkan terganggunya aliran kencing sehingga menyebabkan gangguan saat berkemih. Karena proses pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan, efek perubahannya juga terjadi secara perlahan-lahan. Pembesaran kelenjar prostat dapat menimbulkan gejala-gejala sumbatan dan iritasi saluran kemih yang dikenal sebagai lower urinary tract symptoms (LUTS). Gejala-gejala sumbatan dapat dirasakan penderita berupa berkemih yang tersendat-sendat, tidak lampias setelah buang air kecil, pancaran air kencing yang lemah, adanya urin yang menetes saat akhir kencing, serta harus mengedan saat buang air kecil. Gejala iritasi dapat dirasakan oleh pasien berupa seringnya buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil yang tidak tertahankan, sering kencing di malam hari, dan adanya rasa nyeri saat buang air kecil. Jika tidak diobati, pembesaran prostat jinak ini dapat menjadi lebih parah karena adanya air kencing yang masih tersisa di dalam kandung kemih, maka dapat menimbulkan tertahannya bakteri sehingga dapat menimbulkan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter untuk menilai keparahan keluhan pasien yang menderita pembesaran prostat jinak ini adalah dengan menggunakan sistem skoring yang secara subyektif diisi sendiri oleh pasien. Sistem skoring ini disebut sebagai IPSS (International Prostatic Symptom Score). Dari skoring tersebut maka gejala pembesaran prostat jinak ini dapat dibagi menjadi 3 derajat yaitu ringan, sedang, dan berat. Pemeriksaan lain yang akan dilakukan oleh dokter adalah dengan melakukan pemeriksaan colok dubur pasien yang salah satu fungsinya adalah mengetahui konsistensi prostat yang berguna untuk mengetahui apakah terjadi pembesaran prostat jinak atau ganas. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium, kadar penanda tumor prostat, foto rontgen, dan pemeriksaan USG melalui anus. Pemeriksaan tambahan lain yang biasanya dilakukan adalah pengukuran jumlah sisa urin dalam kandung kemih setelah kencing dan pengukuran pancaran air seni. Pengobatan pada pasien yang menderita gejala pembesaran prostat jinak didasarkan pada berat ringannya gejala yang dikeluhkan oleh pasien. Tidak semua pasien pembesaran prostat jinak harus menjalani pembedahan. Beberapa pasien yang mengeluh gejala ringan dapat sembuh sendiri tanpa mendapatkan terapi apapun. Pasien yang tidak mendapatkan terapi apapun biasanya akan diberi nasehat agar keadaannya tidak memburuk. Terapi menggunakan obat-obatan pada pasien pembesaran prostat jinak salah satunya bertujuan untuk mengurangi volume prostat dengan cara menurunkan kadar hormon testosteron. Ekstrak tumbuh-tumbuhan juga dipercaya dapat dipakai untuk memperbaiki gejala pembesaran prostat jinak seperti ekstrak saw palmetto. Terapi lainnya dan merupakan terbaik pada pasien pembesaran prostat jinak saat ini adalah melalui pembedahan. Pembedahan merupakan terapi paling baik karena hasilnya dapat dilihat dan diketahui dengan cepat. Pembedahan direkomendasikan pada pasien pembesaran prostat jinak yang tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obatan, infeksi saluran kemih berulang, gagal ginjal, dan timbulnya batu saluran kemih akibat sumbatan saluran kemih bagian bawah. Selain pembedahan terbuka, metode lainnya yang sering dipakai adalah dengan metode TURP (Trans Urethral Resection of the Prostate) yaitu jaringan prostat yang menyumbat dibuang melalui sebuah alat yang dimasukkan melalui uretra (saluran kencing). [initial] Source: http://duniafitnes.com (df/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading