Sukses

Beauty

7 Faktor Risiko Kanker Kulit

Vemale.com -
1. HPV atau Human papillomavirus biasanya menjangkit 50% dari mereka yang aktif secara seksual. HPV berhubungan dengan sel skuamosa dari kanker. Data ini diperoleh dari hasil studi yang dipublikasikan pada British Medical Journal 2010. Nah, sekarang saatnya menanyakan pada ginekolog Anda tentang pencegahan dini terhadap HPV. Tanyakan juga, apakah Anda perlu mendapatkan vaksin HPV? 2. Obat jerawat yang mengandung tetracycline dan antibiotik lainnya membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari. Karenanya jauhi paparan sinar matahari dan selalu gunakan tabir surya sebelum keluar. 3. Berakhir pekan outdoor. Bekerja di dalam ruangan selama seminggu lalu terekspos matahari pada akhir minggu terutama saat olahraga (bila menghapus keringat maka kulit akan terkena paparan sinar UV) ternyata juga berisiko kanker kulit, papar American Cancer Society. 4. Bermukim di gunung. Mereka yang hidup di dataran tinggi, seperti di sekitar Utah dan New Hampshire, Amerika Serikat, cenderung terjangkit melanoma dibanding warga Wisconsin dan New York, seperti yang tertuang dalam laporan CDC. Level radiasi sinar UV naik 4 hingga 5% setiap ketinggian 1000 kaki. 5. Sistem imunitas yang lemah. Para pemakai obat prednisone (sejenis steroid yang cenderung melemahkan sistem kekebalan) yang biasa digunakan pada penderita asma atau kondisi lain dan obat penurun daya tahan tubuh, berisiko tinggi terkena kanker. Mengapa? Karena daya tahan tubuh mereka rendah dan susah melindungi sel dari radiasi sinar UV. 6. Kanker payudara. Satu dari 8 wanita berisiko terkena kanker payudara. Kondisi ini juga dapat menyebabkan melanoma seperti dikutip Irish Journal Medical Science. Menurut para peneliti kanker, kejadian ini bisa juga disebabkan oleh faktor genetik. Karena itu lakukanlah pemeriksaan payudara secara rutin. 7. Waspadai tahi lalat. Mereka yang memiliki 10 atau lebih tahi lalat pada tubuhnya, lazim disebut benign (tumor tidak ganas). Mereka memiliki 12 kali risiko terkena melanoma seperti dikutip Skin Cancer Foundation. Namun, mereka yang memiliki satu tahi lalat juga perlu waspada dan tak ada salahnya melakukan cek sendiri di rumah. Jika tahi lalat membesar atau terasa nyeri, segera konsultasikan ke dokter. [initial] Source: Fitness Magazine, Edisi Desember 2011, Halaman 77
(fitness/wsw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading