Sukses

Beauty

Perhatikan, Ini 4 Ciri Anak yang Sudah Melakukan Skip Challenge

Ladies, ramai sekali informasi mengenai Skip Challenge (Passout Challenge) yang tengah digandrungi remaja Indonesia. Seperti sudah banyak dipaparkan sebelumnya, Skip Challenge adalah tantangan menahan napas dengan bantuan satu orang rekan untuk menahan tangan di bagian dada.

Meski awalnya dikira untuk have fun saja, nyatanya Skip Challenge bisa memutus aliran napas ke otak dan menyebabkan seseorang kejang, kehabisan napas, dan disorientasi. Menurut Letnan Satu CKM dr.Aldy Mulia Hati Setya, ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya faktor nyeri tekan dada dan faktor otot pernapasan.

"Faktor nyeri tekan dada adalah area di atas tulang dada kita, itu tempat nyeri apabila ditekan. Area itu biasa digunakan dokter IGD untuk membangunkan pasien yang pingsan. Tetapi nyeri yang amat sangat pada area tersebut dapat menyebabkan manusia pingsan," ujar dr.Aldy dalam perbincangannya dengan vemale.com, Jumat (10/3).

Sedangkan faktor otot pernapasan terjadi karena paru membutuhkan ruang untuk mengembang dan mengambil oksigen. Sederhana saja cara kerjanya, tekanan pada dada artinya tekanan pada paru. "Paru jadi sulit mengembang sehingga gagal dalam mengambil oksigen dari sistem pernapasan. Akhirnya kadar oksigen dalam darah menjadi rendah dan sistem ARAS di batang otak terganggu, jadilah pingsan," papar dokter dari Batalyon Raider 753/AVT Nabire, Papua itu.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah anak melakukan Skip Challenge. Pertama, berkomunikasilah dengannya mengenai bahaya permainan ini. Kamu bisa tunjukkan contohnya di beberapa video yang viral di Kamis (9/3) kemarin.

Atau jika kamu ternyata sudah "kecolongan" karena si anak sudah terlanjur melakukan Skip Challenge, kamu bisa langsung membawanya ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut. Adapun ciri anak yang sudah melakukan Skip Challenge adalah sebagai berikut:

1. Ada bekas luka di leher atau bagian tubuh lain

Dilansir dari nobullying.com, ciri pertama dari anak yang melakukan ini adalah memar di leher atau bagian tubuh lainnya. Untuk memar di leher bisa jadi merupakan bekas cekikan. Sedangkan memar di bagian tubuh lain bisa mengindikasikan terjatuh setelah melakukan Skip Challenge.

"Remaja yang berpartisipasi dalam permainan ini akan menutupi leher mereka sesering mungkin sehingga tidak menjelaskan dari mana asal memar itu," demikian paparan dari nobullying.com.

2. Sakit kepala

Sakit di bagian kepala akan bertahan selama beberapa hari pasca Skip Challenge dilakukan. Biasanya sakit itu terletak di depan bagian depan otak dan memengaruhi penglihatan dan penjelasannya pada suatu hal.

3. Mata merah

Mereka yang melakukan Skip Challenge akan memiliki mata merah dan terlihat seperti orang mabuk. "Mereka akan terlihat lelah dan berwajah sedih," tambah paparan itu.

4. Diorientasi

Remaja yang baru melakukan Skip Challenge akan terlihat disorientasi dan tidak awas dengan sekelilingnya. Nampak seperti orang linglung serta bermasalah melihat orientasi spasial dan waktu.

Awasi apakah anak kamu mengalami empat ciri di atas. Semoga dengan pemaparan ini akan lebih banyak remaja yang sadar bahwa permainan menyabung nyawa bukanlah sesuatu yang layak dilakukan. 

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading