Sukses

Lifestyle

Perjalanan Cinta Artika dan Baim

Mereka selalu saling jatuh cinta. Padahal sifat dan karakter keduanya berbeda. The magic of love, meleburkan semua perbedaan itu.

Oleh Sanita Deselia

Kiah cinta mereka bagai kisah-kisah dalam film romantis. Publik mengenal Artika Sari Devi (33) sebagai Putri Indonesia yang masuk 15 besar di ajang Miss Universe 2005. Sementara Ibrahim Imran atau Baim (37) dikenal sebagai mantan personel Ada Band yang kini menjadi anggota The Dance Company. Image putri yang anggun dan anak band yang urakan memang seolah bertolak belakang. Tapi bagi Artika dan Baim itu menjadi bumbu cerita seru dalam perjalanan cinta mereka.

Kencan Pertama: Belanja Beras

Sampai setahun sebelum menikah tidak banyak yang tahu Artika dan Baim menjalin kisah asmara. Tidak sedikit yang mengatakan mereka bersikap sembunyi-sembunyi. “Padahal sebenarnya sejak pacaran kami memang tidak suka pergi ke tempat umum. Kami lebih suka di rumah, kumpul dengan keluarga, atau masak bareng,” ujar Artika.

Meski keduanya berkecimpung di dunia entertainment namun kampuslah yang mempertemukan keduanya. Saat itu Artika menjadi spoke person dalam sebuah acara yang diikuti mahasiswa S2 di Magister Manajemen Trisakti. Baim mengaku saat itu ia sudah tertarik pada Artika. Terlebih saat itu keberadaannya di ajang Miss Universe 2005 sedang ramai dibicarakan. “Sebenarnya selesai kuliah saya ada jadwal tapi saya re-schedule demi ikut seminar. Itu sebenarnya semacam seminar kecil untuk materi tambahan. Untuk nambah-nambah syarat kelulusan S2, sebenarnya tidak wajib ikut, tapi saya niatkan ikut untuk melihat Artika saja,” ujar Baim.

Niat Baim itu tidak terlihat oleh Artika. “Yang terlihat saat itu ada satu mahasiswa yang asyik sendiri dengan mp3 player menyumpal telinga. Agak bete juga, ini orang kok, bukannya mendengarkan paparan saya. Lihat saja nanti kalau saya tanya balik tidak mengerti. Tapi ternyata saat sesi tanya-jawab pertanyaan dia bagus,” ujar Artika yang setelah sesi tanya-jawab berlangsung baru menyadari bahwa orang tersebut adalah Baim.

Sebenarnya mereka sudah sering bertemu sebelumnya tetapi baru benar-benar berkenalan di saat itu. “Saat dia minta foto bareng dengan saya barulah kami berkenalan resmi. Padahal yang artis kan dia, malah dia yang minta foto bareng,” ujar Artika.

Jalan menuju pernikahan tidak mulus. Keluarga Artika cukup ketat menjaga anak perempuannya. “Image anak band membuat tidak mudah. Agak berat masuk ke dalam keluarganya. Perlu pembuktian serius,” ungkap Baim. Mereka pun sempat semi backstreet menjalin hubungan. Cerita unik bak sinetron mengantar Baim masuk ke dalam keluarga Artika. Saat itu Artika sedang shooting film Opera Jawa. Kebetulan hari itu menjelang ulang tahunnya. Baim pun berniat datang memberikan kejutan.

“Waktu itu saya belum kenal dengan keluarga Artika. Tapi tanpa diduga setibanya di airport saya bertemu seorang ibu yang menyapa saya. ‘Mas Baim ya? Apa kabar?’ Dalam hati berpikir wajahnya agak familiar,” ujar Baim. Dan benar saja ternyata itu ibu Artika yang datang sekeluarga untuk berencana memberi kejutan ulang tahun juga pada Artika.

Ibu Artika menawarkan pergi bersama, yang langsung disetujui Baim. Akhirnya momen canggung pun terjadi saat dalam sebuah mobil keluarga, Baim ikut serta. “Bisa dibilang nekat juga. Itu baru pertama kali ketemu. Belum kenal sudah berani nebeng. Mungkin bapaknya mikir ini anak nekat amat,” tutur Baim.

Hobi yang sama dan obrolan yang nyambung berhasil mencairkan hubungan Baim dengan ayah Artika. Namun itu bukan berarti jalan sudah mulus. “Ketika Baim mau ajak saya nonton, mama menyuruh kakak dan adik saya ikut serta,” Artika tergelak. Pertama kali makan malam bersama pun Artika membawa seorang teman. Selesai makan biasanya orang pacaran pergi nonton, tapi Artika tipe orang yang tidak suka pulang larut. “Saya sebenarnya suka perempuan seperti itu, tapi saya juga ingin menghabiskan waktu bersama lebih lama,” ujar Baim. Ketika mengetahui Artika akan ke supermarket Baim senang sekali. “Akhirnya saya menemani Tika belanja. Dan belanjanya tidak main-main. Beli sapu, beras, dan segala macam kebutuhan rumah tangga,” kata Baim. Tapi, momen belanja bersama itulah yang mulai mendekatkan hati mereka.

Bertukar Sifat dan Kebiasaan

Artika menuturkan hubungan mereka tidak langsung match tanpa cela. Image putri yang anggun, tutur kata yang santun memang melekat pada Artika. Begitu juga image anak band yang sedikit urakan melekat pada Baim. Lalu, mudahkan keduanya menghadapi perbedaan itu? Waktu pacaran selama tiga tahun cukup membuat saling mengenal. “Baim lebih ekspresif, saya lebih introvert. Awalnya sih sempat terpikir duh banyak kontranya, tetapi ternyata cara pandang beda yang membuat kita makin kaya,” ujar Artika.

Seiring berjalannya waktu, perbedaan itu melebur. “Tadinya saya memang introvert, tapi akhirnya saya ikut-ikutan ekspresif ketularan dia. Keluarga saya kan keluarga Jawa, terbiasa banyak nrimo, saya belajar assertive ya dari Baim. Saya belajar untuk tidak memendam lama-lama kalau ada yang dirasa mengganjal,” kata Artika.

Sementara pada Baim pun berlaku hal serupa. “Saya belajar, ternyata menjaga perasaan orang itu penting. Kadang saya kalau tidak suka sama sesuatu diomongin saja langsung. Tapi kan tidak bisa seperti itu terus. Jadi saya lebih belajar sabar,” kata Baim. Lucunya sekarang kalau di jalanan bertemu angkutan umum menghalangi jalan dan bikin macet malah Artika yang emosi.

Bukan hanya sifat yang berbeda, jam hidup keduanya pun bertolak belakang. Baim terbiasa bekerja di studio hingga dini hari. Sementara Artika, pukul 21.00 adalah jam tidurnya. “Tapi herannya saat pacaran kami bisa mengobrol di telepon berjam-jam hingga pagi,” kata Tika. Banyak hal jadi bahan pembicaraan, mulai cerita tentang mereka sampai diskusi program pemerintah.

Meski berbeda sifat, keduanya mengaku tak pernah bersitegang untuk hal-hal yang besar. Semua hal yang bersifat prinsip nyaris disepakati dengan mudah. Artika dan Baim sama-sama suka membuat konsep. Misalnya ketika merencanakan memiliki anak. Sebelum anak lahir pun sudah direncanakan disilpin yang kelak diterapkan.

Menanti Anak Kedua

Di tahun 2009, lahir Sarah Abiela Ibrahim (3) buah hati mereka yang pertama. Perubahan pun terjadi. Prioritas bergeser. Keduanya sepakat jika waktu untuk Abbey adalah segalanya. Bergantian mereka menunggui Abbey di sekolah. “Nunggu ya benar-benar nunggu di sekolah sama ibu-ibu lainnya. Kadang bengong juga. Tapi saya senang melihat aktivitas dia di sekolah,” ujar Baim. Mereka juga sepakat untuk tidak menggunakan pengasuh. Kalaupun memerlukan bantuan, mereka memilih lari pada orang tua atau kerabat.

“Sejak punya anak saya jarang bikin lagu. Konsentrasi saya sama anak dari pagi sampai siang. Hari-hari memang buat anak. Itu menyenangkan,” kata Baim. Sementara sebisa mungkin Artika tidak mengambil pekerjaan yang harus lama meninggalkan rumah. Jika pekerjaan itu cukup lama, Abbey diboyong. Walau konsekuensinya harus menyusui di mobil genset. Tapi hal itu justru membuat Abbey ‘lebih tahan banting’, begitu istilah Artika.

Meski kebahagiaan putri mereka adalah segalanya, Artika dan Baim sepakat untuk tidak memanjakan anak. Mendidik butuh kekompakan. “Kalau Artika ngomelin, Abbey, ya saya juga begitu. Anak-anak kan biasanya suka keukeuh saat menginginkan sesuatu. Nah kami harus satu suara, kalau tidak ya tidak,” ujar Baim yang mengaku tidak bisa jauh-jauh dari Abbey. “Nanti kelak kalau Abbey ada yang mengajak kencan mau dia ikutin juga,” ledek Artika. “Sama sajalah seperti apa yang mama kamu aplikasikan ya akan saya terapkan juga,” balas Baim. Keduanya tertawa.

Kini Artika sedang hamil anak kedua. Saat pemotretan berlangsung, usia kehamilannya sudah lewat empat bulan. Artika merasa kehamilan keduanya ini tidak semulus yang pertama. “Tiga bulan pertama bisa morning sick seharian, sampai harus diopname karena makanan dan minuman sulit masuk. Baim suka meledek, kok sekarang saya lebih sayang dan lebih suka meluk kloset  ketimbang dia,” ujar Artika terbahak. Rencananya mereka ingin memiliki tiga orang anak. Agar rumah mereka diramaikan tawa anak-anak, yang menjadikan hidup lebih semarak.

Source : Good HouseKeeping Edisi Februari 2013 Halaman 50

(vem/GH/dyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading