Sukses

Lifestyle

Cosmopolitan Reader’s Choice Award Rudy Hadisuwarno

Vemale.com - Dikenal sebagai pakar dan juga maestro di kancah dunia tata rambut di Indonesia selama 43 tahun, nama Rudy Hadisuwarno terus berkibar mempercantik penampilan wanita Indonesia, termasuk Anda.

Bisa menjalani profesi sebagai hairdresser profesional merupakan perjalanan panjang bagi pria yang terlahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 21 Oktober 1949 ini. Kisahnya pun berawal dari kondisi ekonomi yang mendesaknya untuk mencari uang tambahan biaya kuliah, Rudy pun memutuskan untuk menjalani kuliahnya dengan mencari pekerjaan sambilan. Dan melihat sang bunda yang kala itu juga memiliki profesi sebagai hairdresser dan juga ibu rumah tangga, Rudy akhirnya mengikuti jejak beliau, belajar untuk menjadi seorang hairdresser sebagai pekerjaan part time. Di tahun ketiga sebagai mahasiswa Arsitektur dan juga sebagai hairdresser, akhirnya sosok pria yang lembut ini pun lebih memutuskan untuk memfokuskan diri si jalur tata rambut sebagai karir hidupnya yang ternyata semakin berkembang pesat pada saat itu. Dengan berjalannya waktu nama Rudy Hadisuwarno semakin terdengar dan juga bersinar, bahkan tidak pernah surut dari masa ke masa dengan karyanya. Tidak heran jika para pembaca Cosmo menjadikannya sebagai pilihan favorit hairdresser di tahun 2011. Ingin mengenalnya lebih dalam, simak obrolan Cosmo berikut ini, khusus untuk Anda.

Sebenarnya apa yang membuat sosok Rudy Hadisuwarno ini bisa terus menjadi besar dan bertahan sebagai hairdresser profesional?

Kuncinya adalah passion yang besar. Selama ini saya menjalankannya dengan jiwa dan keinginan serta cinta akan profesi ini. Itu juga yang menyebabkan saya bisa memutuskan untuk lebih memilih profesi ini dibanding kuliah saya dulu. Ternyata menjadi penata rambut itu adalah hal yang sangat menyenangkan dan membahagiakan untuk saya. Tentunya dengan begitu saya bisa lebih total dan juga fokus untuk bisa berkembang dan juga terus bertahan selama ini.

Lalu bagaimana kelanjutan kisah Anda setelah memutuskan untuk berhenti kuliah?

Ya, saya mulai memfokuskan diri menjadi profesi hairdresser ini sebagai hidup saya. Tapi saya tetap tidak melupakan pendidikan juga. Dan karena saya telah memilih profesi ini, akhirnya saya bisa juga menyelesaikan kuliah dengan mengambil jurusan tata rambut dan kecantikan di Universitas Negeri Jakarta, yang kemudian dilanjutkan juga dengan beberapa pendidikan hair and beauty di luar negeri.

Apakah Anda pernah mengalami kebosanan selama menjalani profesi ini?

Buat saya tidak ada kata bosan ya, sebab bisa dibilang saya jatuh cinta dengan profesi ini, salah satunya karena sangat dinamis sekali. Selalu berubah dan tidak pernah monoton. Apa lagi ini merupakan profesi yang membuat saya bertemu banyak customer dengan berbagai karakter yang membuat saya bisa selalu menghasilkan karya yang berbeda-beda.

Lalu, apa yang menjadi inspirasi Anda untuk selalu bisa berkarya?

Tentunya para customer itu sendiri, selain juga banyak sekali hal yang bisa menginspirasi saya. Seperti lifestyle, issue global yang sedang booming mungkin, dan juga acuan akan trend dari fashion serta beauty yang setiap tahun pasti mengalami perubahan. Bagaimanapun tata rambut adalah bagian yang menunjang dari dunia fashion dan beauty yang berkaitan erat.

Dan selama menjalani profesi sebagai hairdresser, pengalaman apa yang sangat berkesan dan tidak pernah akan Anda lupakan?

Yang tidak akan saya lupakan adalah, pada suatu hari saya menerima telepon dari direktorat jendral kebudayaan di tahun 1979, dan diberitahukan bahwa saya menjadi salah satu anggota Intercoiffure Mondial (perhimpunan ahli-ahli tata rambut profesional sedunia yang berpusat di Paris) sebagai perwakilan hairdresser Indonesia pertama. Ini membuat saya terharu dan juga bangga bisa membawa nama negara dengan profesi ini.

Dengan karya serta kontribusi yang telah Anda capai, kira-kira apa lago yang masih ingin diwujudkan?

Keinginan utama saya sekarang ini adalah meningkatkan bobot serta nilai jual para profesi hairdresser di Indonesia. Menurut saya profesi ini masih kurang dihargai, apalagi dibandingkan negara besar lainnya. Padahal butuh usaha yang besar untuk bisa mencapai profesi ini secara profesional. Jadi, tantangan saya ke depan adalah bagaimana bisa membantu para generasi berikutnya untuk memilih jalur profesi ini tanpa ragu-ragu dan bisa lebih sukses. Itu sebabnya, saya sekarang ini juga sering berkeliling ke kota-kota di Indonesia untuk mengadakan seminar dengan tujuan agar dunia hairdresser di negara ini lebih maju lagi.

Selain sebagai hairdresser dan juga pengajar, Anda pun memiliki brand hair product Rudi Hadisuwarno, apakah ini juga bagian dari cita-cita Anda?

Sebenarnya ini lebih untuk mengembangkan bisnis akan brand saya. Namun semua itu kembali pada keinginan saya untuk bisa memberikan kontribusi yang maksimal bagi wanita Indonesia, bukan hanya punya tatanan rambut terkini namun juga bisa memiliki kondisi rambut yang indah senantiasa sehat terawat.

Apa yang Anda lihat dari wanita Indonesia dan seperti apa seharusnya dalam memilih tatanan rambutnya?

Menurut kacamata saya seharusnya wanita Indonesia memiliki keseimbangan akan hidupnya karena memiliki banyak peran. Secara fisik pun harus bisa selalu tetap menjaga kecantikannya. Mengikuti tren terkini sebetulnya sah-sah saja, namun saya lebih banyak melihat sosok wanita Indonesia itu kalem dan lemah lembut, jadi untuk penataan rambut sendiri harus disesuaikan, jangan sampai terlalu ekstrem. Mungkin harus disesuaikan dengan karakternya lagi, kalau pun memilih tren yang cukup funky bisa dilakukan dengan gaya yang elegan agar pesona kecantikannya tidak jadi tenggelam pada tren tersebut. [initial]

Source: Cosmopolitan, edisi Mei 2012, halaman 290

(Cosmo/miw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading