Sukses

Lifestyle

The Other Side of MEGAN FOX

Vemale.com- Dengan beberapa perannya dalam film action dan fierce attitude-nya, starlet ini selalu dikenal dengan reputasi sebagai seorang bad girl. Well, she sets the record straight!

Bad girl. Sexpot. Vixen. Sejak ia muncul di tahun 2007 lewat film TRANSFORMER, sepertinya ini menjadi beberapa kata yang paling sering digunakan untuk mendeskripsikan Megan Fox. Dan untuk tingkatan tertentu, kata-kata tersebut memang masuk akal. Wanita berumur 25 tahun ini memiliki wajah dan fisik layaknya model pin-up dan tidak pernah ragu untuk menyampaikan pada orang lain mengenai apa yang ia pikirkan – meskipun hal tersebut cukup kontroversial. Ia juga dikenal tidak suka saat kamera paparazzi kerap mengikutinya.

Namun saat duduk bersamanya di Jones, sebuah restoran Italia di Los Angeles, ternyata Megan tidak 'senakal' itu. Rambutnya tergerai dengan indah, makeup natural, dan mengenakan cream oversize cardigan. Ketika memesan spaghetti dan meatballs, ia tersenyum pada sang waiter dan mengucapkan terima kasih. Coba tanyakan mengenai image tough-girl yang melekat di dirinya...and you’ll get an eye roll. "Ini karena saya memiliki beberapa tato dan mengucapkan kata-kata kasar, dan ternyata itu gila," ujarnya sembari tertawa. "Saya pikir sepertinya ini dikarenakan saya memperlihatkan energi seolah saya tidak peduli, dan ini disalahartikan. But I’m not wild."

Sementara Megan mulai menceritakan mengenai peran dalam beberapa film terbarunya – yang cukup mengejutkan! – serta kisah cintanya yang romantis, semakin terlihat jelas bahwa aktris yang satu ini tidak sepenuhnya sesuai dengan pesona bad-girl yang melekat padanya. Membuat Cosmo jadi bertanya-tanya: Siapa Megan Fox yang sebenarnya?

From Sex Kitten to Funny Girl

Dalam sebagian besar kariernya, Megan berperan sebagai gritty chicks atau sexy seductresses. Namanya melambung lewat film Transformers, di mana ia berperan sebagai Mikaela Banes, seorang sassy mechanics yang ahli dalam menghindari ledakan. Dari situ, ia membintangi film Jennifer’s Body, menjadi setan berwujud cheerleader yang memakan manusia – literally! Ia bahkan muncul dalam video klip lagu Love The Way You Lie milik Eminem, sebagai wanita tangguh yang terjebak dalam abusive relationship.

Namun sekarang Megan memilih untuk mengeksplor sisi komedinya di layar kaca. Dalam tiga filmnya yang akan datang, ia berpasangan dengan aktor-aktor yang sangat lucu dan ia bahkan diperbolehkan untuk mengutarakan beberapa jokes miliknya. “Saya tidak tahu apa yang sebenarnya saya inginkan saat mengawali karier di industri film,” ucap Megan sambil menyisipkan rambutnya ke belakang telinga. “Namun saya sudah membuat keputusan secara sadar untuk melakukan lebih banyak komedi. Saya sangat menyukai hal sembrono di dalamnya. Saya ingin berada di sekitar orang-orang yang lucu dan memiliki pengalaman di lapangan.

Dalam film FRIENDS WITH KIDS, ia main bersama komedian lainnya, seperti Maya Rudolph, Kristen Wiig, dan Adam Scott. Megan berperan sebagai penari muda yang tidak tertarik untuk menjadi seorang ibu tapi berkencan dengan pria yang memiliki balita. Karakternya seksi, namun bukan hanya itu saja yang terlihat dari penampilannya di sini. Ia mampu membuatnya multidimensional dengan menjadi sweet dan funny...sebagai tambahan dari dirinya yang smokin’ hot! Jennifer Westfeldt – yang menulis, menyutradarai, dan juga ikut berperan dalam film ini – menyatakan, "Banyak hal menarik dalam dirinya, lebih dari apa yang banyak orang pikirkan. Ia sudah digambarkan dengan tidak adil. Sebenarnya ia quirky, lucu, dan wanita yang sangat pintar."

Megan akan tetap memperlihatkan sisi komedinya saat ia melakukan cameo di film mockumentary The Dictator, yang dibintangi Sacha Baron Cohen. Ia bermain menjadi versi fiksi dari dirinya sendiri. Tak hanya itu, pada akhir tahun ia akan beradu akting dengan Jason Segel dalam film THIS IS FORTY, spin-off dari film Knocked Up.

"Kami menghabiskan satu hari syuting di dekat kolam renang, dan ia mengenakan bikini," cerita Jason. "Ia terlihat jauh lebih menarik, yang membuat saya berpikir, ‘Setidaknya saya punya kelebihan di bidang komedi.’ Namun ternyata ia bahkan lebih hebat lagi dalam hal melucu. Ia ahli dalam hal berimprovisasi. Well, benar-benar mematahkan semangat."

Jadi, apa Megan merasa gugup mengenai apa yang penonton pikirkan tentang sisi komedi yang baru ditemukan ini? Tidak sama sekali. "Saya tidak pernah merasa khawatir untuk melakukan sesuatu," jelasnya. "Mungkin ini terdengar delusional, tapi saya punya insting yang mendalam bahwa saya memang harus melakukan komedi dan ini akan berhasil."

Namun percaya bahwa Anda ditakdirkan untuk melakukan sesuatu tidak begitu saja menghapus semua keraguan yang ada. Ketika didorong lebih jauh, Megan menjelaskan bahwa cara untuk mengatasinya ialah dengan memercayai nyalinya. "Sebelumnya saya pernah menjalankan proyek yang terasa tidak benar saat dilakukan. Bukannya tidak suka, tapi saya merasa tidak berada di tempat yang seharusnya," katanya. "Tapi tiga film ini terasa benar. Saya pikir sangat penting untuk mengikuti insting Anda...and to just go out with it. Hal ini tidak semenakutkan itu bila Anda punya nyali yang besar."

Head Over Heels In Love

Ketika berbicara mengenai kisah cintanya, Megan kembali memperlihatkan aspek lain yang mengejutkan dari dirinya. Mungkin bagi Anda ia terlihat sebagai man-eater, tapi kenyataannya ia termasuk orang yang romantis. Ia sudah menjalin hubungan jangka panjang bersama Brian Austin Green, sesama aktor dan sekarang sudah menjadi suaminya, sejak umur 18 tahun. Keduanya bertemu di lokasi syuting sebuah sitcom, dan menurutnya ada instant attraction di momen tersebut. “Saat itu saya tidak tahu siapa dia, karena saya masih terlalu muda untuk Beverly Hills 90210. Namun kali pertama melihatnya, I got butterflies,” ungkapnya.

Tetap saja, berdekatan dengan pria yang lebih tua (Brian 13 tahun lebih tua darinya) saat Anda belum sepenuhnya legal terdengar cukup gila. "Kami pernah menghadapi rintangan, dan kami melewatinya. Saya benar-benar merasa bahwa ia adalah soulmate saya," ucapnya. "Saya tidak mau terdengar corny atau cliche, tapi saya percaya kami ditakdirkan untuk bersama."

Saat pasangan ini menikah di tahun 2010, mereka mengucapkan janji pernikahan di sebuah pantai di Hawaii dengan hanya dihadiri oleh satu tamu saja: Kassius, anak Brian dari hubungan sebelumnya dengan Vanessa Marcil. Megan menceritakan bahwa event tersebut membuatnya menjadi lebih lembut.

Menjadi salah satu power couple yang mapan, keduanya tentu saja mampu memeroleh restoran paling hip di Los Angeles atau akses ke berbagai club yang paling populer. Sebaliknya, mereka memilih kencan yang lebih tenang dan santai. "Terkadang, kami akan menyetir ke Malibu. Ini jarak yang cukup jauh dari tempat kami tinggal, jadi rasanya kami sedang melakukan sesuatu yang spesial," ujarnya. "Mudah untuk memilih tinggal di rumah karena rasanya nyaman. Tapi saya pikir pasangan harus kreatif. Saat pergi makan malam saya menyadari bahwa saya menggodanya dengan cara yang berbeda dari yang biasa saya lakukan saat berada di rumah kami yang nyaman itu."

Lalu bagaimana dengan anak? Ternyata Megan membayangkan ini dalam masa depannya, "I’ve always been maternal. Itu hal lain yang mungkin mengagetkan orang lain." Sementara mengambil suapan terakhir dari spaghtti-nya, ia kembali memikirkan mengenai image bad-girl pada dirinya. "Saya sudah sampai pada posisi di mana saya hanya menertawakan pandangan tersebut," katanya. "Tabloid dapat mengatakan apa saja yang mereka inginkan. Tapi itu bukan saya. Saya orang rumahan. Suami saya adalah sahabat terbaik saya. Ini saya yang sebenarnya." [initial]

Source: Cosmopolitan, edisi Mei 2012, halaman 59

(Cosmo/Bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading