Welcome to Your Cosmo Years, Dakota!

Vemale.com - Pada suatu pagi yang cerah di New York, Dakota Fanning melangkah ke SoHo Cafe untuk menyantap sarapan pagi. Ternyata ia lebih tinggi dari yang terlihat.. atau pengaruh platform wedges beraksen pita hitam setinggi 5 inchi yang ia kenakan? Rambut pirangnya ditata dengan gaya ponytail, dan setelah sampai di meja Cosmo, ia menyapa dan memberikan jabatan tangan yang kuat a total pro!

Dakota akan menginjak usia 18 tahun di akhir bulan Februari ini, namun ia kerap terlihat lebih dewasa dari umur sebenarnya. Mungkin karena ia sudah mulai bekerja sebagai seorang aktris sejak masih sangat muda. Para kritikus film menyebutnya sebagai aktris yang sadar diri dan sangat disiplin. Bahkan Tom Cruise, yang menjadi lawan mainnya dalam film WAR OF THE WORLDS saat ia berumur 11 tahun, mendeskripsikan wanita ini sebagai seseorang yang luar biasa, sangat bertalenta, dan pribadi dengan pembawaan yang sempurna.

Sikap tenangnya ini sedikit terganggu ketika seorang pelayan datang dan memberitahukan adanya menu spesial The Fluffernutter gabungan vanilla sponge cake, selai kacang, chocolate mousse, taburan kacang, dan marshmallow gelato. Mata birunya semakin membesar dan ia tampak terpana. Namun dalam hitungan detik, ia berhasil mengumpulkan ketenangannya. Akhirnya ia memesan pancakes dengan sirup dan mentega.

Setelah makanannya datang, kami pun menanyakan pada Dakota mengenai superhuman aura yang muncul darinya. “Sejak kecil, saya selalu tahu siapa diri saya,” ujarnya. Saya tidak pernah benar-benar harus berusaha untuk mencari jati diri. Saya selalu merasa aman. Well, terlihat jelas bahwa ia memiliki semuanya dan tidak berada dalam fase berbahaya untuk menjadi salah satu child-actor-self destructs. Namun bukan berarti ia adalah seorang kutu buku yang tidak tahu cara bersenang-senang. Buktinya? Dakota tergabung dalam tim cheerleader dan menjadi homecoming queen! Untuk saat ini, ia tinggal di New York City dan sedang mengeksplor daerah baru dengan mendatangi berbagai restoran dan kafe yang hip bersama teman-temannya. Sepertinya gabungan dari rasa percaya diri yang fearless dan perilaku menyenangkan yang membuatnya menjadi salah satu starletmuda terfavorit di Hollywood.

Her Secrets!

Penampilan pertama Dakota dimulai pada umur empat tahun melalui sebuah community-theater show di kota asalnya, Conyers, Georgia. “Saya sedang bersiap-siap dan sama sekali tidak merasa gugup, sang sutradara mengatakan pada ibu saya bahwa sebaiknya saya mencoba iklan,” ceritanya. Ketika Dakota berumur enam tahun, keluarganya pun pindah ke Los Angeles sehingga ia bisa mulai mengikuti audisi untuk TV dan film. Tak lama, ia berhasil lolos seleksi untuk film I AM SAM, di mana ia bermain dengan Sean Penn. Sejak itu ia berperan dalam beberapa judul film setiap tahunnya. Berbagai jenis film ia jalani, mulai dari tingkat blockbusterhingga film indie. Dalam setiap film, kemampuannya membuat ia semakin diakui.

Menurutnya, memiliki banyak anggota keluarga yang berjiwa atletis yang membuat kemampuannya sebaik ini. Ayahnya seorang pemain baseball di akhir tahun 80an hingga awal tahun 90an, sang ibu memperoleh beasiswa tenis saat kuliah, dan kakeknya Rick Arrington, adalah quarterback untuk Philadelphia Eagles di awal tahun 1970. “Saya tumbuh dengan didikan atletis, dan diajarkan untuk melihat berbagai hal dengan pandangan yang sama,” ujarnya. Dakota memiliki sebuah sport-inspired motto:“Anda harus berusaha dengan giat untuk sesuatu jika Anda benar-benar menginginkannya.”

Sebagai contoh, perannya sebagai Cherie Currie dalam film THE RUNWAYS pada tahun 2010 silam. Bisa dibilang ini menjadi tantangan tersulit yang harus ia hadapi. Good girl Dakota harus berakting menjadi seorang sexy-drug addicted lead singer yang beraksi di panggung dengan thigh-high stockingsdan bermesraan dengan Joan Jett (diperankan oleh Kristen Stewart). Saat itu ia berusia 15 tahun dan tidak pernah sekalipun membiarkan dirinya menjadi terbebani dengan peran tersebut.

Kristen Stewart, yang akhirnya menjadi dekat dengannya selama pembuatan film bercerita bahwa tekad yang dimiliki Dakota terlihat jelas. “Kami punya beberapa adegan yang benar-benar mengintimidasi,” ujar Kristen, “dan hanya satu atau dua kali momen di mana ia terlihat sedikit gugup. Padahal saat itu sepertinya saya sudah kesulitan untuk bernapas. Harus diakui kalau ia memang sangat hebat.”

Kemampuan Dakota untuk tidak peduli akan pengawasan orang lain ternyata membantunya untuk tetap fokus. “I have a thick skin,” katanya. “Tentu saja, terkadang Anda hanya bisa menahan sampai batas tertentu dan seolah berkata, Aaaaaah!... Tapi saya jarang berada dalam situasi seperti ini.” She swears she never had been breakdown. “Jika saya mengalaminya, saya akan berujar, ‘Pull it together Dakota!’,” ceritanya.

Elle Fanning percaya bahwa ada satu lagi kualitas yang membuat kakaknya ini bersinar saat berakting. “Ia seorang observant. Ia bisa berada di sebuah restoran dan melihat semua orang yang ada di sekelilingnya. Saat pulang ke rumah, ia mampu mengingat baju apa yang dikenakan tiap orang, dan bisa meniru dengan sempurna orang yang duduk di sebelahnya. Dakota punya kemampuan untuk menangkap dengan sangat detail, jadi ketika ia membaca naskah, ia dapat benar-benar membentuk sebuah karakter,” cerita sang adik.

Tahun ini, Anda dapat lihat Dakota menggambarkan berbagai peran wanita yang lebih berani dan unik. Wanita yang menjadi wajah dari beberapa brand ternama ini akan berperan sebagai pasien penderita kanker yang ingin melepaskan keperawanan dalam film NOW IS GOOD. Setelah itu ada sebuah karakter dalam film EFFIE, mengenai seorang istri yang berselingkuh. Dan tentu saja, ia menyelesaikan perannya sebagai Jane, the creepy vampire, dalam THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWNbagian kedua.

Dreaming About Finding The One

Dakota Fanning mungkin seorang bintang besar, tapi ia tidak terbungkus dalam gaya hidup Hollywood. Selama masa kariernya, ia mampu menjalani kehidupan yang normal. Wanita yang mendukung beberapa kegiatan amal ini masuk di sekolah umum dan memiliki banyak teman non-selebriti. Dan saat ini, di antara kesibukan karier, ia menjalani apa yang dilakukan oleh sebagian besar anak lain yang berusia 18 tahun.. kuliah!

Beberapa waktu silam, ia memulai tahun pertamanya di New York University school of individualized study di mana ia berencana untuk fokus pada jurusan psikologi. Di antara sekolah dan syuting film, ia sangat menikmati kegiatan menata apartemen pribadi pertamanya. Oh ya, meski secara profesional ia terlihat sangat bijak, ketika berurusan dengan dekorasi, ia memilih tampilan girlie. Menurutnya, apartemen dengan dua kamar miliknya ini tidak hanya berisi kulkas mini Hello Kitty saja, namun juga ada cetakan es batu Hello Kitty agar terlihat serasi. (“I will never not love Hello Kitty!”) Ia menggunakan peralatan dapur berwarna pink, bed sheet bernuansa pink dan putih, serta embroidered thingkarya Paul Smith di dinding yang menggambarkan kata: Love.

Sebenarnya masih ada satu alasan lagi yang membuat Dakota sangat bersemangat untuk memulai kehidupan kampus, yaitu akses untuk bertemu dengan pria baru. “Ada sesuatu yang menarik dari ide untuk pergi ke kota dan bertemu seorang pria. Saya hanya pernah memiliki satu kekasih seorang teman sekolah,” ungkapnya. “Rasanya aneh saat bertemu seseorang yang seolah berkata, ‘Saya bertemu suami saya di kampus.’ Cukup aneh untuk berpikir, seperti, ‘Apa pria itu yang akan menjadi suami saya nantinya?’”

Hmmm, Cosmo jadi penasaran dengan pria misterius yang menjadi kekasihnya semasa sekolah, namun ia berujar bahwa sepertinya ia belum pernah jatuh cinta. Oke, ia mengaku pernah berfantasi mengenai bertemu seseorang di coffee shop, tak sengaja menjatuhkan sesuatu, dan pria itu mengambilkannya untuk Anda. “Saya tidak pernah punya waktu untuk hal tersebut,” tambahnya dengan segera.

Untuk sekarang, dalam waktu singkat ia akan meninggalkan New York menuju London untuk syuting film. Dan sembari ia berdiri untuk berpamitan, ia menceritakan rencananya untuk makan malam bersama teman-temannya hari ini. Jadi ia dapat menikmati waktu luangnya sebelum kembali bekerja. [initial]

Source: Cosmopolitan Edisi Februari 2012, Halaman 53