Sukses

Lifestyle

Jangan Sampai Pertanyaan ''Kapan Kurus?'' Merusak Silaturahmi

Kisah nyata ini ditulis oleh Suci Wulandari, salah satu Sahabat Vemale yang mengikuti Lomba Menulis #StopTanyaKapan. Ia menceritakan pengalamannya yang sering ditanya "Kapan kurus?". Dia sedih dengan pertanyaan itu tapi yang paling ia khawatirkan adalah takutnya pertanyaan itu malah merusak tali silaturahmi.

-oOo-

Kenalin, mama aku Suci, lengkapnya Suci Wulandari.

Kalau Kebanyakan orang pada bete ditanya "Kapan nikah?" "Kapan punya pacar?" "Kapan lulus?" buat aku ada yang lebih menyakitkan, yaitu “Kapan kurus?" Ya, untuk wanita yang umurnya baru 23 tahun dengan bobot 98 kilogram, pertanyaan “Kapan kurus?” itu sensitif sekali ya, Gengs. Kenapa? Coba kamu pikir sendiri. Kalian pasti sekarang ketawa-ketawa kan baca tulisan ini, tapi untuk aku yang ngejalaninnya itu rasanya buete buanget!

Ya kalian pikir aja, mereka nanya “Kapan kurus?” itu sebenarnya bukannya benar-benar peduli. Tapi cuma jadi ajang basa basi saja karena sudah lama nggak ketemu. Atau untuk meramaikan suasana aja di depan orang-orang, dan kayaknya nggak butuh-butuh banget itu pertanyaan. Padahal Gengs, mereka nggak tahu apa yang sudah aku lakuin demi jadi lebih kurus. Diet, olah raga, sampai-sampai minum obat pelangsing abal-abal udah aku lakuin, tapi ya mungkin memang takdir ini badan gak bisa selangsing artis Hollywood (hiks!).

Sekarang udah mulai empati kan? Kalau kalian nanya apa aku sedih ditanya "Kapan kurus?", ya tentu dong, sedih, bete, dan merasa berbeda. Tapi kalau sampai nangis sih belum pernah. Efek paling besar dari pertanyaan itu ya diet atau ikutan olah raga atau jadi males ikut ngumpul lagi kalau ada orang yang suka nanya, “Kapan kurus?" itu. Sayang banget kan Gengs, silaturahmi jadi terhalang cuma gara-gara pertanyaan kepo yang sebenarnya nggak ada ngaruh-ngaruhnya banget sama orang yang nanya.

Foto: copyright Suci Wulandari

Kalau ditanya siapa yang sering nanya, biasanya sih keluarga jauh, yang jarang ketemu atau teman jauh yang bahkan makanan favoritnya aja aku nggak tau. Karena kalau keluarga deket atau teman deket pasti nggak akan nanya kayak gitu. Mereka cenderung nyemangatin, ngajak olah raga bareng dan nggak akan mempermalukan kita dengan pertanyaan-pertanyaan macam kapan kurus, kapan kawin, kapan lulus kapan lamaran, dan lain lain. Sekarang kalian sadarkan pertanyaan-pertanyaan basa basi itu emang bener-bener cuma pertanyaan kepo?

Sekarang saking sudah bosennya ditanya “Kapan kurus?” aku sudah nggak sakit hati lagi. Malah kadang aku jawab, “Kalau kamu udah ganteng." Biar mereka juga ngoreksi diri, no body is perfect (ceileh!)Soalnya daripada mereka ngurusin badan aku mendingan mereka urus diri mereka sendiri. Kalau udah lama nggak ketemu mending tanya kabar, kangen-kangenan sama memori masa lampau dan lain sebagainya lah yang lebih bermanfaat, yang nggak akan merusak silaturahmi juga.

Pesan dari aku buat mereka yang suka tanya “Kapan Kurus?” adalah stop tanya hal-hal yang jawabannya nggak ada hubungannya sama kalian. Jangan jadikan kekurangan teman kalian sebagai bahan becandaan dan stop terlalu ikut campur pada hal-hal pribadi orang lain. Dan yang terakhir, I am fine with my body! Nggak kurus pun aku cantik kayak Raisha, punya pacar, teman, dan keluarga yang baik yang selalu ada di samping aku. So, apa yang harus disedihkan lagi sekarang? Merdekakan pikiranmu, abaikan yang suka tanya kapan.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading