Sukses

Lifestyle

Mengapa Memaafkan Diri Sendiri Lebih Sulit Dilakukan?

Pernah tidak kamu berada dalam kondisi yang sulit berdamai dengan diri sendiri? Misalnya saja ketika kamu sadar telah melakukan satu hal yang buruk terhadap diri sendiri, sehingga kamu sulit memaafkan apa yang telah kamu lakukan. Atau mungkin kamu pernah berada dalam situasi tidak mengenakkan dan berdampak buruk pada orang lain, sehingga kamu merasa bersalah dan sulit untuk memaafkan apa yang telah kamu lakukan, sekalipun kamu tidak sengaja melakukannya.

Contoh nyatanya:

Saya punya seorang sahabat bernama X yang mengenalkan seorang pria pada kakak perempuannya untuk urusan bisnis. Pria ini sudah menikah dan memiliki anak. Seiring waktu berjalan, X menyadari bahwa kakak perempuannya menjalin hubungan yang terlalu dalam dengan pria yang pernah dia kenalkan itu. Saat menyadari bahwa kondisi semakin memburuk, sahabat saya mulai menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

"Andai dulu aku tidak mengenalkan kakakku dengan pria itu, pasti perselingkuhan tidak terjadi, tidak ada air mata, dan tidak ada yang tersakiti,"

Sampai sekarang, sahabat saya belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Sebenarnya dia tidak bisa disalahkan atas apa yang terjadi, karena dia hanya memperkenalkan murni untuk urusan bisnis. Sekalipun saya sudah mengatakan pada X bahwa perselingkuhan itu adalah tanggung jawab kakak perempuannya dan pria tersebut, tetap saja sahabat saya belum bisa memaafkan dirinya sendiri.

Sesulit itukah memaafkan diri sendiri?

Bisa jadi demikian, karena saya sendiri memiliki kondisi yang hampir sama, ada beberapa hal yang belum bisa saya maafkan terhadap diri saya sendiri.

Memaafkan Diri Sendiri Memang Lebih Sulit Dibanding Memaafkan Orang Lain

Pada sebuah artikel yang saya temukan di webmd.comSharon A. Hartman, LSW, seorang trainer di Caron Foundation Wernersville mengatakan bahwa, "Memaafkan diri sendiri adalah proses penyembuhan yang paling sulit dilakukan," Padahal, memaafkan sangat penting dilakukan, baik memaafkan orang lain, terlebih lagi memaafkan diri sendiri.

Untuk melindungi kesehatan jantung dan menjaga kesehatan mental, memiliki kemampuan untuk meredam amarah dan memaafkan penting untuk dimiliki semua orang. Telah banyak penelitian menemukan bahwa memaafkan adalah obat paling ampuh untuk diri sendiri dan meningkatkan kualitas hubungan sosial. Masalahnya, memaafkan diri sendiri tak semudah itu.

Setiap Orang Pasti Pernah Berdosa, Maka Maafkanlah Dirimu

Apakah kamu dulu pernah mencuri? Selingkuh dengan suami orang? Berbuat dosa dan hal terlarang lainnya? Atau tidak sengaja merusak hidup orang lain? Semua orang pernah melakukan kesalahan. Penyadaran atas kesalahan memang sering terlambat dan datang belakangan. Banyak orang semakin merasa terbebani ketika dia sadar apa yang telah dilakukan salah, apalagi masyarakat menuntut orang-orang tampil sempurna tanpa dosa.

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Namun Sharon kembali mengatakan, "Hidup bukan mengenai kesempurnaan, tetapi pembelajaran,". Dari sekian banyak pembelajaran, pasti ada kesalahan yang pernah kita lakukan (termasuk kamu, saya dan semua orang).

"Ketika kamu mulai membenci diri sendiri dan diselimuti kebencian, maka di saat itulah kamu harus memaafkan diri sendiri," lanjutnya. Marah pada diri sendiri boleh, tetapi ada saatnya untuk berhenti menyalahkan diri sendiri. "Memaafkan diri sendiri bukan soal tidak marah kepada diri sendiri, tetapi bagaimana kamu belajar untuk tidak membenci diri sendiri," ujar Sharon.

Setelah Memaafkan, Langkahmu Akan Lebih Ringan

Jadi, berhentilah terus menyalahkan diri sendiri. Tarik napas dan tutup mata. Apa yang telah terjadi tidak bisa diputar ulang untuk diperbaiki. Kadang, setiap orang merasa dirinyalah yang harus memperbaiki banyak hal atas apa yang telah dia lakukan. Namun terkadang, duduk tenang kemudian berdoa bisa menjadi jawaban atas banyak masalah yang terjadi. Bukankah Tuhan selalu punya jalan keluar terbaik? Maka dekatilah Tuhan untuk meminta maaf padanya sebagai bentuk pemaafan untuk diri sendiri.

Hidup setiap orang tidak ada yang sempurna. Pasti ada dosa dan noda. Yang perlu kamu lakukan adalah berdamai dengan noda tersebut. Langkahmu akan lebih ringan setelah kamu memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kamu memang tidak akan bisa melupakan kesalahan yang pernah terjadi, tetapi kamu bisa belajar darinya untuk tidak terulang kembali.

"Setiap orang pasti punya titik balik di mana dia akan menjadi manusia yang lebih baik," ujar Sharon. "Setelah melewati titik balik ini, akan ada lebih banyak energi positif, hidup lebih optimis dan kesehatan fisikmu lebih prima bahkan berumur lebih panjang,"

"Terkadang kita memang butuh berteriak dan melakukan kesalahan. Memaafkan diri sendiri sama seperti menekan tombol sistem untuk me-reset hidup kita untuk memulai satu langkah baru," tutup Sharon.

Sudah siapkah kamu memaafkan diri sendiri?

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading