Sukses

Lifestyle

Mengharukan, Potret Sekolah Khusus untuk Anak-Anak Pengidap HIV

Linfen Red Ribbon School, sekolah yang satu ini memang bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini khusus untuk anak-anak pengidap HIV. Jadi semua muridnya yang kebanyakan ditelantarkan oleh orang tuanya bersekolah di sini dan menghabiskan masa kanak-kanak mereka dengan bermain dan belajar.

Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, sekolah ini terletak di kota Linfen, Shanxi dan jadi satu-satunya sekolah khusus untuk anak-anak pengidap HIV. Sejak bulan Desember 2011, sekolah ini telah menyediakan pendidikan juga pengobatan medis untuk anak-anak yang mengidap HIV atau AIDS. Saat ini, ada 32 murid yang bersekolah di sini tanpa dipungut biaya apapun.

Ms. Liu, salah satu pengajar di sana menceritakan kisahnya bertemu muridnya, Hongmei untuk pertama kali, "Pertama kali aku bertemu Hongmei dan kakak laki-lakinya, mereka jorok sekali, sulit untuk mendeskripsikannya. Tapi mereka kelihatan manis sekali setelah mandi hingga bersih."

Foto: copyright shanghaiist.com

Sebagian besar anak-anak yang bersekolah di sini yatim piatu karena ditelantarkan oleh orang tua mereka. Guo Xiaoping, sang kepala sekolah sering menghabiskan waktunya bermain dengan murid-muridnya saat ada waktu luang. Banyak anak yang ingin memanggilnya "ayah" tapi Guo menolak dengan alasan dirinya tak akan pernah bisa menggantikan sosok orang tua kandung murid-muridnya.

Xiaofan, seorang murid yang berusia 17 tahun serius belajar gitar dengan gurunya, Li Jun di sekolah. Saat ini ia tinggal dengan kakaknya dan neneknya setelah ibunya meninggal karena AIDS dan ayahnya yang tewas karena kecelakaan mobil, semua itu terjadi ketika Xiaofan baru berusia tiga tahun.

Anak-anak tak hanya belajar tapi juga bisa bermain dengan teman-teman sebayanya. Saat turun hujan, anak-anak akan menonton televisi di ruangan gurunya bersama-sama.

Foto: copyright shanghaiist.com

Sejak sekolah ini didirikan, ada seorang anak yang meninggal dunia. Guo sebagai kepala sekolah sering merasa sangat sedih setiap kali mengingat hal itu. Dia mengatakan kalau dia ikhlas untuk meninggal kapan saja asal ia berhasil merawat murid-muridnya dengan baik.

Sungguh butuh perjuangan yang tak mudah untuk merawat anak-anak ini, ya Ladies. Setiap anak memang berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan bahagia.



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading