Sukses

Lifestyle

Meski Harus Dibantu Seutas Tali, Semangatku Mengajar Terus Menyala

Saat sudah berdedikasi tinggi pada suatu pekerjaan, kita bisa menembus semua batasan dan hambatan yang ada. Bahkan saat fisik melemah, semangat dalam diri akan terus menyala. Seperti seorang guru di Daye, provinsi Hubei, Cina ini.

Sudah tiga tahun belakangan, Zhu Youfang mengajar di kelas dengan bantuan seutas tali. Dilansir dari shanghaiist.com, guru berusia 49 tahun tersebut menderita penyakit Spinocerebella Ataxia (SCA), sebuah penyakit langka yang mengganggu koordinasi tangan, bicara, dan gerakan matanya. Meski didiagnosis penyakit langka itu sejak tahun lalu, Zhu tetap menjalankan profesinya sebagai guru dengan penuh dedikasi.

Dalam kondisi sakit, Zhu terus mengajar di Shangluo, Chengui. Penyakit yang diderita Zhu adalah penyakit genetik yang dulu juga pernah diderita oleh ayahnya. Pihak sekolah sudah meminta Zhu untuk lebih banyak beristirahat dengan tetap membayar gaji penuh. Namun, Zhu menolak, ia tetap datang ke sekolah tempat ia mengajar selama 31 tahun. Sungguh perjuangan yang sangat besar, ya Ladies.

Foto: copyright shanghaiist.com

Suami Zhu yang juga bekerja sebagai guru di sekolah yang sama mengikatkan seutas tali di atas papan tulis yang digunakan Zhu mengajar. Dengan bantuan seutas tali, Zhu bisa menjaga keseimbangannya saat mengajar dan tak mudah jatuh.

Foto: copyright shanghaiist.com

Jika sang suami sedang tak ada pekerjaan, ia akan mendampingi Zhu mengajar di kelas. Ia akan membantu para murid yang butuh bantuan dan menjaga kondisi kelas tetap tenang.

Foto: copyright shanghaiist.com

Dengan kondisi penyakitnya yang makin parah, Zhu sering kesulitan untuk berdiri, mengangkat tangan, dan memutar kepalanya. Saat mengajar, ia harus beberapa kali berhenti dan beristirahat untuk memijat kepalanya yang pusing. Setiap 1 menit sehari, Zhu akan berjalan dengan kecepatan 1,6km/jam untuk melatih kedua kakinya.

Foto: copyright shanghaiist.com

Ketika para murid yang diajar Zhu tahu kalau gurunya tersebut menderita penyakit langka, mereka menjenguk dan mendoakan kesembuhannya. Zhu berkata ia sangat tersentuh dengan dukungan dari para rekan guru, keluarga, murid, dan wali murid. Ia pun memantapkan niatnya untuk terus bekerja sebagai guru asalkan kemampuan bicaranya tidak hilang.

Benar-benar kisah yang sangat menggugah hati. Zhu adalah potret seorang guru yang berdedikasi tinggi di tengah kondisi dan penyakit langka yang ia derita. Keterbatasan bukanlah apa-apa saat kita sudah mencintai apa yang kita kerjakan.

 

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading