Rumah asli yang menginspirasi dibuatnya film 'Up', terancam dihancurkan oleh bola besi pengembang. Ini adalah kisah yang mengharukan yang berakhir dengan kesedihan.
Seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk, kisah seperti yang dialami oleh kakek Carl Fredricksen di film 'Up' juga dialami oleh Edith Macefield, (84), pemilik rumah yang terletak di kawasan Ballard, Seattle, Washington, AS.
Edith, yang sudah meninggal pada tahun 2008, di usia 84 tahun, menghabiskan hidupnya selama hampir 60 tahun di rumah ini.
Pada tahun 2006, Edith sempat ditawari oleh pengembang uang senilai $1 juta atau sekitar Rp 13 miliar, namun, ditolaknya, karena, banyak sekali kenangan indah yang ia dapatkan di rumah itu, seperti koleksi keramik dan alat musik besar miliknya.
Dalam film 'Up' kakek Carl menolak untuk meninggalkan rumahnya ke panti jompo, sehingga mengubahnya menjadi rumah balon terbang.
Ketika film 'Up' dirilis, balon bahkan melekat di rumah Edith, sebagai bagian dari promosi, sehingga menunjukkan bahwa korelasi antara dua situasi ini lebih dari kebetulan.
Barry Martin, kepala konstruksi bangunan pada saat itu, (2007), menjadi sangat dekat dengan Edith. Barry lah yang merawat Edith sehari-hari, seperti menyediakan makanan, mengajaknya jalan-jalan, dan mendengarkan segala cerita nenek tua itu.
Ironisnya, setelah ia meninggal, Edith mewariskan rumahnya kepada Barry, kepala proyek pengembang yang ingin mengambil rumahnya.
Barry kemudian menjual rumah ini seharga $ 310 ribu atau sekitar Rp 4 miliar. Dalam buku yang ditulisnya, ia ingin pemilik baru agar menjaga rumah tersebut agar tetap utuh.
Sayang sekali, ternyata rumah tersebut malah diambil alih oleh pihak pengembang dan akan dilelang pada hari ini, Jumat, 13/03/2015.
Pihak pemenang dalam lelang, akan menghancurkan rumah tersebut untuk dibangun kembali.
Masyarakat menganggap Edith sebagai pahlawan rakyat, yang mampu bersikap terhadap perusahaan Amerika, namun, ia mengaku, bahwa dirinya hanya tidak ingin meninggalkan rumahnya, dan tidak bermaksud menjadi pahlawan.
Edith semasa hidupnya, mengaku pernah bekerja sebagai mata-mata selama Perang Dunia II, sampai ia ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi Dachau, kemudian berhasil melarikan diri.
Banyak orang yang mengenang Edith dan rumah legendarisnya. Sebanyak 24 orang dilaporkan memiliki tato rumah 'Up' milik Edith. Namanya pun digunakan dalam merek cocktail lokal dan sebuah festival musik Macefield, yang diikuti 3 ribu orang setiap tahunnya.
Sayang sekali ya Ladies, rumah legendaris yang menginspirasi banyak orang ini harus dihancurkan karena keegoisan pihak tertentu.
Advertisement
- Kasihan, Pria Ini Masak Nasi di Bandara Gara-Gara Ketinggalan Pesawat
- Demi Cinta, Pria Beri Kejutan Romantis Lamar Kekasihnya Selama 365 Hari
- Dokter Menyuruhku Aborsi Tapi Kutolak, Syukurlah Aku dan Bayiku Selamat
- Demi Keluarga, Pria Ini Rela Tidur di Gua
- 11 Tahun Tidur Dengan Jenazah Istri dan Cerita Sedih di Baliknya