Sukses

Parenting

Catatan Kecil Sebelum Ayah Berpulang ke Surga

Ladies, pernahkah terbayang bahwa saat ini adalah detik-detik terakhir Anda bisa menghabiskan waktu bersama Ayah Anda tercinta? Waktu memang tak bisa diputar kembali. Kita pun hanya akan bisa maju ke depan dengan putaran waktu yang selalu sama setiap detiknya. Meskipun begitu, sebuah catatan bisa menandai kenangan manis dan indah yang pernah kita miliki dengan sosok yang paling kita sayangi. Seperti yang dialami oleh Sahabat Vemale yang bernama Dian Elyta ini. Sebuah catatan sempat ia buat sebelum akhirnya sang ayah pergi untuk selama-selamanya.

***
Bilik Dian Dahlan, 18 November 2014

Dulu waktu kecil kalau saya nangis, Ayah selalu menggendong dan membawa saya menghadap cermin. Lalu ia bilang, "Jangan nangis nanti mukanya gak cantik lagi." Sekarang saya sudah besar, dan sadar kalau Ayah tuh bohong. Masa iya hanya karena nangis, wajah jadi jelek. Lah saya yang jarang nangis pun mukanya begini–begini aja.

Seitap pagi, beliau sering membawa saya dan adik untuk beli pisang goreng dan ketan kelapa yang jadi favorit saya sampai sekarang. Belinya juga di warung Bu Manaf yang memang langganan kami.

Masih banyak kenangan manis masa kecil yang tak akan pernah saya lupakan. Sering setiap sore saya diultimatum tidak boleh nonton Satria Baja Hitam RX Robo atau Kamen Raider kalo belum mandi sore. Nontonnya juga bukan di rumah tapi di warung mi langganan kami. Kenapa? karena waktu itu tivi dirumah cuma bisa menyiarkan TVRI dan beberapa stasiun swasta. Ayah juga suka berenang dan sering mengajari saya dan adik untuk berenang tapi sialnya saya penakut banget sama air yang dalam, nggak tahu parno aja padahal zodiac saya Aquarius (jangan harap saya bisa jelasin apa hubungannya parno air dalam sama zodiak, hehe).

Dari kecil, saya punya imunitas tubuh yang lemah. Ini karena dari bayi saya tidak diimunisasi apalagi minum susu formula tambahan. Bukan apa-apa, waktu itu Ibu dan Ayah masih terlalu muda dan belum paham pentingnya imunisasi. Akhirnya, saya pun sering sakit-sakitan. Yang parahnya saya pernah hampir saja kena polio dan tidak bisa jalan. Lutut saya sering sakit sampai kalau jalan pun gemetaran.

Ayah juga sudah membawa saya berobat medis ke beberapa dokter spesialis tulang bahkan tabib. Saya yang takut ke dokter waktu itu dibujuk pakai roti isi pisang coklat yang belinya di toko roti kesukaan saya. Begitulah setiap mau ke dokter. Makanya sampai sekarang pun saya masih suka ngemil roti isi pisang coklat.

Sewaktu saya duduk di bangku SMP, pernah saya memaksa minta uang untuk ikut pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh salah satu lembaga penulisan. Waktu itu uang Ayah pas-pasan. Kalau uangnya dikasih ke saya, nanti ia tak bisa ke kantor. takutnya Tapi saya nggak mau tahu, layaknya anak remaja egois yang hanya bisa merengek. Namun, Ayah pun tetap mengabulkan. Begitu saya dapat uangnya, eha malah tidak bisa daftar karena sudah tutup dan panitia juga sudah tidak ada lagi di tempat. Waktu itu saya kesal sekali karena tidak bisa mengikuti acara itu.

Sekarang Ayah lagi terbaring di ranjang rumah sakit. Kata dokter, Ayah mengalami gagal ginjal dan usus terjepit, belum lagi hipertensi dan diabetes melitus yang sudah 10 tahun dideritanya.

Foto: dok. Dian Elyta

Ayah harus selalu berbaring dengan selang yang menancap dari hidung sampai ke perut, belum lagi selang oksigen dan ada selang lain yang menempel di ginjalnya dan infus di tangan. Ayah sama sekali tak bisa bergerak. Ayah yang tadinya hobi jalan-jalan pagi, Ayah yang tadinya cerewet banget bangunin saya atau ngingetin makan, sekarang bicara pun susah. Napasnya tersengal-sengal. Saya jadi tidak tega meninggalkannya sendirian di rumah sakit.

Meskipun Ayah sudah sangat menderita dan susah bergerak, ia tetap menunjukkan perhatiannya. Sesekali ia bertanya apakah saya sudah makan. Ah, rupanya Ayah masih ingat kalau anak gadisnya ini sering telat makan. Ayah, tetap semangat! Jangan pesimis! Kita sudah berikhtiar dengan mendatangi dokter, jadi biarlah Allah yang menentukan mana yang baik bagi Ayah. Never give up, Yah! Never!

(tulisan ini dibuat sebelum Ayah berpulang ke sisi-Nya pada Sabtu 22 November 2014 pukul 23:43 WIB)



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading