Sukses

Lifestyle

Permintaan Terakhir Ibu Penderita Kanker Payudara, Aku Ingin Hadir di Pernikahanmu

Obat terbaik dari penyakit apapun adalah cinta. Sesakit apapun tubuh seseorang, selama ada orang yang menggandeng tangannya dengan cinta dan harapan, dia akan lebih mudah menghadapi masa-masa sulitnya. Kisah ini datang dari seorang ibu di Dublin, dia tak memiliki impian muluk pada sisa hidupnya. Satu hal yang membuatnya kuat menghadapi kanker payudara, yaitu datang ke pernikahan anak laki-lakinya.

Mary Ann (61 tahun) adalah seorang wanita yang sedang berjuang melawan kanker payudara dalam tubuhnya. Tiga tahun sudah Mary berjuang, dia tidak pernah menyerah. Walaupun tahu penyakit ini bisa mengambil nyawanya kapan saja, Mary punya keinginan kuat untuk sembuh, karena dia sangat ingin hadir di pesta pernikahan anak laki-lakinya, Ryan Manning.

Keharuan Mary saat berdansa dengan Ryan | Foto: copyright ktvu.com

"Dia tidak peduli bagaimana caranya, apapun dilakukan agar bisa datang ke pesta pernikahan itu, walaupun dia harus melakukan kemoterapi lebih banyak," ujar Kristie, putri Mary.

Keinginan Mary terkabul, Ryan menikah pada tanggal 5 September lalu. Dalam acara pernikahan tersebut, Mary berdansa dengan anak laki-lakinya. Diiringi lagu Somewhere Over The Rainbow, Mary seolah melupakan rasa sakit di tubuhnya.

Para tamu banyak yang ikut menangis | Foto: copyright ktvu.com

Dansa dalam pesta pernikahan tersebut menjadi dansa yang tidak biasa, ada perjuangan besar bagi Mary untuk berdiri di sana. Dansa ini menjadi tanda bahwa Mary sudah melepaskan putranya untuk memulai kehidupan baru bersama wanita yang dia cintai. Tidak hanya Ryan dan Mary yang berdansa dalam haru, beberapa tamu undangan tampak menyeka air mata mereka.

Padahal beberapa bulan sebelum pernikahan itu dilangsungkan, kondisi Mary memburuk, dia bahkan harus menggunakan kursi roda. Banyak orang menduga Mary tak akan bertahan lama dan tidak akan bisa datang ke pesta pernikahan putranya. Namun lihatlah kegigihan ibu yang hebat ini. Dia bisa berdiri dari kursi roda dan berjalan saat tanggal pernikahan putranya semakin dekat. Tak sedikit yang heran bagaimana Mary bisa berdansa di acara pernikahan anaknya.

Tertawa bahagia seolah tak ada beban di tubuhnya | Foto: copyright ktvu.com

"Hal tersebut sangat emosional, terutama ketika dia bisa berdiri dari kursi roda," lanjut Kristie. "Menjelang pernikahan, kamu membantunya melakukan segala sesuatu," ujarnya.

Meninggal 3 Hari Setelah Pesta Pernikahan

Setelah impiannya terkabul, Mary berpulang dalam damai hanya dalam hitungan hari setelah pesta pernikahan anaknya. Pada tanggal 8 September, keluarga ini berduka karena ditinggal oleh seorang yang sangat hebat. Kematian Mary membawa duka yang mendalam bagi anak-anaknya, namun dia sudah memberikan kenangan yang sangat hebat.

"Saya tidak ragu sama sekali bahwa wanita ini sangat kuat. Dia berjuang sangat keras untuk sampai ke titik tersebut," ujar Ryan.

"Kami memiliki banyak kenangan berharga bersamanya, dan kami sangat senang," ujar Kristie. "Kami sangat beruntung bisa memanggilnya dengan sebutan ibu,"

Sumber kekuatan terbesar seorang wanita adalah anak-anaknya. Maka rangkullah ibu Anda tak hanya disaat bahagia, tetapi juga di saat dia membutuhkan perhatian yang besar dari Anda. Love your mother!

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading