Sukses

Lifestyle

Kisah Nenek Pemberani yang Mengendarai Motor Keliling Dunia Seorang Diri

Selama ini kita mungkin lebih sering mendengar hanya pria yang bisa mengelilingi dunia dengan mengendarai sepeda motor. Mengingat butuh fisik yang kuat, nyali besar, dan medan yang sulit, berkeliling dunia dengan mengendarai sepeda motor seringnya hanya menjadi alternatif yang dipilih oleh pria. Tapi tidak dengan seorang wanita yang sudah menjadi nenek ini. Namanya Steph Jeavons, di usianya yang ke-38 tahun ia sudah menjadi nenek. Di usia yang sama itu pula, ia pun mulai melakukan petualangannya mengelilingi dunia dengan mengendarai sepeda motornya.

Ingin Menjadi Wanita Pertama yang Keliling Dunia dengan Mengendarai Sepeda Motor
Dilansir dari dailymail.co.uk, Steph sudah separuh jalan untuk memecahkan rekor sebagai wanita pertama yang mengunjungi semua benua di dunia dengan mengendarai sepeda motor. Ia mulai melakukan perjalanan keliling dunianya ketika putranya Nathan (20 tahun) sedang menanti kelahiran buah hati pertamanya. Perjalanan dimulai dari rumahnya di Old Conwy, North Wales.

Di usia 38 tahun, Steph sudah menjadi nenek sekaligus memulai petualangannya keliling dunia sendirian. | Foto: copyright dailymail.co.uk

Ketika Steph dengan sepeda motornya "Rhonda the Honda" sampai di India, ia akhirnya mendapat kabar bahwa cucu perempuannya Alexis baru saja lahir. Dia mengungkapkan bahwa Jaipur akan selalu diingat sebagai tempat yang istimewa karena di sanalah ia akhirnya menerima kabar bahwa dirinya telah resmi menjadi seorang nenek. "Saat itu emosi saya sangat membuncah," katanya. Meskipun saat itu, Steph tidak bisa langsung memeluk sang cucu, ia tetap bisa melihat betapa cantiknya cucunya tersebut melalui Skype.


Hanya Menghabiskan 5 Dolar untuk Sehari Makan
Dengan perjalanan yang ditempuh sejauh 56.000 mil melewati 42 negara, Steph mengungkapkan bahwa ia menetapkan budget makanan sebesar 5 dolar untuk satu hari. Dalam perjalanan yang dimulai pada bulan Maret lalu ini, Steph selalu membawa barang-barang dengan beban sedikitnya 35 kilogram di sepeda motornya.

Baru-baru ini Step baru saja menjelajah Laos setelah menjelajahi Perancis, Belgium, Jerman, Republik Ceko, Polandia, Hungaria, Slovakia, Serbia, Romania, Bulgaria, dan Turki.
Ia mengaku bahwa di setiap negara yang ia kunjungi, ia selalu bergantung pada kebaikan hati para penduduk lokal. Jika ia tak bisa mendapatkan ranjang untuk tidur atau makanan dari penduduk setempat, ia akan menginap di tenda mungilnya.

Melewati Daerah Rawan dan Berbahaya
Steph sudah melewati Iran--di mana para wanita tidak diijinkan untuk berkendara--dengan menggunakan kerudung sebelum menyeberang ke Dubai lalu terbang ke India. Perjalanan yang dilakukannya sangat berbahaya dan juga melewati daerah-daerah rawan, seperti melewati daerah konflik perang saudara di Turki Utara dan berhasil melewati jalan India yang sangat berbahaya di mana sudah ada sekitar 650 orang meninggal sehari dalam kecelakaan.

Steph juga bisa mengendarai motornya hingga ketinggian 18.380 kaki di Khardung La di Himalaya, sebelum masuk ke Nepal dan terbang ke Thailand. Rencananya ia akan melanjutkan perjalanannya ke Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Indonesia, Timor Utara lalu menyeberang ke Australia dan menjelajahi benua tersebut.

Steph berencana baru akan mengakhiri perjalanannya pada bulan Januari 2015 nanti. | Foto: copyright dailymail.co.uk

"Saya sudah berkendara melewati 17 negara berbeda yang mencakup 15.000 mil perjalanan selama 5 bulan," ungkap Steph. Perjalanan yang dilakukannya selalu memberikan hari baru yang penuh dengan pengalaman baru dan bisa bertemu orang-orang yang berbeda.


Bukan hal yang mudah untuk melakukan perjalanan seorang diri. Bagi Steph, perjalanan yang ia lakukan ini seperti sedang menaiki roller coaster. Ada saat-saatnya ia merasakan ramai karena dikelilingi banyak orang. Tapi ada juga masa-masa ketika ia merasa sangat kesepian, khususnya ketika tak ada satu pun orang yang bisa berbahasa Inggris.

Meskipun berat, Steph selalu berusaha untuk menerima dan menikmati setiap tantangan yang Anda. Bisa melewati setiap tantangan selalu menyuntikkan semangat baru pada dirinya dan itulah yang membuatnya bisa lebih kuat.

"I am learning with each new experience about myself, the countries I visit and most importantly that the majority of people are kind and helpful and our biggest fears are generally unfounded." -Steph Jeavons



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading