Sukses

Lifestyle

Ada Kisah Duka di Balik Perjalanannya Melintasi Afrika dengan Bersepeda

Ada banyak sekali alasan kenapa seseorang mau dan akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan yang sangat panjang mulai dari ingin mendapatkan pengalaman hingga hanya untuk bersenang-senang. Tapi bagi Derek Cullen, keputusannya untuk melintasi Afrika berawal dari sebuah kisah duka yang dialaminya. Ia pun memilih cara yang berbeda untuk melintasi benua ini, yaitu dengan bersepeda.

Kepergian Kedua Orang Tua
Dilansir dari dailymail.co.uk, Derek telah kehilangan kehilangan kedua orang tuanya beberapa tahun yang lalu karena kanker. Pria berusia 32 tahun ini pun menyadari betapa singkatnya hidup ini, apalagi jika hidup ini hanya diisi dengan rasa takut dan cemas.

"Saya kehilangan kedua orang tua saya beberapa tahun yang lalu. Dan saat itulah saya menyadari betapa singkatnya hidup ini," ujar Derek.


Kepergian dan duka yang ia alami setelah kepergian kedua orang tuanya untuk selamanya tersebut menjadi titik balik bagi Derek untuk melakukan sesuatu untuk hidupnya. Dengan menggunakan sepeda roda dua, ia putuskan untuk melintasi Afrika sekaligus menggalang dana untuk yayasan kanker anak.

Kenapa Memilih Sepeda?
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dipilih untuk melakukan perjalanan melintasi Afrika. Tetapi Derek memutuskan untuk menggunakan moda transportasi sepeda roda dua. Ide menjelajah Afrika sambil mengayuh sepeda datang karena ia ingin melihat benua Afrika secara detail. Selain itu, bersepeda tampaknya adalah cara yang paling mudah dan sederhana baginya.

Derek memulai perjalanannya melintasi Afrika pada bulan November 2013. Perjalanan ia awali dari Stranfontein, Cape Town yang terletak di salah satu kota paling terkenal di Afrika Selatan, False Bay. Beberapa negara telah ia lewati seperti Zambia, Malawi, Kenya, dan Tanzania. Dan, demi keselamatannya ia pun tak melintasi daerah konflik Angola dan Botswana.

Tantangan dan Keseruan Perjalanan Melintasi Afrika
Perjalanan melintasi Afrika ini bukan berarti tanpa halangan. Ada banyak sekali hambatan yang ia hadapi. Mulai dari faktor cuaca dan bahasa. Karena hambatan bahasa, Derek merasa sangat kesulitan untuk membuat percakapan dengan penduduk lokal.

Karena hidup begitu singkat... | Foto: copyright dailymail.co.uk

Di balik segala kesulitan dan hambatan, Derek tampaknya cukup menikmati perjalanannya. Ia bertemu dengan penduduk lokal dan bisa bersuka cita dengan anak-anak setempat.

"Saya kehabisan solar."
Perjalanan melintasi Afrika ini memunculkan selera humor Derek. Ketika orang-orang berpapasan dengannya dan bertanya mengapa ia bersepeda, maka Derek akan menjawab bahwa dirinya kehabisan solar. Wah, cukup menggelitik juga ya.

Derek juga menulis kisah perjalanannya ini di situs miliknya nohangingaround.com. Melalui situs tersebut, para pembaca juga bisa memberikan donasi ke yayasan yang ia pilih, Aoibheanns Pink Tie. Derek berharap bisa menyelesaikan perjalanannya di Mesir akhir tahun ini.


"Saya menganggap perjalanan ini sebagai lompatan untuk petualangan yang lebih jauh dan memotivasi orang lain untuk mulai melakukan perubahan yang takut untuk saya buat seorang diri," ungkap Derek. Ladies, apakah Anda sudah mencoba untuk melakukan perubahan berarti dalam hidup ini? Hidup ini singkat, jadi isi dan manfaatkanlah sebaik-baiknya.

Jangan lewatkan juga galeri foto di bawah ini.



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading