Sukses

Lifestyle

Santa Claus Memang Ada!

Vemale.com- Masih ingat dengan kebiasaan memanjatkan permohonan saat Natal menjelang? Kabarnya, jika Anda menjadi anak yang baik maka Santa Claus akan mengabulkan apa pun itu permohonan Anda. Ketika permohonan tidak terkabul maka sebagian besar orang akan menertawakan dirinya sendiri karena percaya begitu saja pada cerita itu. Selanjutnya mereka mencari penjelasan logis tentang Santa Claus yang sering berakhir dengan kesimpulan 'Santa Claus itu tidak ada, dia hanya khayalan'.

Benarkah demikian? Kali ini Anda akan tersenyum lega dan bersemangat menyambut Natal, karena jawabannya Santa Claus itu ada!

Awalnya, Santa Claus adalah seorang pastor yang berasal dari keluarga kaya raya, bernama Nicholas. Dengan kekayaannya itu, Saint Nicholas berkelana ke seluruh negeri untuk membantu sesama, memberikan uang dan hadiah-hadiah kepada yang membutuhkan tanpa pandang bulu. Namun dia tidak ingin aksinya ini diketahui oleh orang-lain, sehingga dia selalu menanti saat orang yang ingin dibantunya sudah terlelap dalam tidur. Inilah awal mula mengapa anak-anak diminta untuk tidur di malam Natal, karena jika tidak tidur 'Santa Claus tidak akan datang'.

Bagaimana dengan tradisi menggantung kaos kaki di perapian? Salah satu cerita tentang St. Nicholas yang terkenal adalah ketika ada seorang pria yang tidak memiliki uang untuk memberi hadiah pernikahan pada tiga putrinya. Diceritakan di sana, St. Nicholas kemudian memasukkan sekantong emas ke dalam kaos kaki para gadis itu yang sedang digantung di perapian agar kering. Sejak itu, setiap malam Natal anak-anak menggantungkan kaos kaki di perapian berharap paginya mereka menemukan hadiah di sana.

Dari cerita singkat tentang asal mula Santa Claus itu, ada yang perlu digarisbawahi di sini. Pertama, St. Nicholas membantu orang yang membutuhkan, bukan orang yang mengharapkan apa saja yang sedang diinginkannya saat itu. Minta iPad untuk Natal ini, atau minta pacar saat malam Natal nanti? Well, jangan kecewa jika tidak dikabulkan oleh Santa Claus.

Kedua, saat orang terhimpit masalah dan menemukan solusinya, apa yang dirasakan? Tentu kebahagiaan yang tiada tara. Bukan kebahagiaan yang akan hilang jika iPad Anda sudah ketinggalan jaman atau rusak sehingga tidak bisa digunakan. Jika kehidupan Anda masih di bawah taraf hidup cukup, asal Anda memiliki kehidupan rohani yang sehat dan perilaku yang baik di masyarakat, pasti di saat Natal nanti akan banyak uluran tangan untuk meringankan beban Anda.

Anda yang berkecukupan juga akan mendapat hadiah kebahagiaan yang luar biasa, yaitu ketika Anda mengulurkan tangan untuk membantu sesama. Saat dilakukan dengan tulus, dengan peduli akan keadaan orang lain, Anda akan mendapatkan rasa bahagia itu. Ingat, rasa bahagia bisa menjauhkan Anda dari banyak penyakit, membuat umur lebih panjang dan tentu saja membuat Anda tampak lebih cantik dengan wajah yang bersinar-sinar penuh kasih.

Lalu mengapa ditanamkan pada anak-anak bahwa mereka bisa menyusun daftar permohonan untuk Santa Claus, dan akan dikabulkan jika menjadi anak yang baik? Ini dilakukan untuk menanamkan arti bagaimana mengharapkan sesuatu yang sangat mereka butuhkan (dalam dunia anak-anak, keinginan berarti kebutuhan) dan bagaimana rasanya saat kebutuhan itu terpenuhi. Dengan bekal ini, mereka tahu betapa bahagianya perasaan seseorang saat dibantu oleh sesamanya, sehingga mereka tergerak untuk membantu orang lain. Dalam keadaan sulit pun, mereka juga boleh berharap pertolongan dari Allah selalu ada. Dengan syarat, mereka menjalankan agama dengan taat dan berperilaku baik di masyarakat. Nah, benar kan.. Santa Claus itu ada!

(vem/miw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading