Sukses

Parenting

Nyawaku Hampir Melayang Saat Melahirkan Bayi Kembar

Proses kehamilan dan melahirkan adalah hal yang alami, tetapi tidak semua wanita dapat menikmati keduanya dengan lancar. Ada beberapa wanita yang harus mempertaruhkan nyawanya demi memberi nyawa pada janin yang dia kandung. Inilah salah satunya, seorang ibu pemberani yang berjuang demi bayi kembarnya.

***

Nama wanita cantik dalam foto di atas adalah Angela Cottam, 32 tahun. Beberapa media memberitakan perjuangan Angela saat proses melahirkan bayi kembarnya. Wanita ini mengalami kondisi kehamilan langka yang hanya terjadi satu kali dalam 80.000 kelahiran. Kondisi yang membuatnya harus melahirkan lebih awal dan hampir kehilangan nyawanya.

Dalam masa kehamilan, Angela mengalami kondisi emboli cairan amnion. Kondisi tersebut menyebabkan cairan ketuban dalam kantung yang mengelilingi bayi bocor ke dalam aliran darah sang ibu. Cairan ketuban tersebut berisi sel rambut dan kuku janin, masuk ke dalam aliran darah Angela dan menyebabkan reaksi alergi parah.

Saat dibawa ke rumah sakit, Angela mengalami perdarahan parah dan kondisi paru-paru yang tidak stabil, dia menjadi sulit bernapas. Kondisi ini jelas membahayakan nyawa Angela dan bayi kembar yang dikandungnya. Tim dokter memutuskan melakukan proses kelahiran lebih cepat dengan bantuan operasi caesar.

Bayi Kembar Selamat, Tetapi Sang Ibu Koma

Kedua bayi kembar berjenis kelamin perempuan berhasil lahir dengan selamat dan sehat, tetapi kondisi ibu kritis. Petugas medis menyadari bahwa tubuh Angela kehilangan kemampuan untuk membekukan darah, padahal proses itu sangat penting setelah operasi. Sang ibu mendapatkan 22 kantung transfusi darah untuk memulihkan kondisinya. Tetapi Angela mengalami koma yang oleh tim dokter tidak dapat diprediksikan hingga kapan, bisa berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

Angela berjuang dan terus berjuang melawan kondisi fisiknya yang sangat lemah dan kritis. Hebatnya, ibu muda ini hanya mengalami koma selama 12 jam, lebih cepat dibandingkan perkiraan dokter. Sehari setelah sadar dan dirawat insentif, Angela sudah bisa menggendong bayi kembarnya. Ibu pemberani ini bahkan diperbolehkan pulang seminggu kemudian.

Kejadian Itu Mengubah Cara Berpikir Saya

Selain si kembar yang saat ini sudah berusia 8 bulan, Angela dan suaminya telah memiliki anak perempuan berusia 4 tahun, sehingga keluarga kecil ini dikelilingi tiga gadis mungil yang cantik. Kejadian yang hampir mengambil nyawa Angela ini jelas membawa dampak pada kehidupan sang ibu muda.

(c) dailymail.co.uk

(c) dailymail.co.uk

"Mengetahui saya hampir meninggal mengubah cara pandang saya terhadap hidup," demikian penuturan Angela pada Dailymail. "Saya jadi lebih santai dan lebih menikmati peran sebagai ibu lebih baik dari sebelumnya, karena saya tahu bahwa kami sangat dekat dan tidak ingin kehilangan,"

Kondisi kesehatan Angela dan bayi kembarnya semakin membaik setelah keluar dari rumah sakit. Saat ini, mereka sudah bisa tinggal bersama dan menikmati hari-hari ceria. Rumah kembali dihiasi tangis bayi dan tawa ceria keluarga kecil yang bahagia.

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua, bagaimana perjuangan seorang ibu antara hidup dan mati saat memberikan kesempatan hidup pada bayi yang dikandung.

Seseorang pernah mengatakan, "Tidakkah kamu tahu bahwa seorang ibu selalu mendoakanmu, bahkan sebelum kau dilahirkan di muka bumi ini."

Love your mother, ladies :)

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading