Sukses

Lifestyle

Smart Pregnancy, Smart Parenting, Talkshow Rayakan Ulang Tahun RSPI-Puri

Hari ini, RS Pondok Indah-Puri Indah menyelenggarakan talkshow Smart Pregnancy, Smart Parenting” yang merupakan bagian dari rangkaian acara ulang tahun ke-5 RS Pondok Indah-Puri Indah.

Acara ini merupakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada keluarga besar RS Pondok Indah-Puri Indah yaitu para pasien, mitra kerja, stakeholder dan seluruh staf serta karyawan atas kiprah perjalanan yang telah dilakukan selama ini.

Khusus di momen istimewa ini dan sesuai dengan tema acara Learning & Inspiration for Super Parents, RSPI-Puri Indah menghadirkan narasumber para dokter ahli dari berbagai spesialisasi, mulai dari Kebidanan & Kandungan, Kesehatan Anak, Gizi Klinik sampai Psikolog yang akan membahas hal-hal yang wajib diketahui oleh para orang tua dalam hal kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Dr. Handi Suryana, Sp.OG, spesialis Kebidanan dan Kandungan RSPI-Puri Indah, dalam talkshow-nya yang berjudul Safe and Comfortable Pregnancy, menerangkan bahwa proses kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi yang baru lahir harus dihadapi dengan perasaan tenang dan menyenangkan. Persiapan yang baik dapat mengendalikan ketegangan, rasa takut selama kehamilan dan persalinan. Ketenangan sangat mempengaruhi perkembangan janin saat dalam kandungan, sehingga memperlancar dan mempercepat proses kelahiran normal.

“Persiapan sebelum hamil dapat meliputi pemeriksaan medik oleh dokter seputar riwayat penyakit dan keluarga, makanan, obat-obatan yang biasa dikonsumsi, riwayat kehamilan sebelumnya, serta masalah-masalah penundaan kehamilan setelah menikah. Sedangkan persiapan selama kehamilan antara lain dengan mengikuti program-program yang disediakan rumah sakit, seperti program senam hamil, relaksasi ibu hamil, informasi nutrisi dan ASI serta program Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Sebaiknya orang tua memilih fasilitas tempat persalinan untuk melahirkan dan perawatan bayi yang baik, aman, nyaman, menyenangkan, serta memenuhi standar kesehatan yang optimal,” ungkap Dr. Handi.

Dr. Handi juga menyarankan agar beberapa hal seperti pelayanan Emergency untuk wanita hamil beresiko tinggi, ketersediaan tim kebidanan dengan sertifikasi khusus bersama dokter spesialis kebidanan yang senantiasa berada di ruang jaga selama 24 jam, tersedianya unit perawatan intensif NICU (Neonatal Insentif Care Unit) dan ruang bayi Intermediate untuk bayi yang memerlukan penanganan khusus juga perlu dipertimbangkan dalam memilih rumah sakit untuk bersalin.

Setiap wanita yang akan melahirkan dan bayi yang baru lahir sangat memerlukan perhatian khusus. Rasa aman, nyaman, dan tentram dikelilingi orang-orang tercinta tentu sangat didambakan oleh setiap Ibu dalam menyambut buah hati tercinta. “RSPI-Puri Indah menyediakan layanan yang bukan hanya sayang Ibu dan keluarganya, tapi juga bayinya berupa pelayanan rooming in atau rawat gabung.”

Perubahan-perubahan pada Ibu dapat terjadi sesuai usia kehamilannya. Pada awal kehamilan, akan terjadi berbagai perubahan, seperti mual, gangguan buang air besar, payudara membesar, puting dan areola menjadi lebih gelap, perut bagian bawah membengkak, dan cairan vagina bertambah. Dan, pada akhir kehamilan, dapat terjadi varises, wasir, sering buang air kecil, kaki bengkak, pinggang atau pundak terasa pegal dan linu.

“Untuk meringankan keluhan-keluhan tersebut, Ibu hamil terutama pada kehamilan trisemester ke-3 atau 7-9 bulan kehamilan sebaiknya berolahraga ringan atau senam hamil. Saat senam hamil, selain dibimbing cara/ proses melahirkan yang nyaman, juga akan dipelajari tanda-tanda berbahaya pada masa kehamilan dan tanda-tanda mulai terjadinya proses persalinan,” lanjut Dr. Handi.

“Kita harus membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan lebih berkaitan dengan perubahan jumlah, ukuran, dan dimensi sel atau organ yang berdampak pada aspek fisis. Sedangkan perkembangan lebih menitikberatkan pada aspek perubahan bentuk/ fungsi pematangan organ termasuk perubahan aspek sosial dan emosional karena pengaruh lingkungan,” ungkap Dr. Jeanne.

Menurutnya, proses tumbuh kembang tiap anak harus berjalan optimal dan tidak lepas dari tiga kebutuhan dasar: fisis biomedis atau ‘ASUH’ yang meliputi nutrisi dengan gizi seimbang, perawatan kesehatan dasar, sandang, pangan, dan papan, dsb; kebutuhan emosi dan kasih sayang atau ‘ASIH’ seperti hubungan yang erat dan rasa saling percaya antara orang tua dengan anak; dan kebutuhan stimulasi mental-bermain-latihan atau ‘ASAH’ yang dapat meningkatkan perkembangan mental psikososial anak, seperti kecerdasan, kreativitas, kepribadian, moral, etika, dsb.

Dr Jeanne lalu membahas mengenai bagaimana pertumbuhan normal anak yang optimal dilihat dari berat badan, tinggi, sampai lingkar kepala. Berat Badan (BB) merupakan ukuran antropometrik yang terpenting pada setiap kelompok umurnya. Bayi lahir cukup bulan dapat kehilangan BB sebanyak ± 10% yang akan tercapai kembali berat lahirnya pada usia 2 minggu.

Kenaikan BB anak pada tahun pertama kehidupannya, bila bayi mendapat gizi seimbang berkisar antara: 700-1000 gram/bulan pada triwulan I, 500-600 gram/bulan pada triwulan II, 350-450 gram/bulan pada triwulan III, 250-350 gram/bulan pada triwulan IV.

Sedangkan untuk Tinggi Badan (TB) anak, kenaikannya dapat diperkirakan sebagai berikut untuk usia 1 tahun: 1,5 x TB lahir, usia 4 tahun: 2 x TB lahir, usia 6 tahun: 1,5 x TB usia 1 tahun, usia 13 tahun: 3 x TB lahir, dewasa: 3,5 x TB lahir atau 2 x TB usia 2 tahun. Adapun, rata-rata kenaikan TB anak prasekolah 6-8 cm/ tahun.

Lebih lanjut Dr. Jeanne menambahkan bahwa pertumbuhan sel-sel otak yang tercepat terjadi pada trimester III kehamilan sampai usia 6 bulan pertama setelah lahir. Lingkar kepala dapat menggambarkan pertumbuhan sel otak. Lingkar kepala rata-rata 34 cm saat baru lahir, 44 cm ketika berusia 6 bulan, 47 cm ketika berusia 12 bulan, 49 cm ketika berusia 2 tahun, dan 54 cm ketika dewasa.

Selain sel otak, jaringan lemak dan otot juga akan meningkat pesat pada trimester III sampai usia 6 bulan, setelah itu tidak banyak bertambah. Jaringan lemak dan otot berfungsi untuk menentukan ukuran dan bentuk tubuh seseorang. “Pertambahan jaringan lemak akan melambat sampai anak berusia 6 tahun, dan bertambah lagi pada anak perempuan saat berusia 8 tahun sedangkan pada anak laki-laki saat berusia 10 tahun. Pertambahan ini berlangsung sampai menjelang pubertas. Setelah itu, pertambahan jaringan lemak pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan terjadi reorganisasi jaringan lemak sampai terbentuk tubuh manusia dewasa.”

Banyak orang tua yang baru menyadari masalah tumbuh kembang anak setelah anaknya memasuki usia pra sekolah. “Orang tua biasanya baru panik ketika menyadari anaknya tidak bisa menulis, membaca, atau tidak bisa bersosialisasi dengan teman-teman sekelasnya saat usia pra-sekolah,” jelas Ibu Erna.

Permasalahan yang paling sering timbul adalah anak yang masih belum lancar bicara walaupun sudah memasuki usia untuk siap sekolah, belum bisa fokus dan mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran di kelas dan lingkungan sekitar. “Permasalahan ini bisa kita cegah dengan banyak menghabiskan waktu bersama mereka dan mengamati perkembangannya, misalnya pada usia 6 bulan, anak belum dapat tengkurap, dimana anak lain sudah dapat duduk seharusnya.

Kurangnya orang tua mengajak anak untuk berbicara dan bermain juga dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat perkembangan anak. Padahal metode yang paling sederhana dan alami untuk tumbuh kembang anak yang optimal adalah dengan memberikannya lingkungan yang alami pula, seperti hubungan yang dekat dengan orang tua, yang akan meningkatkan ikatan emosional anak dan orang tua. “Ikatan emosional ini sangat penting sampai pertumbuhan anak hingga dewasa nanti. Dengan ikatan emosional yang kuat, anak menjadi lebih terbuka, jika ia mengalami masalah di kemudian hari,” ungkap Ibu Erna.

Ibu Erna juga menjelaskan mengenai terapi-terapi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak, salah satunya adalah terapi brain gym, yang juga tersedia di RSPI-Puri Indah. “Metode ini sangat simple karena menggunakan rangkaian gerakan yang sering kita lakukan sehari-hari dan waktu pelaksanaannya yang tidak terlalu lama. Gerakan yang dilakukan dapat menstimulasi perkembangan otak individu sehingga lebih optimal seperti meningkatkan fokus konsentrasi anak, pemahaman, bahasa, dan motorik anak. Anak dapat melakukannya secara mandiri jika kita latih.”

Pada akhir acara, dalam materi yang dibawakan oleh spesialis Gizi Klinik RSPI-Puri Indah, Dr. Ida Gunawan, Sp.GK, gizi pada Ibu hamil dan pasca melahirkan dibahas tuntas. “Selama masa kehamilan, banyak perubahan yang akan dialami oleh Ibu, baik fisik maupun emosional. Oleh karena itu, Ibu yang sedang hamil membutuhkan lebih banyak zat gizi. Kebutuhan ini diperlukan untuk pertumbuhan janin, persiapan organ Ibu saat mengandung, melahirkan dan menyusui,” ungkap Dr. Ida.

Selain talkshow, RSPI-Puri Indah juga menyelenggarakan lomba fashion show Ibu/ Bapak dan Anak serta lomba tumbuh kembang anak. Acara yang dipandu oleh Cici Panda hari itu berlangsung dengan meriah dan diakhiri dengan peniupan kue ulang tahun oleh enam orang anak yang lahir di bulan yang sama dengan bulan ulang tahun RSPI-Puri Indah, mulai dari bulan Mei 2008 hingga Mei 2013.

 

Dr. Mus Aida, MARS menambahkan, “Peringatan momen ulang tahun ini tentu semakin memantapkan upaya kami untuk menyempurnakan pelayanan yang berfokus pada pasien. Berkat kerja sama dari semua pihak, jajaran pimpinan, para dokter dan para karyawan, kami mampu menjadi rumah sakit pilihan masyarakat selama 5 tahun terakhir ini. Ke depannya, Rumah Pondok Indah-Puri Indah akan terus berkembang melengkapi diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”

 

(vem/dyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading